Akhirnya mantan bintang Arsenal dan tim nasional Prancis ini harus menyerah. Thierry Henry dipecat Monaco akibat hasil yang mengecewakan selama membesut tim dengan warna merah-putih ini. Hanya empat kemenangan dan lima hasil draw dalam 20 pertandingan bukanlah hasil yang baik. Bahkan bisa disebut sebuah petaka bagi klub sebesar Monaco di lingkup Liga Prancis. Itu bisa dilihat pada posisi klub berjuluk Les Rouges et Blancs alias Si Merah-Putih ini di daftar klasemen sementara Ligue 1. Radamel Falcao dan kawan-kawan sekarang berada di peringkat ke-19, yang bermakna bila posisi ini bertahan hingga akhir musim, maka mereka harus terdegradasi ke Ligue 2.
Apakah pemecatan ini tepat? Thierry Henry dipecat Monaco demi masa depan klub. Jalan yang diambil manajemen klub asal negara monarki ini sepertinya sudah sangat tepat. Selain ilmu kepelatihan Thierry Henry belum teruji, kondisi ini juga diperparah oleh tranfer pemain di Monaco. Setelah tim berhasil dibangun dengan susah payah oleh Leonardo Jardim sejak musim 2014/2015. Yang kemudian menjuarai Ligue 1 serta lolos ke babak semifinal Liga Champions di musim 2016/2017 . Tim ini kemudian habis dipreteli dengan menjual sejumlah pemain penting seperti : Kylian Mbappe, Yannick Carrasco, Benjamin Mendy, Bernardo Silva, Tiemoue Bakayoko, Jose Moutinho, Fabinho, dan Thomas Lemar. Ini berakibat pada konsistensi prestasi Monaco. Buktinya di musim berikutnya Monaco gagal mempertahankan gelar Ligue 1 serta hancuran-hancuran di fase grup Liga Champions. Anjloknya Monaco berlanjut sampai memasuki musim 2018/2019. Dua musim berturut-turut tanpa kemenangan dan menjadi juru kunci di fase grup UCL membuat Jardim pun kemudian pergi.
Di saat kondisi beginilah Henry masuk. Pada awal musim ini memang beberapa pembelian dilakukan untuk menambal kekurangan. Tapi apa daya, Henry bukanlah tukang sulap. Monaco semakin hancur. Obatnya adalah dengan memberhentikan Henry. Thierry Henry dipecat Monaco pada tanggal 24 Januari 2019 dan mendatangkan kembali Jardim ke Stade Louis II. Paling tidak itulah solusi instan yang ada dipikiran petinggi klub. Jendela transfer musim dingin pun dimanfaatkan untuk menata kembali tim yang sudah babak belur ini.
Sampai pekan ke-22, Monaco masih duduk nyaman di peringkat ketiga dari bawah. Merengsek satu peringkat dibanding sebelum Thierry Henry dipecat Monaco. Melihat kondisi ini, manajemen kembali harus bergerak cepat. Kalau tidak, Les Monégasques bisa terlempar ke Ligue 2. Gelontoran uang kembali dilakukan di jendela transfer musim dingin. Beberapa pemain sudah didatangkan, di antaranya : Cesc Fabregas, Gelson Martins, George-Kevin Nkoudou, Carlos Vinicius, dan Andrien Silva. Sebagian pemain malah berstatus pinjaman dari berbagai klub di Eropa. Semuanya ini diharapakan dapat melengkapi pemain yang dibeli di awal musim seperti Nacer Chadli dan Alekandr Golovin.
Apakah ini cukup? Apakah seorang Jardim akan mampu mengangkat kembali prestasi Monaco di kancah Ligue 1 yang sekarang terlalu didominasi oleh klub kaya raya, PSG? Semoga! Sehingga persaingan merebut tahta Liga Prancis kembali seru dan sengit.
Artikel ini sudah dipublish di Garis Gawang dan dishare ke steemit dengan SteemPress : https://garisgawang.com/gg-liga/liga-spanyol/thierry-henry-dipecat-monaco/