Jika berbicara masalah kredit tentu terdengar tidak asing bagi pelaku Bisnis. Hutang Piutang adalah hal biasa dalam dunia usaha. Lalu bagaimana dengan Pegawai Negeri sipil? Mereka juga memiliki nasip yang sama dalam dunia perkreditan. Asumsi saya sekitar 80 % kredit Pegawai Negeri Sipil terjerat Kredit Bank. Rata-rata mereka mengambil Uang di Bank untuk membeli properti seperti rumah, mobil dan membangun koskosan utuk investasi dan masa depan anak-anaknya.
Kemaren dalan Metromini dari Balohan Ke pusat kota Sabang, kebetulan duduk dengan seorang Bapak saya kenal. Bapak tersebut juga seorang Pegawai Negeri Sipil Pemkot Sabang. Sekitar 30 menit dalam bus tersebut banyak bercerita tentang dunia Bisnis dan Investasi. Dia baru pulang Banda Aceh untuk keperluan Transaksi pembelian sebuah rumah disekitar kampus Darussalam. Rumah tersebut rencananya diperuntukan untuk anaknya nanti ketika masuk perguruan Tinggi
Tidak tanggung-tanggung untuk mendapat rumah tersebut harus mengeluarkan dana sekitar 300 Juta. Untuk mendapat dana segar sejumlah itu dia menggadaikan SK Pegawai Negeri Sipil untuk jangka waktu 15 tahun. Sebelumnya juga telah menggadaikan SK istrinya untuk membeli mobil dan alat-alat rumah tangga lain. Kini mereka berdua mencukupi kebutuhan rumah tangga dengan sisa gaji sebanyak satu juta rupiah
Cerita diantas baru satu kasus dan banyak kasus lain tentang suka duka mereka yang tersangkut kredit Bank. Viralnya kasus Dosen tersangkut kredit pada Bank Syariah Aceh juga menjadi cacatan menarik untuk didiskusikan. Kebanyakan mereka yang mengantongi SK pegawai, kredit menjadi hantu menakutkan. Bukan cuma PNS, yang lebih mengerikan masyarakat biasa lebih memilih rentenir dengan bunga Tinggi untuk mendapatkan kredit. dari pada berurasan dengan Bank yang memperioritas mereka yang berpenghasilan tetap.
Meskipun banyak orang berlomba- lomba menjadi Pegawai Negeri Sipil. Namun pada kenyataannya tidak semua Pegawai Negeri Sipil hidupnya senang bebas financial. Pegawai dengan pangkat golongan rendah banyak tejerat kredit Bank. Oleh karenanya mereka terkadang mangkal dari pekerjaan sebagai PNS karena Gajinya sudah tidak ada lagi. Sebagian lainya mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan
Berhutang mudah, tapi bagaimana melepaskan jeratan hutang itu agak sulit. Apalagi dengan kehidupan serba materi. Mereka sudah beli mobil baru kenapa kita belum memiliki mobil? Mereka sudah punya rumah dua dan tiga. kenapa kita belum punya. Mereka sudah beristri dua, kita? Garuk-garuk kepala..hehehe..
Memang jika terus mengikuti perkembangan dan model tanpa dibarengi dengan kecukupan finansial bisa berakibat fatal. Keinginan boleh jangan memperturutkan hawa nafsu. Banyak rumah disita oleh Bank karena kredit macet, mobil ditarik oleh leasing. Rumah tangga berantakan karena himpitan ekonomi. Hal itu bisa menjadi pertimbangan untuk kita mengambil kredit. Sebaiknya jika tidak benar-benar butuh jangan berusan dengan pihak Bank. Mungkin Buku Easy financial karya Ahmad ghozali dan Tendi Murti Bisa Menjadi rujukan untuk anda bebas jeratan kredit dan Hutang. Jika anda butuh buku tersebut kontak saya distemit @yusufsupercenter dan @fadiaturrahmi. Mari kita belajar bersama membebaskan diri dari jeratan utang
nice post you friends
ALLAH sudah memperingatkan kita bahwa semua RIBA itu HARAM...
godaan syaitan memang dahsyat, tapi iman mampu melindungi kita dari jalan yang sesat..
semua yang haram itu memang nikmat diawal, namun sebenarnya racun yang sangat menyakitkan dan membuat kita tersiksa.
Hindari hutang kecuali darurat, namun jangan pernah berbuat RIBA.
^^ mari saling bantu dengan saling FOLLOW dan VOTE. ^^
Terkadang jika terdesak tidak ada pilihan lain. Bank syariah sebagai alternatif tidak menjadi solusi karena rendahnya kepercayaan masyarakat..