The story of Croatia qualifying for the 2018 World Cup final is like a fairy tale. Croatia only became independent in 1991, after secession from Yugoslavia. Croatia itself is a small country with only 4.2 million inhabitants, and its football league is not very good.
Kisah Kroasia lolos ke final Piala Dunia 2018 bak sebuah dongeng. Kroasia baru merdeka pada tahun 1991, setelah memisahkan diri dari Yugoslavia. Kroasia sendiri merupakan negara kecil yang hanya memiliki 4,2 juta penduduk, dan liga sepak bolanya pun tidaklah begitu bagus.
Their players even play the majority overseas. Nevertheless, Croatia's crowning achievement at this World Cup was shocking. They are able to show the world that to be champions is not always about the greatness of a team.
Para pemain mereka bahkan mayoritasnya bermain di luar negeri. Meskipun begitu, prestasi Kroasia di Piala Dunia kali ini sangatlah mengejutkan. Mereka mampu menunjukan kepada dunia bahwa untuk menjadi juara tak selalu tentang kebesaran sebuah tim.
Now, not a few also believe if the Croat can beat France in the final, to make history as the new champion of the World Cup. This is the reason;
Kini, tak sedikit juga yang meyakini jika Kroasia mampu mengalahkan Prancis di final, untuk mencetak sejarah sebagai juara baru Piala Dunia. Inilah alasannya.
Football is a passion and patriotism of Croatian players.
Sepak bola merupakan semangat dan patriotisme pemain Kroasia.
About 17 years ago, the people of Croatia were hit by the war in order to fight to escape from Yugoslavia. The Croatian squad is currently part of the dark story. So they really know what a struggle means.
Sekitar 17 tahun yang lalu, rakyat Kroasia dilanda perang demi berjuang untuk melepaskan diri dari Yugoslavia. Para Punggawa Kroasia saat ini merupakan bagian dari kisah kelam tersebut. Sehingga mereka sangat tahu apa artinya sebuah perjuangan.
Fighting spirit is what characterizes Croatia in this World Cup. They were able to perform very well since in the group stages by defeating Argentina with a landslide score of 3-0 and appear to be group winners.
Semangat bertarung inilah yang menjadi ciri khas Kroasia di Piala Dunia kali ini. Mereka mampu tampil sangat luar biasa sejak di babak grup dengan mengalahkan Argentina dengan skor telak 3-0 dan tampil menjadi juara grup.
In the knockout phase, Croatia appear increasingly violent. They were able to make comebacks in three games while beating Denmark, Russia and England. Remarkably, they perform tirelessly for playing 120 minutes in three games. In the final game too, spartan game will definitely show them again.
Di fase knock out, Kroasia tampil semakin beringas. Mereka mampu melakukan comeback dalam tiga laga saat mengalahkan Denmark, Rusia dan Inggris. Hebatnya, mereka tampil tanpa mengenal lelah karena bermain 120 menit di tiga laga tersebut. Di laga final pun, permainan spartan pasti akan mereka tampilkan lagi.
For the people of Croatia who are only filled by 4.5 million inhabitants, football is their passion and patriotism form.
Bagi rakyat Kroasia yang hanya diisi oleh 4.5 juta penduduk, sepak bola adalah semangat dan bentuk patriotisme mereka.
Playing without load.
Bermain tanpa beban
Coach Zlatco Dalic's approach in Croatian games is considered to be a key to the success of Croatia to qualify for the final. He is able to make his players play with relax and choose the right time to take control of the game.
Pendekatan pelatih Zlatco Dalic dalam permainan Kroasia dianggap menjadi kunci keberhasilan Kroasia hingga bisa lolos ke final. Dia mampu membuat para pemainnya bermain dengan rileks dan memilih waktu yang tepat untuk mengambil kontrol permainan.
The strategy is able to make them recognize the weakness of the opponent and then make an appropriate attack. Croatia is able to appear fearless and unyielding. That's because they are able to play freely without burden. There was no pressure from the media and fans who interrupted their concentration.
Strategi tersebut mampu membuat mereka mengenali kelemahan lawan dan kemudian melakukan sebuah penyerangan yang sesuai. Kroasia mampu tampil tak kenal takut dan pantang menyerah. Hal itu karena mereka mampu bermain lepas tanpa beban. Tak ada tekanan dari media dan fans yang mengganggu konsentrasi mereka.
On the other side France will appear with full pressure. Moreover, they previously failed in the final of Euro 2016 and World Cup 2006. The great players like Kylan Mbappe, Antoine Griezmann and Giroud was not free from media criticism that could disrupt their focus later.
Disisi lain Prancis akan tampil dengan penuh tekanan. Apalagi mereka sebelumnya gagal di final Euro 2016 dan Piala Dunia 2006. Para pemain hebatnya seperti Kylan Mbappe, Antoine Griezmann dan Giroud pun tak lepas dari kritikan media yang bisa mengganggu fokus mereka nanti.
This is certainly an important capital for Croatia to beat France in the final round. Sometimes mental play can be decisive in a big game, let alone a World Cup class.
Hal ini tentunya menjad modal penting bagi Kroasia unuk bisa mengalahkan Prancis di babak final. Terkadang mental bermain bisa menjadi penentu dalam sebuah pertandingan besar, apalagi sekelas Piala Dunia.
Fortune factors side with Croatia
Faktor keberuntungan berpihak kepada Kroasia
There is a unique fact in the history of World Cup performances. Every 20 years since the 1958 World Cup has always been able to give birth to a new champion. If Brazil grabbed its inaugural title in 1958, then Argentina became the next country to win its first title in 1978.
Ada sebuah fakta unik di dalam sejarah pagelaran Piala Dunia. Setiap 20 tahun sejak Piala Dunia 1958 selalu mampu melahirkan juara baru. Jika Brazil merengkuh gelar perdananya pada 1958, maka Argentina menjadi negara selanjutnya yang meraih gelar pertamanya pada tahun 1978.
In 1998, the World Cup again gave birth to a new champion and the host who came out as champions, France. Now 20 years later, history seems to be repeating itself. Croatia were able to qualify for the finals to face France. If you look at this fact, then Croatia could be the next new champion in the World Cup 2018.
Tahun 1998, Piala Dunia kembali melahirkan juara baru dan sang tuan rumahlah yang keluar sebagai juara, Prancis. Kini 20 tahun kemudian, sejarah seolah terulang kembali. Kroasia mampu lolos ke babak final untuk berhadapan dengan Prancis. Jika melihat fakta ini, maka Kroasia bisa saja menjadi juara baru selanjutnya di Piala Dunia 2018.
Will this again be a fact of the World Cup or just a myth?
Akankah hal ini kembali menjadi fakta Piala Dunia atau justru hanya mitos belaka?
aquien le vas yo creo gana croacia
75% de victoria de kroasia ... esa es mi predicción
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by faisfaisal1982 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.