Computer Assistes Test (CAT) Adalah sebuah aplikasi yang mengharuskan peserta tes ujian berhadapan dengan layar komputer/laptop.
Dan aplikasi ini, saat ini hanya digunakan untuk menguji kemampuan CPNS dan juga para peserta ujian memasuki STPDN/IPDN.
Sebenarnya dari segi keandalan aplikasi ini sangat terpercaya dan kemungkinan untuk memanipulasi data nyaris tidak bisa, kecepatannya pun sudah teruji, begitu peserta selesai tes, maka nilai langsung terpampang dilayar monitor peserta, selain itu nilai juga bisa dipantau di luar ruangan oleh orang yang mendampingi secara bersama-sama.
Namun, tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana nilai ambang batas (passing grade) nya dinaikkan. Tentu itu merupakan hal terbaik untuk melihat kemampuan dan memilih bibit unggul. Tetapi, apakah kelayakan nilai ambang batas ini sudah diuji coba pada sebagian pakar, karena di seluruh Indonesia para pelamar CPNS 2018 mengeluhkan nilai ambang yang sangat tinggi itu, dan dihadapkan dengan pertanyaan yang sangat panjang, tidak hanya soal namun jawabannya juga mengaharuskan peserta menggerakkan kursor ke bawah agar dapat melihat keseluruhan soal serta jawaban.
Selain mencapai passing grade, mereka juga dituntut untuk dapat menyelesaikan soal tersebut dalam jangka waktu 90 menit untuk 100 soal yang membutuhkan keahlian dalam membaca cepat itu agar bisa memaksimalkan waktu. Karena hal itulah yang lulus sebagai CPNS hampir diseluruh Indonesia sangat sedikit, termasuk putri dari Presiden RI juga tidak lulus CAT.
Harian Serambi Indonesia hari ini mengeluarkan sebuah tulisan yang ditulis oleh seorang dosen Unsyiah yang telah dibagaikan lebuh dari 500 kali itu menantang sang Capres/Cawapres untuk mengikuti tes tersebut, dan bisa dipastikan mereka juga gagal.
http://aceh.tribunnews.com/2018/11/05/standar-kelulusan-skd-cpns-keterlaluan-dosen-unsyiah-ini-sebut-jokowi-ikut-juga-bakal-tak-lulus (link beritayang sesuai dengan gambar)<hr>
Lain halnya dengan saya, saya berasumsi ketika Calon Legeslatif dan Eksekutif mengikuti tes ini juga akan kelabakan. Padahal seharusnya mereka para caleg juga lebih penting mengikuti ujian ini karena mengingat tugas mereka mengayomi masyarakat dan menjadi tempat rakyat mengadu. Tentu harus melewati nilai tes CAT yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 75, Tes Intelijensi Umum (TIU) 80, Dan juga tes yang harus bisa melewati Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 143.
Agar nantinya kita mendapakan wakil rakyat yang benar-benar unggul jika bisa nilai passing gradenya juga dinaikkan agar memang benar-benar mutiara yang kita dapati yang mewakili rakyat yang terdiri dari PNS dan juga CPNS dan profesi lainnya.
Mungkin sangat sedikit kita dapati dan yang banyak adalah kursi kosong yang melompong di Istana sana.
Ya, mungkin ini juga bisa menjadi solusi untuk para menteri yang jawabannya nyeleneh ketika dihadapkan dengan pertanyaan tentang beras, daging, cabai, dan lain sebagainya, agar memiliki kewarasan.
Tulisan ini telah tersave di draft 3 hari kebelakang, sebelum tulisan dari seorang dosen tersebut hadir.
Sebagai bukti ada screenshoot ;)
Hormat saya: JUBAGARANG
Posted from my blog with SteemPress : http://jubagarang.epizy.com/wp/2018/11/05/ketika-caleg-capres-cawapres-ikut-cat/
Ngaji aja banyak yang ga lewat apalagi tes pakai sistem CAT...
Semoga saja lewat, Bang.
Kan mereka wakil kita.
Mereka harus lebih mampu dari kita.
Ta lakee sit meunan... Tapi faktor usia juga mempengaruhi daya ingat ketika belajar.. heheh
ฅ/ᐠ-ᆽ-ᐟ\
Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz
Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!