Masihkah Kita Yakin Bisa Membeli Mimpi dengan Steem atau SBD?

in #steemit7 years ago

image
Kurun akhir tahun 2017, harga SBD melonjak tinggi. Kata @kemal13, angkanya bahkan menyentuh IDR 300 ribu/satu koin. Sementara harga Steem/koin sampai pada angka IDR 120 ribu. Bisa dibayangkan bagaimana euforia bermain Steemit pada masa itu. Sangat menyenangkan.

Fenomena lonjakan harga itu pula yang membuat melaju cepatnya minat orang menjadi Steemian, diakui atau tidak. Betapa mudah mengajak teman-teman untuk bergabung. Tinggal menunjukkan wallet sekelindan dengan harga hari itu. Mereka pun dengan lekas mendaftarkan diri dan bersemangat membuat postingan setiap hari.
image

Selain itu, para Steemian aktif saat itu tak ragu-ragu memasang mimpi tinggi. Ingin memiliki ini itu seolah-olah sudah begitu mudah segalanya terbeli. Mobil, tanah, rumah, barang mewah, melakukan perjalanan entah ke entah, menikah, pokoknya kita sudah merasa setiap mimpi begitu dekat merekah. Begitu gampang dijabah.

Namun pelan-pelan harganya mundur, semakin hari kian turun. Meski masih banyak yang tetap bersemangat, tak kurang juga Steemian yang gugur. Kalah sebelum lama berada di medan tempur. Orang-orang yang tenang merasa inilah masa menabung. Orang-orang yang pelik segera hijrah ke lain kasur.

Saya beruntung telah mendengar kabar tua dari para Steemian yang telah bermain lama. Bahwa harga SBD jauh sebelum seharga hari ini berada di titik lebih kecil. Hanya kisaran delapan ribuan/koin. Tapi teman-teman tersebut tidak berhenti, mereka melihat harga SBD dan Steem sebagai motivasi kecil-kecilan.
image

Logikanya, meskipun harga satu SBD hanya seribu rupiah, kita masih untung. Postingan kita dibayar. Sementara membuat postingan di media sosial lain seperti Facebook, Twitter dan Instagram kita tak dapat apa pun.

Harga SBD dan Steem hari ini tidak pun sampai IDR 30 ribu. Sementara kebiasaan memposting setiap hari masih terjaga seperti dulu. Tapi satu hal yang mungkin kita luput bertanya, masihkah kita punya rencana besar serupa lama? Masih berani memasang asa? Masih ingin membeli mobil, tanah, rumah, barang mewah, melakukan perjalanan entah ke entah, menikah mengandalkan tabungan di wallet? Atau sudah ingin beralih ke pelet? Hmmmm
image

Sort:  

Jika memang harganya masih di kisaran dua puluh ribuan, mimpi untuk menikah sebaiknya beralih ke pelet (lagi). Hhahahahaaa

Ahahahahaha
Pelet mansaboh keluarga ju. Beu ukuran pre.

Pre mandum pih sang han paih cit. Takoet pajah hambo beurata krn pre alias libur....hahahaa

Hahaha..sejarah akan berulang bang Yeuk. Sabar saja

Akbar deuh that generasi NewBoy. Ahahahaha

Pelet aku Bar!

nanti malam kupelet sama kopi ya

Bermimpilah sebelum bermimpi itu dilarang, lupa kata siapa

Jadi teringat pesan bg @tinmiswary, konsistenlah...kita tak tahu kapan kejutan itu datang.

Nah, ini. Bermimpilah😁

Mimpi dimulai. Ahaha

Saya masih dalam niatan awal yakni bahagia dengan steemit. Masalah lain, tentu bisa kita pelajari bersama. Semoga ada cara menyulam angan merajut mimpi untuk menjadikannya nyata. Tetap semangat saudaraku.

Sama kita, Andrian. Lebih baik terus berkarya.

InsyaAllah

Kita akan menemukan kebahagiaan jika kita membahagiakan diri bermain steemit

Biarlah ratenya naik turun mengikuti gejolak pasar. Sejauh nilainya bukan minus, atau sejauh menulis di steemit masih boleh gratis (kita tidak dikutip bayaran oleh Ned) untuk setiap post yang kita hasilkan, justru kita masih mendapat rewards dr setiap votenya, walau nilainya hanya seribu rupiah utk setiap SBD-nya sih, Cutkak tetap akan menulis di sini, Dekyeuk. Suka banget dg Cheetah yang sigap. No plagiarism. Ini yang Cutkak paling suka.

Soal impian, tetap sih, tapi saat ratenya melorot spt ini, perlu upaya tambahan di lain bidang, untuk mempercepat capai impian. Jangan hanya andalkan steemit saja.

Salah satu yang membuat aku suka di Steemit dan akan bertahan sebab inilah ruang yang telah memperkenalkan kami dengan ibu penuh cinta, Cutkak Alaika. Dan tentu pula dengan sangat banyak orang hebat yang berpikiran terbuka lainnya.

Biarkan rate yang berubah-ubah. Kita tetap harus digarisnya.. gaspolllll!!!

Kata Leo Tolstoy, Tuhan maha tahu, tapi Dia menunggu.
Ini masa menabung. Tarek gas, sak igo. Brrrruuummm

kalau saya seperti niat awal mengenal steemit, dunia baru, warna baru, bahagia baru, insya Allah rizqi baru.