Nationalism as the biological child of colonialism

in #steemiteducation6 years ago

f63w1uxc4n.png

source

Nationalism as the biological child of colonialism

Hi Steemian, how are you? Hopefully always healthy and creative work.
Nasionalime is the spirit of loving the motherland. For Asian and African nations, nationalism was born as a result of colonialism. The struggle against colonialism experienced made them have a strong determination to free the nation from the shackles of colonialism.
The gripping western colonialism began with the arrival of Europeans into spices. Call it the arrival of the Portuguese and Spanish to various regions. they even entered into an agreement to divide the direction of ocean exploration. In the Thordesilas Agreement it is determined that the port could take the eastward route, while Spain would go westward.
After they found the spice center in Maluku, Indonesia, then more and more Europeans arrived.
Initially they only intended to buy spices. Then they tried to monopolize and then tried to control their territory. As a result, the well-run trade turned into colonization and imperialization.
The suffering of the people due to the colonialism of youth made the colonized nation aware of the resistance. From various regions resistance emerged from the colonial. However, due to lack of unity then all resistance can be conquered.

Factors driving nationalism


For the Indonesian people and most of the countries in Asia and Africa, the birth of nationalism was caused by internal and external factors.
Internal factors consist of:
1. Suffering of the people
the most important factor in the birth of resistance is suffering due to foreign colonization. The exploitation of natural resources was carried out by the colonizers. This causes the people do not have a right to use the natural wealth which is actually wealth derived from the ancestors. Natural products such as agriculture, mining or energy sources are very beneficial to the invaders. this economic exploitation is also accompanied by labor exploitation and cultural penetration. The people are forced to do work without adequate payment. Many of them are treated as slaves. The original culture that was owned was slowly replaced by the culture of the colonizing country. European culture that is incompatible with local culture is imposed on society.
This suffering is certainly felt, so it appears the desire to free yourself from colonialism. As the saying goes, boils that are more mature will certainly break. likewise the more severe pressure and suffering will certainly produce resistance.

2. The birth of the learned elite class
In Indonesia, the forced cultivation system that generates huge profits for the Netherlands has received criticism from both Indonesia and the Netherlands. As a result, the government tried to respond to these criticisms by holding politics in return. This proposal was made by Van de Venter. According to him, the Indonesian people have contributed a great deal so they need to be given opportunities to enjoy education.
However, it turns out that the education provided is also used by the Dutch to meet the needs of skilled and cheap labor. Education was also only given to the children of the nobles (priyayi).
Behind this very limited education is capable of producing educated elite who are aware of the fate of their people. They no longer see themselves as priyayi only. They realize that they are a nation that is being colonized by the Dutch. then on the sidelines of learning activities, both in Indonesia and in the Netherlands they gather strength to arouse the spirit of nationalism.

3. The glories of the past.
the Indonesian nation is a very large nation. In the past there was the Kingdom of Srivijaya and Majapahit which was the national kingdom of his time. The two kingdoms controlled the territory to the whole of Southeast Asia. Its influence in the north to Taiwan. In the south to Madagascar. This triumph aroused the spirit of the Indonesian people to return to its former glory.

External Factors


The causes of the birth of Indonesian nationalism were:
1. Japan's victory over Russia
In 1905 Japan fought a war with Russia. Japan can defeat Russia. Japan as an Asian nation is able to defeat Russia which is a European nation. This victory is known by the world. Including intellectuals from Indonesia. They saw that Europeans were not the people they imagined, could not be defeated. It turned out that the Asia nation represented by Japan was able to reverse this stereotype. So they realized that the Indonesian people would also be able to defeat the Dutch colonialists.

2. The entry of new understandings
Some understandings that entered Indonesia from Europe also influenced the development of nationalism in Indonesia. Communism, democracy and the spirit of independence grew in Indonesian society. this made the development of nationalism stronger.

3. Movements in other countries.
nationalism in countries such as India, Turkey, China, Philippines are very influential on the development of nationalism in Indonesia. In India there is a very charismatic figure, Mahatma Gandhi, in China there is Sun Yat Sen, in the Philippines there is Jose Rizal. All these movements were followed by the Indonesian people, especially those who were educated. They were moved to achieve an independent Indonesia that was just and prosperous.
All these factors led to the birth of nationalism which changed the pattern of resistance of the Indonesian people against the invaders. From what initially only relied on armed and regionalist scale, it turned into a modern resistance using an organization and national scale.

Thank you for reading my post. I hope you enjoy it.

Bahasa Indonesia

Nasionalisme sebagai anak kandung kolonialisme

Hai Steemian semua bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan kreatif berkarya.
Nasionalime adalah semangat mencintai tanah air. Bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika, nasioanlisme lahir akibat adanya kolonialisme. Perjuangan melawan penjajahan yang dialami membuat mereka punya tekad kuat untuk memerdekakan bangsa dari belenggu penjajahan.
Kolonialisme barat yang mencengkeram diawali dengan kedatangan bangsa Eropa ke wilayah penghasil rempah-rempah. Sebut saja kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke berbagai wilayah. bahkan mereka mengadakan perjanjian untuk membagi arah penjelajahan samudra. Dalam Perjanjian Thordesilas ditentukan portugisa mengambil rute ke arah timur, sedangkan Spanyol ke arah barat.
Setelah mereka menemukan pusat rempah-rempah di Maluku, Indonesia, maka kemudaian semakin banyak orang Eropa berdatangan.
Awalnya mereka hanya bermaksud membeli rempah-rempah. Lalu mereka berusaha memonopoli dan kemudian berusaha menguasai wilayahnya. Akibatnya perdagangan yang tadainya berlangsung dengan baik berubah menjadi kolonisasai dan imperialisasi.
Penderitaan rakyat akibat penjajahan kemudaian menyadarkan diri bangsa yang dijajah untuk bangkit mengadakan perlawanan. Dari berbagai daerah muncul perlawanan terhadap kolonial. Namun, akibat kurangnya persatuan maka semua perlawanan bisa ditaklukkan.

Faktor pendorong nasionalisme


Bagi bangsa indonesia dan sebagian besar negara-negara di Asia Afrika lahirnya nasionalisme disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar.
Faktor dari dalam terdiri dari:
1. Penderitaan rakyat
faktor paling utama lahirnya perlawanan adalah penderitaan akibat dijajah bangsa asing. Penghisapan kekayaan alam dilakukan penjajah. Ini menyebabkan rakyat tidak punya hek untuk memaafaatkan kekayaan alam yang sebebnarnya adalah kekayaan yang diturunkan dari para leluhur. Hasil alam baik pertanian, pertambangan ataupun sumber energi sangat menguntungkan penjajah. eksploitasi ekoomi ini juga disertai dengan eksploitasi tenaga kerja dan penetrasi budaya. Masyarakat dipaksa untuk melakukan kerja tanpa bayaran yang memadai.Mereka banyak yang diperlakukan sebagai budak. Kebudayaan asli yang dimiliki perlahan-lahan diganti dengan kebu dayaan asal negara penjajah. Budaya eropa yang tidak sesuai dengan budaya setempat dipaksakan pada masyarakat.
Penderitaan ini tentu sangat dirasakan, sehingga muncul semangt untuk membebaskan diri dari penjajahan. Seperti kata pepatah bisul yang makin matang tentu akan pecah. demikian juga tekanan dan penderitaan yang makin berat tentu akan menghasilkan perlawanan.
Lahirnya golongan Elit terpelajar
Di Indonesia Siste tanam paksa yang menghasilkan keuntungan sangat besar bagi belanda mendapat kritik baik dari indonesa maupun di negeri belanda. Akibatnya, pemerintah berusaha menanggapi kritik tersebut dengan mengadakan politik balas budi. Usul ini dilakukan oleh van de Venter. Menurutny, bangsa Indonesia telah berjasa banyak sehingga perlu diberikan kesempatan untuk menikmati pendidikan.
Namun, ternyata pendidikan yang diberikan juga digunakan oleh Belanda untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan murah. Pendidikan juga hany diberikan kepada anak para bangsawan.
Dibalik pendidikan yang masih sangat terbatas ini mampu menghasilkan golongan elit terpelajar yang sadar akan nasib bangsanya. Mereka tidak lagi memandang diri mereka adalah golongan priyayi saja. Mereka menyadari bahwa mereka adalah satu bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa belanda. maka di sela-sela kegiatan belajar, bai di Indonesia maupun di belanda mereka menggalang kekuatan untuk membangkitkan semnagat nasionalisme.

3. Kejayaan masa lalu.
bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat besar. Di masa lalu ada Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang merupakan kerajaan nasional pada masanya. Kedua kerajaan itu menguasai wilayah hingga seluruh wilayah Asia Tenggara. Pengaruhnya di utara sampai dengan Taiwan. Di selatan hingga ke Madagaskar. Kejayaan ini membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk kembali mencapai kejayaan seperti masa lalu.

Faktor dari Luar


Penyebab lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia adalah:
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
Pada tahun 1905 Jepang terlibat peperangan dnegan Rusia. Jepang bisa mengalahkan Rusia. jepang sebagai bangsa Asia mampu mengalahkan Rusia yang merupakan bangsa Eropa. Kemenangan ini diketahui oelh dunia. Termasuk para intelektual dari Indonesia. Mereka melihat bahwa bangsa Eropa bukan bangsa yang seperti mereka bayangkan, tak bisa dikalahkan. Ternyata bangsa Aia yang diwakili oelh Jepang mampu membalikkan stereotip ini. Maka mereka menyadari bahwa bangsa Indinesia juga pasti bisa mengalahkan penjajah BElanda.

2. Masuknya paham-paham baru
Beberapa paham yang masuk ke Indoneia dari Eropa juga mempengaruhi perkembangan nasionalisme di Indonesia. Paham komunis, demokrasi dan semangat merdeka tumbuh dalam masyarakat indonesia. ini membuat perkembangan nasionalisme makin kuat.

3. Pergerakan di negara-negara lain.
nasionalisme di negar-negara ;ain seperti India, Turki, Cina, filipihina sangat berpengaruh pada perkembangan nasionalisme di Indonesia. Di india ada tokoh yang sangat kharismatik, Mahamta Gandhi, di China ada Sun Yat Sen, di filipina ada Jose Rizal. Semua pergerakan tadi diikuti oleh bangsa Indonesia terutama kaium terpelajar.Mereka tergugah untuk mencapai Indonesia yang merdeka berdaulat adil dan makmur.
Semua faktor itu mendorong lahirnya nasiolisme yang mengubah pola perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Dari yang awalnya hanya mengandalkan perlawana bersenjata dan bersifat kedaerahan, berubah menjadi perlawanan secara modern dengan menggunakan organisasi dan berskala nasional.

Terima kasih telah membaca postingan saya. Saya berharap anda menikmatinya.

Sort:  

Congratulations @rokhani! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!