Tips Mengurangi Sampah Plastik

in #steempress6 years ago

Tips Mengurangi Sampah Plastik



Kemarau melanda, sungai samping rumah penuh oleh sampah rumah tangga. Jangan heran, warga setempat dimana saya tinggal ini semua membuang sumpahnya memang ke samping rumah saya, Sungai Cikadu. Semua ini karena di desa saya belum adanya tempat pembuangan sampah terakhir.

Sedihnya bau menyengat selalu kami cium secara letak rumah tepat di samping jembatan dan sungai, tempat sampah menggunung karena orang buang sampah sudah leluasa dan strategis di jembatan itu.

Bukan tidak pernah kami memberitahukan kepada mereka kalau buang sampah di sungai itu salah dan bisa jadi sumber bencana. Sampai ke Kepala Desanya saya sudah bicara langsung. Tapi masyarakat tidak peduli. Karena memang tidak ada lagi tempat sampah akhirnya larinya ke sungai, yang posisinya persis samping rumah yang kami tempati.

Saya sendiri membuang sampah memang bingung harus kemana. Akhirnya setelah diskusi sama suami, kami memilih mengumpulkan sampah organik dan menaburkannya di samping rumah sebagai penggembira tanah. Sedangkan sampah plastik saya bakar di kebun belakang rumah.

Kalau senggang saya atau suami suka membangkar gunungan sampah khususnya yang plastik di sungai Cikadu yang samping rumah itu. Asap memang mengganggu sebagian orang, tapi mau gimana lagi. Tidak ada pilihan secara sungai Cikadu mengering karena kemarau.

Plastik memang jadi masalah dimana-mana. Sifatnya yang sulit terurai bikin tanah tidak subur, tanaman juga tidak maksimal menyerap nutrisi dan air. Sulit rasanya kita stop menggunakan plastik sebagai pemenuhan berbagai kebutuhan dan aktivitas hidup. Karena itu sampah plastik seolah tidak akan pernah ada habisnya. Selalu muncul dan bahkan semakin hari semakin banyak.

Kamu mau jadi bangsa yang hidupnya dikelilingi sampah?

Saya sih NO.

Saya tidak peduli bagaimana kehidupan kami saat ini. Tapi kami sangat memikirkan bagimana kelak anak cucu kami bisa bertahan hidup. Karena itu saya berusaha untuk mengurangi sampah plastik. Selain melakukan aksi menanam pohon dan tanaman hias lainnya.

Emang bisa mengurangi sampah plastik? Bisa. Sudah hampir 5 tahun saya menjalankannya. Intinya karena ada niat dan kemauan sih.

Jadi bagaimana cara mengurangi sampah plastik itu?

 

Tips mengurangi sampah plastik

1. Kurangi Plastik Pembungkus Makanan

Biasanya kalau jajan pengennya yang bersih dan higienis, ya? Banyak makanan yang dibungkus plastik dan ditutup terus sealed. Padahal kalau saja kita mau mulai mencoba mengurangi sampah plastik itu bisa dengan kalau mau jajan usahakan membawa tempat sendiri.


2. Tempatkan sisa makanan dan snack di topless kaca.

Biasanya Fahmi putra saya kalau jajan tidak pernah sekaligus habis. Sisa dikit, simpan. Tapi kemudian buka lagi jajanan lainnya. Masih banyak, simpan lagi. Terus saja demikian sampai ada beberapa makanan ringan yang bertumpuk karena belum dimakan habis. Kalaupun habis, sisa sampah plastik kembali memenuhi ruang keluarga yang mini tempat kami.

Sekarang setiap makan lalu ada sisa makanan sisa itu tidak lagi tetap disimpan dalam pembungkusnya melainkan kami simpan di keler atau wadah kedap udara.

3. Gunakan kotak makan yang dapat digunakan kembali

Khususnya bekal Fahmi ke sekolah, saya sediakan misting dan peralatan lainnya. Sehingga bisa dicuci, dikeringkan dan kapan anak mau bawa bekal bisa dipakai kembali.

4. Bawa tas belanja sendiri ke pasar atau supermarket

Ya setiap belanja saya selalu bawa keranjang belanjaan sendiri. Kalau pulang dari pasar, keranjang itu bisa saya cuci dan kapan mau belanja lagi insyaallah sudah lebih mudah.

5. Gunakan botol minum supaya kalau habis dapat diisi lagi.

Sama seperti tempat makan, kalau bawa botol minum sendiri botol bisa dicuci dan kapan mau pakai bisa digunakan lagi.

6. Gunakan gelas dari bahan kaca, keramik. Hindari kemasan gelas plastik atau gelas sekali minun

Senang melihat tukang bubur dan penjual makanan lainnya dekat rumah tetap menggunakan gelas meski mereka harus repot mencuci terus menerus utuk menyediakan minum teh para pembeli. Kalau mereka pakai gelas plastik sekali pakai, wah gak kebayang bagaimana menggunungnya itu sampah gelas plastik...


7. Jangan menggunakan peralatan makan sekali pakai langsung buang.

Menggunakan misting sendiri lebih nyaman. Membawa sendok garpu sendiri pun lebih praktis. Sekarang banyak dijual sendok garpu sumpit paketan yang cocok dibawa kalau mau makan di luar.

8. Kurangi takeaway dan perbanyak makan di Tempat.

Itu tadi kalau beli makanan dibungkus kita udah pasti bawa pulang sampah plastik pembungkus makanan kita itu. Tapi kalau kita makan di tempat, setelah selesai kita tinggal bayar dan bebas sampah yang dibawa pastinya.


Menerapkan tips tersebut tidak mudah. Apalagi kepada warga masyarakat desa yang pemikirannya banyak masih belum terbuka. Tapi bukan berarti tidak bisa dijalankan. Karena meski kecil-kecilan kami selalu berusaha menerapkan tips ini kepada anak sendiri lebih dahulu.

 


Posted from my blog with SteemPress : http://tehokti.com/tips-mengurangi-sampah-plastik.html

Sort:  

Sip bakalan dicoba nih steps-nya. Semoga berhasil saya kurangin plastik di rumah...

Posted using Partiko Android

Semoga berhasil

Okti, di keluarga bunda sudah membiasakan kalau mau belanja pasti bawa keranjang/tas belanja sendiri. Tapiiii...di pasar kan tetap aja mereka melayani pembeli dengan menggunakan plastik. Ribet juga, kan. Mereka gak menyediakan kantong dari kertas sebagai pembungkus yang langsung bisa kita masukkan ke tas belanja kita. Nah, alhasil sampai di rumah kita masih punya PR memilah milih bekas bungkusan, hehe... Mudah-mudahan kita bisa menjalankan hidup sehat, bersih dan disiplin, ya. In Shaa Allah.

Amiin Bunda

Sip,, saya juga mulai kurangin plastik mbak.

Emang ngeri sampah plastik ini, indonesia negara kedua penyumbang sampah plastik terbanyak

Wah serem ya. Gimana nasib anak cucu kita kelak hidup diantara sampah

Selain semua langkah yang dilakukan oleh kita sebagai pengguna... produsen sampah juga harus bertanggungjawab menerima kembali kresek (terutama) bekas pakai untuk didaur.

Nah di kampung saya seperti ini belum ada nih

Mungkin dimana-mana juga belum ada, mbak. Tapi maksud saya, kita jangan lupa bahwa adanya sampah plastik karena ada yang memproduksi plastik. Hehe

Iya benar Mas... Harusnya perusahaan dikenakan aturan itu ya, hehehe