Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan individu, kelompok atau organisai demi mendapatkan keuntungan, secara ilmu ekonomi keuntungan yang dimaksud tentu saja berkaitan dengan uang. Tetapi jika dilihat murni dari arti kata secara netral, keuntungan itu segala sesuatu yang menjadi goal atau tujuan seseorang.
Sebagai contoh : dalam sebuah liga sepakbola, pada saat 4 tim berjuang untuk lolos dalam 1 group. Dari 4 tim tersebut hanya ada 2 tim yang akan lolos ke fase selanjutnya, yang nantinya juara group A akan melawan runner-up group B, sebaliknya runner-up group A akan melawan juara di group B. Kadang-kadang diluar prediksi juara di group B bukanlah tim terkuat disama, justru yang terkuat adalah runner-up. Maka tak heran kalau tim di group B lebih memilih menjadi runner-up ketimbang juara group, mengingat lawan yang akan dihadapinya relatif lebih lemah walaupun di groupnya berstatus juara, daripada menjadi juara dan melawan runner-up yang dianggap sedikit lebih sulit.
Ini termasuk keuntungan, memang secara matematis tim ini kalah, namun kekalahan ini memang sengaja diciptakan dengan tujuan "keuntungan" menjalani sisa pertandingan kedepan.
Sebenarnya yang ingin kutulis malam ini tentang jalan meraih keuntungan itu sendiri, kalau dalam jual beli secara umum kita tahu konsep "beli murah-jual mahal" yang dipraktekkan, dan ini tidak salah baik dalam hukum negara maupun agama selama sesuai dengan ketetapan dan aturan yang berlaku.
Bermacam-macam cara orang meraih keuntungan. Dalam hal ini kegiatan ekonomi yang dilakukan tergantung kemampuan dan peluang yang dimiliki. Alamiahnya, manusia ini selalu mencari keuntungan meskipun jenis keuntungannya tidaklah sama, hanya orang sakit mental saja yang tidak mencari keuntungan dalam setiap aktifitasnya.
Seperti fenomena yang biasa kita saksikan sekarang ini, tumpukan uang dengan bebasnya diangkut ke setiap pelosok demi memenangkan pemilihan. Seakan-akan tanpa uang kandidat yang maju tak usah bermimpi untuk menang, jangankan untuk menang, untuk bersaing saja sepertinya tidak memungkinkan. Oleh sebab itu, tanpa uang sebagian orang menganggap kandidat telah salah dalam berpolitik lantaran tidak berkomitmen untuk menang.
Padahal, jika kita melihat dari sisi "keuntungan" tidak mungkin orang mau menghabiskan ratusan juta ikhlas tanpa berharap sesuatu dibaliknya. Artinya, ada sesuatu yang lebih besar ingin dicapai melebihi dari uang yang sudah dihabiskan. Bayangkan, ada berapa kandidat yang ingin menang? Pasti semuanya ingin menang.
Dan untungnya yang menang tidaklah banyak, andai banyak, hitung sendiri berapa banyak uang dihabiskan, kemudian berapa banyak orang yang memperebutkan keuntungannya, setidaknya itu dibutukan untuk menutupi biaya yang sudah dikucurkan sebelumnya.
Posted from my blog with : https://rizal-sahabat.000webhostapp.com/2018/07/keuntungan-dari-1000-kegiatan