Namanya Hasti, aku sudah mengenalnya sejak tahun 2009 atau mungkin sebelum tahun tersebut, tepatnya aku lupa. Perawakannya mungil dan hitam manis Hasti tipikal perempuan ulet yang tak banyak bicara.
"Motif yang Kakak pilih tempo hari ternyata sudah sold out, Kak. Apa mau Hasti kirim foto motif lainnya yang baru keluar?" Tanya Hasti sore itu melalui perbincangan telepon. Ini memang yang paling kusukai dari Hasti, ia cepat respons dan memberikan pelayanan yang prima bagi semua pelanggannya.
Saat itu aku memang sedang menantikan kelahiran buah hati yang keempat. Keempat? Yup! Bukan sepenuhnya direncanakan dengan matang, sebab kabar bahagia itu hadir setelah dua bulan aku mengemasi seluruh perlengkapan bayi dan mengirimkannya untuk adik angkatku di Takengon. Alhasil kini, tak ada perlengkapan bayi untuk persiapan menyambut kelahiran anak keempat kami. Namun, tak jadi masalah, rezeki bayi ini ternyata memakai perlengkapan baru, bukan lungsuran dari kakak-kakaknya.
Ingatanku pun langsung tertuju pada Hasti. Sudah beberapa kali aku membeli produk buatan tangannya. Mulai seprei, tote bag, dompet kain untuk suvenir acara, dan tirai jendela. Setahuku ia juga menerima tempaan baby bedding set dengan motif-motif lucu dan menggemaskan. Kupikir, kenapa aku tak mencoba menanyakan apa dia bisa membuatkannnya satu set untukku juga?
Sejak 2015, Hasti berhenti total bekerja di sebuah perusahaan swasta dan memilih menjalankan usahanya sendiri. Katanya dia ingin mudah mengatur jam kerjanya sendiri tanpa tuntutan atasan dan tenggat pekerjaan. Apalagi dia baru saja memasuki babak baru kehidupannya dengan suami kedua setelah sebelumnya dengan berani ia memutuskan rantai kekerasan yang membelenggu rumah tangganya. Ia perempuan hebat dan tangguh setegar karang.
Usaha yang dilakoni dengan tekun, tentu membuahkan hasil. Kini buatan tangannya punya jaminan mutu seiring jam terbangnya yang terus terasah. Seprei, sarung bantal, baby bedding set, tas-tas kain, suvenir pernikahan, masker yang di musim pandemi ini jadi primadona yang terus ia produksi dan laku terjual.
"Has, buatan tangan kamu bagus, terjamin. Sudah bisa direkomendasikan, nih. Aku puas banget sama hasil jahitan kamu. Rapi dan kokoh." Pujiku saat ia mengantarkan baby bedding set ke rumahku.
"Iya, makasih, Kak," dia sedikit tersipu, "tapi tetap aja yang beli itu Kakak dan teman-teman di SA aja..." imbuhnya sambil menyebut nama komunitas tempat kami sama-sama bergiat di bidang sosial.
"Wah, kamu kudu promosi yang gencar..." saranku lagi.
Namun, memang jika kuamati cara Hasti memasarkan produknya masih hanya menjangkau teman-teman sekitar. Paling juga kalau di snap WA-nya hanya yang sama-sama saling menyimpan nomor kontak saja, kalau di IG atau di Facebook ya, sama saja, tergantung berapa banyak jumlah pertemannanya saja, belum menjangkau khalayak umum. Padahal usahanya ini bermutu baik dan sayang kalau hanya dipasarkan di kalangan terbatas.
"Hasti, kamu bisa pakai website saja, jangkauannya lebih luas, orang lebih yakin membeli produk kamu. Membuat website di MasterWeb itu kudengar sangat direkomendasikan. Aku sering pesan online beberapa produk yang dipasarkan melalui web, sangat mudah dan ringan caranya, lalu pelanggan juga diarahkan ke nomor kontak kita. Banner media sosial bisa kita pasang di sana, jadi seluruh pengguna internet bisa menjangkau kamu jika berminat dengan produk yang kamu buat. Di sana kamu bisa pajang juga semacam galeri karyamu, testimoni-testimoni pelangganmu, dan satu web lengkap untuk semua. Sangat memudahkan untuk memasarkan produk di era digital yang ditambah dengan masa pandemi begini, Has..."
Walau tampak bingung awalnya, dia akhirnya berpikir juga tentang saranku. Lagipula caranya cukup mudah dengan beli domain dan hosting di MasterWeb yang saat ini merupakan Website Builder Terbaik untuk hosting UMKM. 18 tahun itu usia yang cukup dewasa atau bahkan mungkin bisa dikatakan sangat matang untuk perusahaan Webhosting. Selain layanannya berupa domain dan hosting yang murah, gratis, MasterWeb juga memberikan layanan pembuatan website siap saji dengan harga murah dan terjangkau. Aku amati pula fitur-fitur komplet yang membuat penggunanya lebih mudah terjun ke dunia e-Commerce dengan cepat.
Tulisan ini disertakan dalam Lomba Blog MasterWeb 2020
Kabar baik ini agaknya harus diketahui para pelaku usaha. Jadi, jika kamu punya teman yang masih kesulitan menjangkau pembeli, silakan mencoba membagikan pos blogku yang ini. Bisa saja itu menjadi amal jariyah bagimu. Menggunakan website untuk UKM tidaklah sulit, bisa dilakukan oleh satu orang asalkan menggunakan hosting dan domain yang tak rewel dengan tampilan yang bisa disetel agar tampak profesional.
Kurasa orang seperti Hasti pun tak akan kesulitan mengelolanya. Ini memang masa yang paling baik bagi pelaku-pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Memang benar, kalau saja para pelaku UKM memasarkan produknya dengan cara seperti ini, tak perlu lagi galau menjangkau pembeli. Apalagi seperti usaha Hasti ini, bukan menjual kebutuhan pokok. Seprei dan selimut kan tidak mungkin dibeli orang yang itu-itu saja setiap hari. Contohnya aku, beli seprei satu bulan sekali juga belum tentu, walau ranjang kami ada empat, tapi membeli seprei baru tetap saja menunggu yang lama mulai tak nyaman dipakai. Bahkan terkadang kalau sedang banyak kebutuhan lainnya, aku menunggu salah satu seprei lama lusuh lebih dulu. Ha-ha-ha... begitulah kebiasaan pada umumnya.
Rasanya tak sabar ingin melihat Hasti melebarkan sayapnya. Begitu juga dengan teman-teman pelaku UKM lainnya. Mungkin bisa dikatakan satu kekhawatiran bisa hilang dengan solusi dari MasterWeb kali ini. Di era digital, solusi marketing yang mumpuni memang melalui website, lebih mudah memasarkan produk di sana. Fakta yang bersumber dari data We are Social pada tahun 2020, 175,2 juta orang online. Saat ini masyarakat Indonesia yang menggunakan ponsel sebanyak 338,2 juta, 53% penduduknya sudah belanja online. Ini merupakan peluang yang sayang sekali jika dilewatkan.
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) juga melansir ada 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Namun, jumlah tersebut baru 8% dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia yang menurut data 2019 itu berjumlah 59,2 juta.
Padahal pelaku UMKM itu harus menjadi pemain utama dari perkembangan ekonomi digital Indonesia. Ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia pada tahun 2020 ini. Ditambah lagi dengan situasi pandemi, kalau tidak didukung dengan kepiawaian berselancar di dunia maya, akan menjadi hambatan nyata bagi berkembangnya usaha mikro, kecil, dan menengah. Pelaku UKM harus tetap punya taji di kancah perekonomian global. Produktivitas tetap teratas walau sedang berada dalam rumahmu sendiri.
Menurut hematku, tawaran-tawaran dari MasterWeb yang sangat variatif dan mudah ini, akan membantu peran serta setiap pelaku usaha dalam mendukung program pemerintah sekaligus memajukan usahanya. Bahkan pelaku usaha bisa berjejaring di sana, ditambah lagi MasterWeb menyediakan fasilitas MasterWeb Costumer Talk yang memudahkan para pelaku usaha mengenali bagaimana kinerja hosting dan domain, bagaimana memanfaatkan semua fitur untuk tampil secara maksimal. Sharing dan Training yang disediakan MasterWeb diisi oleh para maestro di bidangnya masing-masing. Ditambah lagi banyak info yang tersedia di MasterWeb yang bisa kita akses dengan sekali klik saja. Sungguh berpihak pada pelaku-pelaku UMKM di seluruh nusantara.
Jadi, tak ada ragu lagi untuk mulai membuka akun di MasterWeb. Aku pun jadi ingin menjadi pelaku usaha. Hm..., tempo hari sulungku yang tahun depan sudah SMA, berpikir untuk membuka sebuah usaha kuliner, mengingat dia sangat suka makan dan mencoba-coba menu baru selama pandemi ini. Dia suka sekali yogurt dan segala produk turunan susu. Ini bukan ide yang buruk untuk mencari aktivitas yang bukan sekadar membunuh waktu, tapi juga memberikan keuntungan berlipat. Ia juga bisa belajar memasarkan produk lewat website. Jadi, aku ingin segera menutup laptop sejenak dan membicarakan ini lebih lanjut dengan suami dan anakku. Kalian yang sudah punya usaha, segera menjangkau pelanggan di penjuru dunia dengan mengikuti langkah Hasti membuat website untuk produk UKM kalian, ya! Salam kreatif!
Posted from my blog with SteemPress : https://stanzafilantropi.com/hasti-tak-lagi-galau-menjangkau-pembeli/