[Rampai Kata #14] KETIKA JODOH TAK SESUAI TANGGAL PERHITUNGAN

Seorang teman menjalin hubungan jarak jauh selama kurang lebih 7 tahun. Hubungan mereka senantiasa terjaga meskipun jarak membentang, selama 7 tahun setelah hari pertunangan itu mereka tidak pernah lagi bertemu, namun komunikasi senantiasa terjalin baik lewat dunia maya.

Mereka bahagia dengan hubungan itu, dengan begitu mereka pun lebih leluasa saling menjaga agar hubungan itu tetap baik di mata-Nya sebelum sampai dalam ikatan suci setelah cita-cita keduanya berhasil dicapai. Tiba saatnya masa itu, masa yang dinantikan mereka. Namun apa yang terjadi Allah berkata lain, doa-doa dan harapan mereka tidak semuanya mulus dan tercapai seperti apa yang diharapkan dan direncanakan.

Dari keluarga lelaki memutuskan hubungan tiba-tiba setelah tanggal pernikahan direncanakan, hanya dengan alasan bahwa dalam perhitungan tanggal lahir yang mereka percayai bahwa anak lelakinya tidak cocok dan tidak akan bahagia jika menikah dengan tunangannya itu.

Jika dalam adat pernikahan China beberapa masih percaya dengan pernikahan yang memakai hitungan ramalan Sio maka beberapa orang di Indonesia khususnya adat Jawa masih menggunakan hitungan weton kelahiran yaitu Neptu untuk hari atau pasaran kelahiran saat pernikahan. Zaman yang serba modern ini tidak merubah beberapa orang yang masih percaya terhadap hitungan tersebut dan tragisnya ketidaktepatan angka dari hitungan weton neprtu itu dialami sahabat saya yang telah menjalin hubungan selama 7 tahun lamanya. Beberapa orang mungkin akan mempertahankan hubungan itu dan berusaha terus mendapatkannya karena rasa cinta namun sayangnya nasib sahabat saya tidak sebaik hubungan jarak jauh yang selama ini selalu aman-aman saja, sang kekasih lebih suka menjadi anak penurut kepada keluarganya daripada mempertahankan dirinya dan hubungan mereka atas alasan tidak ingin membuat ibunya bersedih meskipun berulang kali dia mengatkan kalau sahabat saya adalah orang yang dia cintai selamanya.

Cinta? Terkadang memang benar tidak harus bersama untuk mencintai orang yang dicintai itu. Berulang kali saya pun mencoba menghibur dia yang memang sangat terluka bagaimana bisa ramalan hitungan itu menghancurkan hubungan yang telah dijaganya selama bertahun-tahun, kenapa tidak saat pertunangan itu diramalkan? pertanyaan-pertanyaan yang seketika membuat dia benar-benar terluka hingga alhamdulillah dia masih sadar dan kembali menyerahkan semuanya pada yang Kuasa, dia yakin semua itu atas kehendak-NYA bukan karena hitungan weton jodohnya gagal tetapi karena mereka memang tidak berjodoh.

Meski begitu tentu saja kejadian itu membuat sahabat saya masih sangat berduka, waktu 7 tahunnya sia-sia, kesetiaan selama ini bagai dikhianati seketika. Kesedihan semakin mendalam memikirkan orang tuanya yang juga ikut terluka, namun dia terus berdoa tidak menyalahkan kehendak-Nya,apalagi merutuki nasibnya.

Terus dan terus berdoa tanpa lelah dan bosan berharap dan percaya ada orang lain yang lebih baik yang telah Allah persiapkan di tengah kepedihan dan luka hatinya yang tiba-tiba.

sourcerDOA

Berbicara tentang doa, kita pasti akan berpikir tentang rasa "ingin" Ya. Sudah fitrah manusia selalu mempunyai keinginan dalam hidupnya, maka Allah memberi kesempatan kepada kita untuk berusaha dan berdoa agar keinginan kita bisa didapatkan.

Manfaat doa begitu besar dalam kehidupan kita. Dengan doa, semangat hidup dapat ditingkatkan, dan emosi dapat dikendalikan. Dengan doa, ada harapan yang terbentang. Maka jangan pernah lelah berdoa, ketika Allah menguji kesabaran kita dengan tidak cepat mengabulkan doa itu.

Sampai akhirnya doa sahabat saya yang terus-menerus itu terkabul, seorang yang sangat mencintainya melebihi orang yang telah mengkhianatinya itu hadir. Tanpa menunggu lama dirinya pun dilamar. Kebahagiaan mulai bermekaran di hari-harinya, luka yang kemarin dia rasakan sembuh dengan sendirinya, tentu saja kedua orang tuanya pun ikut bahagia. Tetapi dengan kebahagiaan itu dirinya tidak melupakan rasa syukur kepada Allah atas semuanya itu, atas rencana-Nya yang tidak pernah terpikirkan, atas hikmah dari kegagalan akibat perhitungan weton itu.

Rumah tangganya dipenuhi kebahagiaan, mertua yang begitu sayang dan suami yang begitu perhatiaan membuat dirinya benar-benar menjadi wanita yang paling bahagia. Sampai akhirnya datang keinginan orang tuanya, mertua dan tentu saja keinginan dia juga snag suami untuk segera memiliki sang buah hati. Setahun sudah rumah tangga mereka, namun tidak juga ada tanda-tanda dirinya akan menjadi seorang ibu, sehingga mereka pun sepakat mencari solusi dan memeriksakan keadaan mereka pada dokter yang lebih paham, walau pun mereka percaya Allah lebih tahu, lebih Kuasa atas segalanya.

Dan apa yang terjadi, hasil dari tes itu ternyata dirinya positif tidak mungkin bisa memiliki seorang anak. Kebahagiaan yang dia rasakan kembali seketika hilang. Bahkan dunia terasa gelap semua, luka dan sakit hati yang kini dia rasakan jauh melebihi sakit hatinya dulu saat keluarga tunangannya memutuskan hubungan mereka atas alasan hitungan weton yang jelek. Namun Allah tidak pernah meninggalkan dirinya, karena dia pun tidak pernah melupakan Allah atas semuanya, sang suami masih tetap setia dan menyemangati, kasih sayangnya tidak sedikit pun berkurang setelah apa yang terjadi dengan hasil tes itu, meskipun ada perubahan sikap dari mertuanya yang mulai berubah, tentu saja karena mereka sangat menyayangi suami dia dan menginginkan keturunan yang selama ini mereka nantikan.

Dengan kekuatan dari cinta sang suami, dia tetap kuat, ikhlas dan menyerahkan semua itu pada Allah SWT dengan terus dan terus berdoa tanpa rasa bosan. Dia selalu percaya bahwa Allah lebih Kuasa dari semua yang ada di dunia ini, dari segala macam ketentuan manusia yang ahli sekalipun. Dia masih menyimpan harapan jauh di lubuk hatinya, di antara rasa sedih yang teramat dalam bahwa suatu saat Allah akan menjadikan dirinya seorang ibu, Allah akan menitipkan pada mereka satu kepercayaan untuk menjadi orang tua, Allah akan menghadiahkan untuk suaminya yang baik seorang anak darinya. Dia terus percaya dan berdoa keajaiban akan datang seperti apa yang terjadi pada Nabinya dahulu. Yang harus dia lakukan sekarang adalah terus berdoa agar suami juga ikhlas dan tetap menyayangi dirinya.

Terus berdoa dan berbuat baik kepada sesama, mengerjakan perintah Allah tanpa melanggar larangan-Nya sebagai bentuk usaha dia untuk mendapatkan keajaiban dari Allah yang Maha Kuasa. Dan dua tahun sudah penantiannya itu akhirnya terkabul juga, tidak ada yang sia-sia kesabran dan jutaan dari doa-doa yang setiap hari dia panjatkan, keajaiban itu datang, vonis bahwa dirinya tidak bisa mempunyai seorang anak itu akhirnya luntur, doa-doanya telah menghapuskan hasil tes itu, dirinya kini tengah mengandung sang buah hati dari lelaki yang senantiasa sabar dan tidak berhenti mencintainya, lelaki yang selalu ada bahkan di saat terburuk hidupnya sebagai seorang wanita. begitulah kekuatan doa.

Dalam QS Ghafir ayat 40 Allah berfirman tentang pentingnya berdoa. Allah Maha Besar, tidak ada segala kekuatan manusia yang mampu mengetahui dan menandingi kekuatan-Nya.

Maka teruslah kita berdoa, karena kekuatan doa itu besar, karena keajaiban datang hasil dari doa dan sabar.

Posted from my blog with SteemPress : https://nnaachlam.com/ketika-jodoh-tak-sesuai-tanggal-perhitungan/