Buku Baru dari Lembaran yang Berserakan

in #steemiteducation7 years ago (edited)

image

Pramoedya Ananta Toer, seorang sastrawan besar yang pernah dilahirkan Indonesia pernah berpesan. Singkatnya; menulislah maka kau akan abadi.

Pram memang hidup pada sebuah generasi yang penuh gejolak. Media sosial yang kita nikmati hari ini, di masa lalu, berbentuk penangkapan dan pembungkaman melalui moncong kekuasaan. Tapi Pram adalah Pram, ia masih terus harum, dibanggakan bahkan diperdebatkan hingga ketika ia telah lama tiada.

@kanotbu, sebuah komunitas kreatif yang bergerak dengan ragam pendekatan, kerap melahirkan gagasan, melukiskan keresahan sosial, menyayikan jeritan ketidakadilan, hingga membukukan harapan-harapan atas apa-apa saja yang ingin diwujudkan. Jika pun tak kunjung menjadi kenyataan, sebuah karya yang telah mereka perbuat dan bukukan, akan menjadi saksi bahwa mereka tak hanya sekadar ada, tapi, berisi lagi peduli.

Kemarin, saat meet up KSI Chapter Banda Aceh sedang berlangsung, saat para kurator; @levycore, @aiqabrago, @mariska.lubis, sedang asyik-asyiknya memberikan materi. Para punggawa komunitas @kanotbu memanggil saya sembari basa-basi haha-hihu dan langsung to the point dengan pertanyaan: "Kiban, kacok buku saboh? (Gimana, ambil (beli) buku satu?)" Begitu tanya bang Idrus @marxause. Ia dan rekan-rekan the genk yang lain; @zeds, @bookrak menimpali dan turut mengundang agar saya hadir dipeluluncuran buku mereka, yang mereka beri judul: "Judul di Belakang". Saya, dengan berat hati meminta maaf bahwa tak bisa hadir lantaran harus berpergian ke suatu tempat.

image

Sebagai sebentuk apresiasi dan ihwal selebrasi, tulisan ini tak ubahnya parsel atas selamat dan sukses untuk peluncuran buku "Judul di Belakang". Buku itu, saya rasa layak dibaca dan dimiliki segenap insan, istimewa para steemians.

Acara yang berlangsung kemarin (Minggu, 14/01/2018), sekalipun saya berhalangan, tapi saya tau dan yakin digarap sarat pesan dan makna. Seorang abang lagi kolega saya, bang Putra Hidayatullah, lelaki sederhana dengan otak cemerlang ini menjadi pembedah buku tersebut. Ini Putra bukan sembarang putra. Aceh tulen, lulusan SOAS London University. Tak kalah hebat, kurator senior steemit kak @mariska.lubis juga bagian dari pembedah buku tersebut. Keduanya, sore tadi, dalam bayangan saya, laksana dua mempelai bernas yang suka menggauli bacaan dan tulisan.

Seorang steemian yang berhadir mencatat salah satu pesan yang disampaikan oleh Bg Putra Hidayatullah:

image

Pesan di atas menjadi alarm atau warning untuk segenap kita, bahwa, ada tanggung jawab moral atas nama kemanusiaan, untuk mau menulis apa-apa saja yang tidak tersampaikan dari orang lain. Untuk apa? Agar pena kita menjadi corong pembela kebaikan dan kebenaran diatas ketidakadilan, sekaligus sebagai sebuah upaya pemenuhan hak-hak manusia sebagai entitas yang utuh.

Dari buku tersebut, ada salah satu benang merah yang menarik untuk ditarik. Dimana, jika buku tak ubahnya sebuah lukisan utuh, maka steemit menjadi sketsa awal menuju kesempurnaan sebuah lukisan. Artinya, untuk membukukan sebuah tulisan, steemit sudah cukup banyak menjadi ruang untuk belajar dan meningkatkan kualitas maupun kapasitas sebuah tulisan, hingga pada akhirnya layak dan sah-sah saja sebuah tulisan dari steemit terbukukan.

Maka, atas kelahiran buku ini diharapkan kelak, akan lahir lebih banyak lagi buku, terutama dari para steemian pemula, yang konon pengen sekali demikian, sayangnya ya begitu. Maksudnya, mau hebat tapi kurang berani dengan alasan klise, merasa belum pantas nan malu-malu. Akhirnya karena! Selamat atas buku barunya. Iqra!

Not:
Foto pertama bersumber dari kak @rahmanovic, bang @kemal13 diapit oleh dua bidadari. Foto kedua saya ambil dari fb-nya @kanotbu. Sedangkan foto ketiga saya screenshoot dari histori WA-nya bang @riodejaksiuroe.

Sort:  

Cc @silvira 🤣🤣

Koalisi. Haha

image

Nyo cok le keu @kemal13. Ata di Tibang.

Nyan ka meutamah lengkap lom koleksi.

Wew, alhamdulillah, teurimong geunaseh bg idrus @marxause, sepbereh !!

Nyan hak pajang keu gata laju. @kemal13. kali laen tapeugot beu gawat lom.

photo yg pertama 😂😂

Sesuatu kan?

Bang @kemal13 diapit dua bidadari @dindamaulidia dan @silvira. 😊😂

Kanotbu ni inspiring kali ah

Benar sekali @kakilasak. Mereka adalah orang-orang yang paham bagaimana mengisi kesempatan atau menciptakan kesempatan untuk menyuarakan apa saja yang patut diperdengarkan.

Wuiiih ada Putra Hidayataulah sebagai pembedah rupanya

Dan saya tak beruntung, gagal hadir di acara tersebut. Eum

@kanotbu ini emang keren, mereka tidak riuh2, diam2 mencuci beras, ditanak dalam kanot, jadilah nasi yang pulen dan harum, enak dan gurih walau jadi @bookrak sekalipun.. sukses buat semua penghuni bivak emperom :)

Yups. @kanotbu adalah terminalnya orang-orang kreatif lagi merdeka. Dari kanot realitas sosial kerap dibahas dan dikocok ulang. Mantap!

terima kasih sudah datang....
saleum...
:)

Saleum rakan. Sabah alaina. Bu sabe lam karya. Jroeh!