Secret (2) #Part 24: Berdamai Dengan Masa Lalu (Lanjutan)

in #steempress6 years ago (edited)

Tautan cerita sebelumnya:

Prolog

https://steemit.com/garudakita/@diyanti86/secret2part1-fdgowe858w

Bab 1. Surprising Summer

Bab 2. Galau Bab 3. It’s Really Him! Bab 4. Secret BAB 5. Hati yang Lemah Bab 6. Listen .... Bab 7. Menelusuri Ruang Hati Bab 8. Enlighten Canberra (Menelusuri Ruang Hati 2) BAB. 9. Istirahat Sejenak Bab. 10. Tentang Dia Bab 11. Berdamai Dengan Masa Lalu Berikut lanjutannya ...


 

“Kamu kenapa? Kekenyangan kah? Kok nggak ada suara sedari tadi?” tanya Ben setelah setengah jam berlalu dalam hening.

Kami pamit pulang usai makan siang tadi. Gavin dan Tania berpesan agar kami sering-sering berkunjung. Cecilia? Jangan ditanya ... gadis kecil itu menolak melepaskan pelukan dari Ben. Terpaksa lah Tania mengambilnya dengan sedikit memaksa. Heran ... melihat dekatnya Tania dengan Ben, tak ada lagi rasa sakit di hatiku. Begitu pun ketika mereka melepas kami dengan ciuman pipi. Rasanya sudah tak seperti hari sebelumnya. Kali ini, semua terasa biasa dan wajar saja. Aku pun tak akan keberatan jika sewaktu-waktu diajak lagi oleh Ben berkunjung ke Goulburn.

Awalnya, aku tak pernah berani bertanya tentang masa lalu Ben karena takut tak sanggup menghadapi kenyataan. Perbedaan budaya di antara kami selalu menjadi pembatas bagiku untuk mengenal Ben seutuhnya. Ternyata, mengetahui masa lalunya tak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Sedih memang, ternyata benar, aku bukan wanita pertama untuknya. Tapi di sisi lain, aku merasa baik-baik saja dengan kenyataan ini, setidaknya ... dia belum punya anak.

“Aku bingung ... ternyata bisa yah, berteman baik dengan mantan,” ucapku sembari melempar pandangan ke luar jendela.

“Kenapa bingung? Memangnya kamu nggak bisa? Apa jangan-jangan, kamu nggak punya mantan?” Meski aku tak melihatnya, tapi nada suara Ben jelas terdengar mengolok-olok.

“Kenapa kamu nggak pernah tanya masa lalu aku?” Aku berbalik menatapnya.

“Saya nggak suka maksa. Jika memang kamu ingin cerita, saya akan dengar. Jika sampai hari ini kamu belum cerita, hanya ada dua kemungkinan; kamu nggak punya mantan, or kamu merasa nggak penting menceritakan tentang mantan kamu.”


Aku menghempaskan badan ke belakang dan menerawang ke bagian jalan di depan kami. Semua begitu tiba-tiba. Mungkin memang, hanya dengan ini semua tentang Ben bisa kuterima dengan tangan terbuka. Jika saja Ben menceritakan tentang Tania tanpa aku pernah menemuinya sebelumnya, pastilah perasaanku sudah tak karuan ketika pada akhirnya bertemu Tania. Dengan dia membawaku ke Goulburn dan berinteraksi dengan mantan kekasihnya, baru kemudian memberitahukanku kebenarannya, ternyata semua jadi lebih mudah diterima. Mereka memang dekat, tapi tak sedikitpun aku melihat kedekatan itu sebagai sesuatu yang istimewa. Kedekatan Ben dengan Tania sekeluarga, tak jauh beda dengan interaksinya pada mom and dad.

Lalu aku? Kenapa masih begitu sulit bercerita tentang Nathan pada lelaki di sampingku ini? Ah, betapa kami sangat bertolak belakang. Dia dan Tania sangat dekat secara fisik, tapi hatinya tak saling bertaut, tak ada rindu di antara mereka. Sebaliknya, aku dan Nathan hampir tak pernah berkontak fisik, tapi hati kami masih saling menginginkan. Apa-apaan ini?

***



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/07/25/secret-3-part-24-berdamai-dengan-masa-lalu-lanjutan/

Sort:  

Brother, I have upvote and commented to you. Please make me upvote 1. You will not have any harm in it. But for your sake I will be much benefited so please, please brother just 1 upvote me..please ... please..please ..

Jangan2 Grace dan Nathan terpaut rasa

Begitulah kk, ini lah yang pengen diredam Grace. Berhasil ndak ya?

kisah cinta yang seperti ini selalu menggugah selera penikmat cerita

Makasi kk 🤗
Silahkan dilanjut bacanya, nggak lama lagi mo aq tamatkan, ehehe 😁✌️