MU sempat membuncah harapan pendukungnya saat laga perdana Premier League dengan melumat Chelsea dalam skor kemenangan yang telak yaitu 4-0 dengan Marcus Rashford mencetak dua gol. Pada pertandingan yang dilangsungkan di Old Trafford itu MU bermain praktis, mereka minim menguasai bola tapi bisa memukul telak permainan lawan dengan satu gol di babak pertama dan tiga gol di babak kedua.
Pada laga kedua Premier League mereka harus menghadapi Wolverhamton Wanderers di kandang mereka. MU sempat unggul di babak pertama lewat gol Anthony Martial lewat umpan matang dari Rashford. Tapi pertandingan tersebut berakhir seri setelah Wolverhamton Wanderers menyamakan kedudukan pada babak kedua. Pada laga ketiga Premier League MU mencapai klimaks penurunan prestasi, di kandang sendiri di depan pendukung fanatiknya mereka harus mengakui keunggulan Crystal Palace 1-2. Crystal Palace meraih kemenangan di injury time babak kedua. Sehingga asa yang sempat muncul saat Daniel James menyamakan kedudukan 1-1 pada menit 89 harus terkubur lagi.
Pada laga keempat, MU memainkan laga tandang ke kandang Southampton, dipertandingkan tersebut MU bermain seri 1-1 dan sempat unggul di babak pertama melalui gol Daniel James. Dari 4 kali pertandingan di Premier League, MU mencatat dua seri dan satu kali menang dan kalah juga satu kali. 5 poin yang mereka kumpulkan menempatkan MU pada posisi ke 8 klasemen sementara Premier League.
Pada laga terakhir saat melawan Southampton manajer Red Devils dikabarkan mengamuk di kamar ganti, karena Ole Gunner Solskjaer tidak bisa menerima hasil seri yang diperoleh dari pertandingan tersebut, karena menurut Solskjaer melawan Southampton merupakan pertandingan yang mudah dan MU sangat layak mendapatkan 3 poin. Solskjaer berang karena Red Devils tidak dapat menambah golnya di babak kedua padahal Southampton harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke 73 karena bek kiri Southampton terkena kartu merah.
Mengacu pada statistik pertandingan dimana MU unggul penguasaan bola 59%, dan unggul kualitas individu pemainnya, mencetak satu gol di babak kedua bukan hal sulit menurut Solskjaer. Tapi faktanya MU keteteran mencetak gol untuk mengejar kemenangan. Solskjaer sangat kecewa dengan lini depan MU yang sangat lemah di penyelesaian akhir.
Tapi melihat pergerakan MU di bursa transfer musim panas kemarin sangat ironi, MU hanya mendatangkan Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire dan Daniel James. Semua pemain tersebut bukan bermain di posisi penyerang. Padahal MU punya waktu untuk mencari pengganti Romelu Lukaku saat di transfer ke Inter Milan. Apalagi di last minute penutupan transfer musim panas mereka juga kehilangan Alexis Sanchez. Sepertinya MU sudah melakukan blunder dengan mengandalkan pemain-pemain mudanya di lini depan. Hal ini terbukti pada 4 pertandingan terakhir di Premier League dengan prestasi penyerang mereka mengalami penurunan drastis. Kepergian Romelu Lukaku ke Inter merupakan kehilangan yang sangat besar bagi MU.
Mampukah pemain-pemain muda MU menunjukkan prestasi gemilang di lanjutan Premier League? Kita nantikan saat mereka menjamu Leicester City pada hari Sabtu (14/9) pekan depan.
semoga saja mereka bisa menghadapi lawan2 beratnya.
Iya, yang penting harus optimis sambil mengasah lagi kemampuan penyerang2nya.