Traktat Tordesillas (7 Juni 1494) antara Spanyol dan Portugis telah “membagi” dunia menjadi dua bagian, separuh untuk Spanyol dan separuh lagi untuk Portugis. Selain membagi dunia, suatu garisdemarkasi sepanjang 370 leagues juga ditarik pada bagian barat Kepulauan Cape Verde dan Azores pada 46 derajat Bujur Barat. Garis bujur ini melewati kedua kutub hingga ke belahan bumi yang lain.
Penarikan garis demarkasi ini dilakukan atas prakarsa Paus Alexander VI dengan tuiuan menghindari konflik antara dua kekuatan maritimraksasa ketika itu: Spanyol dan Portugis. Dengan demikin terciptalah dunia yang terbelah dua. Berikut hak eksplorasi eksklusif perdagangan dan atasnya. Portugis menguasai daerah dan negerinegeri “non-Kristen” yang terletak di bagian timur dunia. Sementara bagian Barat dunia yang melintasi semenanjung Amerika Selatan adalah wilayah Spanyol.
Tetapi, sarana dan prasarana ilmiah ketika itu belum memadai untuk menetapkan secara akurat garis bujur yang menjadi batas demarkasi Spanyol dan Portugis. Akibatnya, dalam praktik, penetapan garis demarkasi menjadikan Portugis berdaulat atas seluruh kawasan Timur, dari batas barat Brazil, serta wilayahnya akan mencakup kawasan Atlantik, Afrika Utara dan Samudera Hindia hingga ke Hindia Timur. Sementara Spanyol kebagian wilayah barat, yang mereka sebut sebagai Las Ilhas Poniente atau Kepulauan Barat. Spanyol menemukan dan menaklukkan sejumlah daerah yang secara geografis sangat jauh dari Madrid serta merupakan dunia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Apabila matahari terbit di Madrid, di Manila baru senja.
Tidak seorang pun tahu apa yang ada di bagian dunia baru itu, khususnya di Asia. Raja Spanyol, Charles V, hanya berharap bahwa kepulauan rempah-rempah (Spice Islands) masuk di dalam garis demarkasi Spanyol, atau paling tidak berada dalam garis perbatasan. Karena asumsi demikian, ia pun berpikir mengapa kerajaannya tidak Joserebelomengirim ekspedisi untuk menandai garis itu, kemudian mengklaim dan menjadikannya sebagai pusat harta karun yang sangat menguntungkan. Selanjutnya adalah memperdagangkan harta karun kepulauan rempah-rempah tersebut dan berupaya menguasainya. Cita-cita inilah yang terpendam dan menguasai pikiran Raja Spanyol yang ambisius itu.
Perlu dicatat, bahwa imperialisme Barat terhadap berbagai Negara di dunia dan Asia Tenggara khususnya lahir dari Perjanjian Tordesillas di Spanyol 7 Juni 1494. Dalam perjanjian ini Paus Alexander VI memberikan kewenangan pada Portugis untuk menguasai dan mengekploitasi dunia Belahan Timur dan Spanyol diberikan kewenangan untuk menguasai dunia bagian Barat.
Dengan mencetuskan perjanjian ini, Paus Alexander VI menyetujui dan membenarkan imperialisme dengan tujuan: Gold (emas), dengan menjajah akan memperoleh kekayaan yang dirampas dari tanah jajahan. Gospel (misi penyebaran agama katolik), di tanah jajahan akan dikembangkan agama Katolik. Glory (kejayaan), dengan keberhasilan memperoleh Gold dan Gospel, Negara penjajah akan memperoleh kejayaan.
Saat itu, Paus juga mengajarkan bahwa bangsa-bangsa di luar Negara Vatikan yang tidak beragama Katolik dinilai sebagai bangsa yang biadab. Maka, negara atau wilayah tersebut diangggap sebagai wilayah kosong tanpa pemilik (terra nullius), sehingga boleh dikuasai Portugis dan Spanyol.
Berangkat dari keyakinan tersebut, dalam praktik pengembangan agama Katolik dibenarkan praktik perbudakan, penindasan, dan bahkan pemusnahan suatu bangsa (genosida) serta berbagai tindakan yang bertentangan dengan kemanusiaan dan keadilan demi misi suci (mission sacre) Katolik.
Di wilayah yang dilalui pelayaran Kerajaan Katolik Portugis terjadi bencana kemanusiaan. Hal itu terjadi karena motivasi pelayaran mereka bukan berniaga sebagaimana pelayaran yang sebelumnya lazim dilakukan di Asia dan Afrika. Tetapi motivasi mereka adalah reconquita dores (penaklukan terhadap Muslim). Ketika Portugis sampai di Goa India, mereka baru menyadari bahwa Negara sumber rempah-rempah yang selama ini dicari bukan India melainkan Kepulauan Maluku dan sekitarnya.
Sementara itu, pada perempat terakhir abad ke-15, Kerajaan Turki Usmani mulai memasuki arena perdagangan dan kapal-kapalnya mulai berseliweran di pantai Afrika Timur serta berupaya mencapai Kepulauan Maluku. Tetapi, Bortholomeuz Diaz dan Vasco da Gama akhirnya berhasil “memecahkan persoalan” untuk Portugis dengan penemuan dan pendaratan mereka di Goa (India) pada 1498. Sejak saat itu, Portugis mulai menghadang kapal-kapal Turki dan armada Arab dari perairan antara Goa dan Madagaskar. Penaklukan Goa oleh Portugis telah membuka pintu baginya menuju Malaka, kemudian ke kepulauan rempah-rempah Maluku.
Melihat kompetisi yang makin ketat antara Portugis dan Spanyol dan guna mencegah teijadinya konflik terbuka antar keduanya karena Spanyol baru saja menyelesaikan ekspedisi penemuan benua Amerika oleh Columbus yang amat sukses (1492), Paus Alexander VI berusaha dan berhasil membawa kedua kerajaan maritim tersebut ke meja perundingan, yang melahirkan Traktat Tordesillas pada 7 Juni 1494.
Posting sejarah yang sangat bermanfaat.
Yuk saksikan sejarah terkini di tag #arkindonesia
Congratulations @benghazi! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!