Sukses di Steemit: Haruskah Bersabar?

in #steemit7 years ago

image

Sukses bagi saya adalah ketika saya sudah menemukan atau pun mendapatkan sesuatu yang saya inginkan dalam melakukan sesuatu. Saya yang masih terlalu muda ini, merasa belum mencapai kesuksesan pada usia yang belum sampai seperempat dari usia harapan hidup di Indonesia.

Hampir enam bulan lalu, saya membuat akun Steemit. Apa yang membuat saya tertarik? Karena saya mendengar dan membaca 'godaan' dari kerabat yang mengatakan sudah memperoleh dolar dari media sosial baru ini. Sebelum memutuskan membuat akun, saya terlebih dahulu bertanya bagaimana sistemnya, sehingga pengguna mendapatkan uang dari Steemit.

Saya juga beberapa kali belajar tentang hal tersebut di YouTube atau sekadar membaca saja di Google. Sampai akhirnya saya mendaftarkan akun. Namun, hingga beberapa bulan saya menggunakannya, hingga hari ini saya belum mendapatkan apapun dari Steemit.

Beberapa waktu lalu, saya mewawancarai pengguna Steemit dalam sebuah pertemuan atau meetup di Kabupaten Pidie, Aceh. Dari sana saya juga mendapatkan jawaban bahwa untuk menjadi pengguna Steemit yang sukses adalah harus konsisten. Terutama untuk postingan minimal satu postingan dalam sehari.

Setelah mendapat arahan di sana, tiga hari setelahnya saya belajar konsisten. Namun, hari-hari berikutnya Steemit ini sangatlah mengganggu saya dalam beraktivitas, terutama kegiatan belajar saya sebagai mahasiswa.

Sebagian orang menganggap menulis di Steemit hanya dilakukan pada waktu luang dan waktu kosong saja. Sayangnya tidak dengan saya. Karena bagi saya, setiap detik waktu adalah penting dan berguna. Maka tidak ada waktu luang bagi saya.

Ketika saya memulai menulis di Steemit, saya menganggap Steemit juga bagian penting dari setiap detik waktu dalam hidup saya. Saat postingan saya kemudian tidak banyak menghasilkan vote, saya mulai malas membuka media sosial baru ini.

Sebagian pengguna lain mengaku tidak mengharapkan vote saat menggunakan Steemit, namun untuk belajar menulis. Saya tidak percaya itu. Jika untuk belajar menulis kenapa harus sekarang? Kenapa enggak dari dulu saat masih gandrung blog. Tentu niat di hati adalah juga tentang vote dan bayaran yang diberikan.

Saya dulunya membayangkan sukses di Steemit itu sangat mudah. Apalagi setelah adanya beberapa Steem Ambassador yang berkampanye soal ini. Saya rasa sistem di Steemit tak lebih dari: ikan kecil jadi umpan ikan besar agar semakin besar.

Sort:  

Setuju sangat ituu.

Korban hana awak vote. Hahaha.

Hanjeut keundo, aneukmuda cit beule tantangan, spy leubeh kuat

Sep bereh bang. Lheuh pajoh sie kameng kaoy baroesa laju semangat .hehehe

Jak ta bangkit sama2 rakan..

ha ha @habilrazali29 be patient and consistent because the steemit look like deposite
You have choice to be continous or be stop