Bencana gempa dan tsunami di Lombok dan Palu meninggalkan luka mendalam. Bukan saja luka fisik pada tubuh dan hilangnya nyawa juga rusaknya bangunan, infrastruktur tapi juga luka psikis, terutama pada anak-anak.
Menjadi tugas kita sebagai sesama warga negara Indonesia dan juga umat muslim untuk membantu mereka yang terkena dampak bencana. Banyaknya bangunan sekolah dan tempat ibadah yang rusak, tentu membuat hati sedih.
Tempat ibadah, mesjid dan rumah tahfidz sangat dibutuhkan agar warga dapat tetap belajar dan beribadah. Terutama anak-anak, mengaji dan menghafal Al-Qur'an menjadi obat bagi rasa duka mereka.
Rumah-rumah tahfidz yang dibangun
Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum bersama Askar Kauny
www.kauny.com
Adalah Askar Kauny, salah satu lembaga non profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, serta berkhidmat dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur'an.
Pengaplikasian metode Kauny dengan taglinenya Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum dalam setiap program dan kegiatan. Metode yang menyelaraskan otak kanan, hati dan gerakan tangan sehingga menghafal Al-Qur'an lebih mudah dan menyenangkan semudah tersenyum.
Dengan visi membangun masyarakat yang ahlul Qur'an dan mencintai Al-Qur'an serta misi untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai budaya masyarakat dengan gerakan Menghafal Al-Qur'an semudah tersenyum.
Lentera untuk Negeri
Kepedihan, kehilangan, ketakutan menjadi tak terelakkan bagi para warga sebagai dampak bencana gempa dan tsunami. Masa transisi pasca bencana menjadi waktu yang paling kritis dan tepat untuk menghilangkan ketakutan dan trauma masyarakat.
Askar Kauny bersama para relawan membantu masyarakat untuk bangkit dan menjalani masa pemulihan. Dengan membangun rumah-rumah tahfidz dan mengirimkan guru-guru ngaji, Askar Kauny membantu proses pemulihan trauma dengan pendekatan Al-Qur'an (Qur'anic Healing).
Ustad Bobby diapit Alfa, Salis dan relawan guru ngaji
Pada Sabtu (10/11) bertepatan dengan Hari Pahlawan, Askar Kauny mengadakan acara pemutaran film dokumenter Lentera untuk Negeri di Setiabudi XXI, Jakarta Selatan.
Hadir Ustad Bobby Herwibowo, Lc sebagai pimpinan Askar Kauny mengatakan jangan karena kejadian musibah ini membuat masyarakat menjadi terpuruk. Terutama anak-anak sebagai generasi penerus masa depan, dengan pendekatan Quranic Healing ini diharapkan menjadi pengobat luka hati mereka.
Film Lentera untuk Negeri ini merupakan film dokumenter yang menceritakan perjuangan para relawan guru-guru Ngaji sebgai ujung tombak dalam pelaksanaan program trauma healing. Film ini juga ingin menunjukkan pada masyarakat bagaimana para relawan guru ngaji beradaptasi dengan masyarakat.
Selain itu juga membuat anak-anak menikmati bimbingan melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an, yang pada akhirnya bertujuan agar menguatkan kembali keimanan dan kesabaran mereka yang sedang diuji oleh Allah SWT.
Ustad Bobby juga mengatakan, melalui film Lentera untuk Negeri ini , Askar Kauny mengajak semua pihak yang terlibat untuk bersama terlibat dalam pembangunan rumah-rumah tahfidz dan pengiriman guru-guru ngaji ke daerah bencana, khususnya Lombok dan Sulawesi Tengah.
Ustad Miftahul Khoiri, relawan guru ngaji Askar Kauny
Salah satu relawan guru ngaji yaitu ustad Miftahul Khoiri dan pasangan suami istri ustad Harun dan ustadzah Defa menceritakan kondisi anak-anak disana. Mereka sangat antusias menyambut guru ngaji yang datang, dan bahkan mereka tidak ingin para guru ngaji yang mengajar mereka kembali ke tempat asal.
Ustad Harun dan Ustadzah Defa pasangan relawan guru ngaji Askar Kauny
Oleh sebab itu juga selain relawan guru ngaji yang tidak tetap ada di wilayah bencana, Askar Kauny juga membuka perekrutan untuk relawan guru ngaji yang mau menetap di lokasi. Alhamdulillah masih ada hamba Allah yang mau membaktikan diri untuk kemanusiaan dan jalan Allah seperti pasangan suami istri ustad Harun dan ustadzah Defa.
Dalam pemutaran film Lentera untuk Negeri ini juga hadir public figure Tika Ramlan, salah satu personel Titu bersama sang suami, Aji dan putranya. Tika bercerita tentang perjalanannya selama menjadi relawan di daerah bencana.
Tika Ramlan dan suami, Aji
Sempat di protes oleh putranya yang keberatan mamanya berangkat ke Lombok. Namun bagi Tika, keberangkatannya sebagai relawan justru menjadi obat di hatinya. Ikut merasakan dan berempati dengan apa yang dirasakan masyarakat dan memberi support kepada mereka.
Dalam acara pemutaran film itu juga, Tika Ramlan melelang jaket relawannya untuk membantu pembangunan rumah tahfidz di Lombok. Alhamdulillah berhasil terlelang seharga Rp5juta. Askar Kauny sendiri berencana akan membangun rumah tahfidz sebanyak 100 unit, dimana biaya untuk membangun 1 rumah tahfidz sebesar Rp18,5 juta.
Lelang muhsab Qur'an untuk Alfa dan Salis
Lelang lukisan kaligrafi
Selain jaket Tika, juga dilelang lukisan kaligrafi dan mushab Qur'an yang hasil dari lelang tersebut semuanya dipergunakan untuk membiayai pembangunan rumah tahfidz. Khusus untuk mushab Qur'an, justru dipersembahkan untuk Alfa dan Salis, dua anak korban bencana yang sedang giat-giatnya menghafal Qur'an.
Hasil lelang lukisan kaligrafi terlelang seharga Rp22 juta oleh ibu Dewi dan muhsab Qur'an terlelang seharga Rp27 juta oleh Bapak Bambang dan istri. Subhanallah..semoga amal para penyumbang diterima Allah SWT dan menjadi amal jariyah mereka nantinya. Amminn.
Bersama Ustad Bobby, Alfa dan Salis
Untuk para dermawan lain yang juga masih ingin berbagi rejeki dapat menghubungi Askar Kauny baik melalui www.kauny.com atau menghubungi langsung di:
Posted from my blog with SteemPress : http://www.hiqudsstory.com/lentera-untuk-negeri-persembahan-askar-kauny/
Your post will be shared in my daily report :)
Thank you :)