Final Worldcup 2018: Demi Kolinda, Kroasia Juara

in #steempress6 years ago (edited)


source

Aku tak berharap apa-apa lagi di World Cup alias Piala Dunia 2018, tak ada lagi jagoan pilihan hati setelah Argentina pulang lebih awal, dipencundangi Perancis di laga 16 besar. Praktis tak ada kepentingan apapun dalam laga-laga selanjutnya.

Berjudi bola pun telah lama kutinggalkan. Tak peduli siapa yang menang dan kalah pada laga sisa, sama seperti Lionel Messi yang mungkin sedang menikmati liburannya setelah absen sejenak dari latihan. Yang akan kulakukan hanya menonton saja menikmati pertandingan final sambil melihat satu-dua teknik untuk kuterapkan pada latihan menjaga kebugaran bersama tim amatirku TuaGila FC.

Lalu kenapa aku menjagokan Kroasia? Sungguh, ini demi Presidennya yang jelita, Kolinda Grabar-Kitarović, yang baru kukenal sosoknya setelah beberapa kawan di Group WA mengirimkan foto-fotonya, saat Kroasia lolos ke perempatfinal.


Kolinda Grabar source

Lalu setengah hati, aku menonton laga-laga mereka sambil berharap mereka menang dan berbagi kebahagian bersama Presiden Kolinda di kamar ganti, memeluk pemainnya satu persatu, sambil membisikkan bonus-bonus yang pemain dapatkan jika berhasil membawa pulang Piala.

Selain soal Kolinda, aku juga tak terlalu menyukai Perancis dalam dua hal. Pertama, karena mengalahkan Argentina pada laga 16 besar sebelumnya, lewat pertandingan paling seru yang kutonton dalam Piala Dunia 2018, hanya karena jantungku mampu berdetak lebih cepat.

Satu lagi, ini sungguh perilaku jahannam yang telah lama kutinggalkan, Perancis mengambil seluruhnya jatah bulananku pada 12 Juli 1998, kiriman orangtua untuk biaya hidup sebagai anak kos di Banda Aceh, kala kuliah. Uang itu, kupertaruhkan semuanya untuk memilih Brazil sebagai Juara di laga final Piala Dunia 1998.

Zidane dan kawan-kawannya mengunduli Tim Brazil dengan tiga gol tanpa balas, mengirim uang bulananku ke neraka, senilai dua ratus ribu musnah di tangan seorang bandar judi bola di Peunayong. Sialan, aku terpaksa bekerja apa saja kala itu untuk bisa makan. Aku tak mendendam, tapi kenangan itu sungguh buruk.

Perancis kembali ke laga akhir pentas paling bergengsi di dunia, ditantang Kroasia pada Minggu malam 15 Juli 2018. Tim ini memang pantas, mempunyai sederet pemain bintang seperti Oliver Giroud, N’Golo Kanté dan Kylian Mbappé anak muda yang berlari laksana kijang.


source

Mereka tak pernah kalah dalam pertandingan sebelumnya di Piala Dunia 2018, di laga group mereka hanya mampun ditahan Denmark dengan skor 0-0 setelah sebelumnya mengalahka Australia dan Peru. menang malawan Australia. Selanjutnya mereka tak terbendung, mengalahkan Argentina 4-3, menghajar Uruguay 2 – 0 dan terakhir meredam tim tangguh lainnya, Belgia 1-0 yang kemudian mengantarkan mereka ke Final.

Lawannya Kroasia, yang juga tak boleh dianggap remeh. Pertandingan kedua tim di ajang Piala Dunia terjadi pada babak Semifinal Piala Dunia 1998 pada 8 Juli 1998. Perancis mematahkan Tim Kroasia 2-1, sebelum kemudian menjadi Juara Dunia tahun itu.

Kroasia maju ke Final setelah mengumpulkan poin sempurna di laga group, mengalahkan Nigeria, Argentina dan Islandia. Di babak gugur, mereka tertatih susah payah keluar sebagai pemenang, penuh keberuntungan. Mereka memupuskan harapan Denmark dengan adu penalti, juga menang dengan cara yang sama terhadap tuan rumah Rusia. Di laga semifinal, mereka menundukkan tim unggulan Inggris pada paruh kedua babak perpanjangan waktu dengan skor 2-1.


source

Menghadapi final, kedua tim pasti ngotot dan aku perkirakan hasilnya akan memihak Kroasia dan menjadikan mereka sebagai juara baru di Piala Dunia. Jika prediksi ku salah, maka ini hanya perkiraan semata tanpa makna. Demi Kolinda yang jelita, aku memihak pada negaranya.

Salam Olahraga.
@abuarkan
Adi Warsidi
U5dtm2CteQb7AYt7ykQ2FNBenDjo13w_1680x8400.png



Posted from my blog with SteemPress : http://adiwarsidi.com/final-worldcup-2018-demi-kolinda-kroasia-juara/

Sort:  

Bingung juga mau dukung tim mana, di kedua tim pun ada pemain Barca dan Madrid. 😂😂

beberapa alasan yang masuk akal, tapi soal Presiden dan taruhan di Peunayong itu, sungguh sesuatu catatan kisah klasik untuk masa depan.

Atra jameun, tingat teuh sige2. Hahhaha

Setelah aku membaca tulisan ini, aku pilih kolinda sajalah..

kolinda oh ko' linda...hahahaha