Kalian pernah tidak disuruh buat lagi KTP, padahal kalian sudah punya KTP kuning dulu? Tak pernah kan? Kami di Aceh KTP semua harus buat ulang di masa GAM. Saya hari itu diwanti-wanti mama dan nenek saya ke kecamatan dengan seluruh warga gampong, untuk diberikan KTP merah putih, setelah disuruh nyanyi lagu Indonesia. Untung masa itu masih satu stanza.
Tidak mau mengungkit masa lalu yang kelam, tapi ini harus diceritakan karena ini kebenaran. Dihari beberapa sebelum 17an, kita sudah harus siapkan sebatang tiang berbendera di depan rumah, kalau tidak berarti tidak mendukung Indonesia?
We LoVE IndOnesia
Di kendaraan baik motor maupun mobil juga kita harus pasang bendera kecil untuk menandakan kita bukan separatis. Yang tak memiliki KTP merah putih tadi, maka dia masih memiliki KTP kuning, yang juga dipakai oleh wasit pertandingan sepakbola di sawah di gampong-gampong untuk mengganti kartu kuning.
KTP merah putih terlalu besar untuk sebuah ID card. Masyarakat berkomentar “Jeut Adei Boh limeng” bisa menjemur belimbing (kurma nusantara) dan setelah pemurnian nasionalisme ini anda akan menghadapi banyak razia, menyuruh menyibak baju –untuk mengetahui anda membawa senjata atau tidak, padahal senjata laki-laki bukan di balik baju-.
Tidak hanya itu, yang badanya agak besar –berotot- padahal itu otot terjadi mungkin karena ke sawah mencangkul, atau sixpack terjadi karena sering memanjat kelapa, akan dicurigai sebagai Kelompok pengacau keamanan.
Beredar meme seperti saat pemanjat kelapa ini disuruh sama serdadu naik beberapa batang kelapa dia menjawab “saya sudah kuat pak” artinya saya sudah pegal (kuat-kuweut bahasa Aceh untuk pegal) “ya kalau sudah kuat naik lagi” jawab serdadu tak mengerti.
Pernah juga penjual pisang di Padang Tiji ditampar serdadu karena salah jawab. Saat ditanyakan
“bang Pisang ini berapa satu sisir”
“owh ini 5 ribu bang”
Lalu tentara itu menunjuk ke atas, ke pisang yang paling tinggi letaknya di tandannya.
“lhok kok mahal kali pak?”
“ini kepala mu”
Plaak...! penjual itu kena tampar.
Padahal pemirsa! Mu disini bermakna sisiran pisang utama yang pertama kali menguning dalam tandan (mu) jadi ini sisir pisang yang spesial, kalau masak di pohon maka mu inilah yang masak pertama dari pada pisang yang lain.
(Source)
Pemerintah saat itu selalu tak paham-paham duduk persoalan. Perpecahan selalu berawal dari ketidakadilan, bahkan lebih kepada ketidakpedulian dan sentralisasi ekonomi. Bung Hatta padahal sudah bilang, negara Indonesia ini terlalu besar kalau diperintah dari pulau jawa. Maunya setiap daerah punya pemerintahan sendiri yang otonom yang bebas membangun wilayahnya sendiri.
Makin jauh kita pergi, -menurut bang Irsyadi- maka makin banyak kita lihat ketimpangan. Di Aceh saja sekarang pembangunan hanya di pantai timur, mau di buat rel kereta Api lah, mau di bikin tol lah, sedangkan wilayah barat terus tertinggal. Jalan utama menuju kesana saja rusak dan berlubang –rusak pasti berlubang?-dari ketidakadilan ini muncullah pergolakan yang menghembuskan isu dibentuknya provinsi baru di Aceh ALA dan ABAS.
Tapi seadil apapun pemerintahan, tetap ada pembencinnya. Solusi untuk bangsa ini adalah saling percaya dan yang duduk di bangku empuk pemerintahan harus berpikir untuk bangsanya, bukan untuk bangsa asing. Berikanlah kesempatan kepada kaum menengah kebawah lebih banyak untuk memperoleh pekerjaan dan bisnis.
Petani di daerah tertinggal... hehe
Seperti bung Karno dulu cita-citakan percayalah pada kedaulatan rakyat sendiri. Dari pangan dan kreativitas, kita tahu asing punya motto “No Free Lunch” yang tak mungkin memberi kita pinjaman sesuatu tanpa meminta sesuatu. Makanya kekayaan alam (SDA) dan semoga kekayaan intelektual (SDM) terbaik indonesia dipakai secara maksimal oleh negara demi kemajuan bangsa.
Posted from my blog with SteemPress : https://riodejaksiuroe.knpipidie.or.id/tujubelasan-yang-mencekam-di-era-gam-dan-bagaimana-supaya-tidak-mencekam/
Cerita masa lalu, semua daerah punya cerita sendiri. Susah kl di otak kita pemerintah selalu salah, padahal di jaman sultan kita blm lahir dan blm tentu juga di jaman itu enak.. Haha
Ya,.. pemerintah Sejak dinasty Umayyah juga ada salahnya.. hehe
Pue piasan teuma nyan aduen
Piasan Kemerdekaan
Steemian terkocak se Aceh 😁
Lee lucu gop laen.. haha
Yang photo terakhir itu yang dipegang buah apa ya? Saya kok penasaran😉
Posted using Partiko Android
Itu buah kuldi