Aku hanya ingin bercerita tentang hak. Sepatu berhak tinggi. Bukan tentang hak dimana apa-apa yang mutlak menjadi bagian kita dan penggunaannya tergantung kita. Apa yang menjadi milik kita, terserah kita. Bukan!
Aku termasuk orang yang tidak biasa pakai sepatu hak tinggi. Selain karena pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk memakainya, ya karena memakai sepatu hak tinggi melambatkan jalan dan gerakku.
Mungkin karena tidak biasa. Pernah ketika aku ingin tampil anggun sedikit saja, dengan busana gamis yang panjangnya melampaui tinggiku dan memutuskan untuk memakainya bukan keanggunan berjalan yang aku dapat melainkan jatuh berkali-kali. Alhasil kaki lecet semua.
Akhirnya aku memutuskan mengutamakan kenyamanan. Ketika kita nyaman hal sederhana pun terlihat indah. Tidak perlu menyiksa diri agar dinilai cantik oleh orang lain tapi diri sendiri tidak mendapat apa makna dari cantik.
Selain karena tidak baik untuk kesehatan wanita. Dimana bisa mempengaruhi tulang kaki, punggung, bentuk tubuh, nyeri pada tumit dan lainnya. Memakai sepatu hal tinggi melalui kacamata fiqih wanita termasuk tabaruj (berlebihan dalam berhias). Juga penipuan. Kok bisa? Misalkan aku dengan postur pendek memakai hak tinggi lalu tertutup gamis orang akan melihat diriku sebagai orang yang tinggi. Padahal 155 cm saja tidak ada.
Dan kesannya ketika berjalan dengan memakai sepatu hak tinggi pinggul wanita akan berlenggok-lenggok.
Yah, namun banyak orang yang suka memakainya, entah berbentuk high heels, wedges maupun jenis lainnya selama ia ada heelsnya. Bagi mereka yang sudah terbiasa itu akan terasa biasa, nyaman, elegan. Padahal di jemari dan tumit terasa nyerinya ketika tidak memakai lagi.
Ada sebagian orang memakai sepatu hak tinggi ketika ada acara saja. Seperti ke pernikahan, jamuan pesta, jalan-jalan, kerja yang di kantoran, shopping mall maupun tempat yang memungkinkannya bersepatu hak tinggi. Tapi ada juga yang menjadikannya kebiasaan dikeseharian, karena merasa dengan memakai sepatu hak tinggi bisa menumbuhkan kepercayaan diri.
(my own photo)
Sepatu biasa atau sandal adalah pilihanku ketika bekerja maupun di rumah. Sedangkan untuk ke acara tertentu aku lebih memilih flats. Selain nyaman dipakai flats sangat cocok untuk area tempatku tinggal di Jawa sana. Sedangkan ketika ini masih kerja aku hanya dua pilihan sepatu dan sandal.
Bagiku tidak perlu ikut-ikutan apabila kebanyakan dari wanita memakai hal-hal yang terlihat mewah. Atau juga wah. Karena terkadang dibalik penampilan yang perfect tersimpan rasa jenuh dan sakit. Hanya karena ingin terlihat kekinian banyak dari kita yang kembali ke zaman dahulu kala.
Bukankah sesungguhnya kebahagiaan itu ketika kita merasa nyaman dengan keadaan diri maupun sekitar. Bukan pada nilai benda, bentuk maupun warnanya. Tapi ketika kita memakai hak kita, tidak ada rasa khawatir atau hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Tentang hak ini aku hanya menyampaikan opiniku saja dan pengalaman ketika memakainya. Apa ada yang mengalami kejadian sepertiku? Memakai alas kaki apa yang nyaman bagi kalian atau alasan mengapa tidak memakai jasanya? Kita bisa saling berbagi.
Salam sayang @ucizahra
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Ucizahra from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Berat amat neng pake salam sayang. Hehehe... Tag pertama kenapa begitu ya
Posted using Partiko Android
Iya dong teh kan lagi sayang2.. 😂😂
Posted using Partiko Android
Cantik sih.. tapi bisa hilang keseimbangan, mending yang rendah dan tipis kalo saya, hehehe
Sama, Kak, saya lebih suka yang flat. Di kaki nyaman gerak cepat, jalan ndak perlu was-was takut jatuh.
Posted using Partiko Android