Bagiku banda aceh punya tempat special dihati dibanding kota-kota lain yang pernah kukunjungi di indonesia ataupun kota yang pernah kusinggahi diluar negri sana.
Bagiku banda aceh itu tak akan terganti. Selalu saja ada kerinduan dihati untuk kembali ke kota ini. Yaa.... banda aceh yang penuh kenangan. Kenangan indah atau pun kota tempat memulai perjuangan hidup dari fase remaja ke fase pre dewasa awal.
Sungguh aku sangat merindukan kota ini. Dan kerinduan ini tak sepenuhnya terbayar dengan waktu singkat bisa berada di kota ini. Sungguh aku butuh waktu lebih lama disini.
Untukku banda aceh tak banyak berubah, suasananya masih sama seperti 8 tahun yang lalu saat aku meninggalkan kota ini setelah selesai co-ass dan diwisuda. Sengaja kusempatkan mengunjungi kampus tercinta dan menghabiskan setengah jam larut dalam kenangan sambil menikmati hiruk pikuk aktifitas kampus pagi itu. Dan aku memilih datang sendiri dan menikmati suasana depan kampus sendiri tanpa ditemani.
Aku ingin lebih leluasa untuk menuntaskan rindu pada kampus ini dan mengenang saat-saat dulu disini. Karena setiap orang akan punya persepsi dan afeksi yang berbeda terhadap suatu tempat atau peristiwa.
Setiap orang punya cara yang berbeda untuk sesuatu yang ingin dikenang atau tidak. Bisa saja bagi seseorang kenangan itu sangat special dan sebaliknya biasa saja bagi orang lain. Begitulah kadang kenangan itu terdefinisi menurut sudut pandang personal si pemilik kenangan itu.
Bagiku kenangan tetap perlu dikenang walau tak perlu berlebihan dan selalu larut dalam kenangan. Kenangan indah bisa jadi penyemangat dan menghibur hati dan kenangan pahit bisa jadi pelajaran dan bisa dijadikan campuk untuk lebih ke dapannya.
Kuamati wajah-wajah penuh semangat, idealis khas anak kampus. Akupun seperti itu beberapa tahun silam.
Menyusuri tempat-tempat yang dulu sering kudatangi bagaikan memutar kembali video flashback masa-masa indah dikampus dulu. Membuatku spontan merindukan saat-saat itu dan bersyukur pernah punya cerita disini.
Melewati jalan dan lorong yang biasa kulalui untuk ke kampus dulu membuat perasaanku mengharu biru.. I am lost... undescribable!
Tak banyak yang berubah disini, jalan-jalannya masih sama! Hanya gedung-gedung kuliah banyak yang sudah direhab jadi lebih bagus dan beberapa penambahan gedung lainnya.
Aku sengaja menyempatkan menikmati kuliner khas di sekitar lapangan tugu Unsyiah tempat dulu kami sering hang out setelah pulang kuliah. Suasananya masih sama dan terasa ingin berlama-lama disitu seandainya aku punya banyak waktu kala itu dan tak ada acara lain seperti sekarang.
Mungkin lain waktu aku akan kembali datang ke kota ini agar lebih bisa bersantai dan tak diburu waktu. Berharap bisa menuntaskan rindu pada teman-teman yang lama tak bertemu.
Banda Aceh... tunggu akuuuu...
Posted from my blog with SteemPress : https://mitaendayani.com/2018/07/21/banda-aceh-kota-kenangan/
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by mitaenda from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.