Sebelum Tidur, Buang Semua Perasaan Berat di Hatimu!

in #story7 years ago (edited)
Seberapa berat beban yang kita jalani hari ini? Ketika rutinitas menjebak kita dalam sebuah cerita yang tak ingin dikenang. Ketika teman kerja mengusik perasaan kita, tugas yang belum tuntas, perasaan tak nyaman karena kegagalan kita dalam komunikasi. Semua itu, kemudian menjadi gumpalan-gumpalan berat dalam hati kita.

Source

Lalu mata ini pun sulit terpejam karena masih ada perasaan yang mengganjal di hati. Akhirnya, kita akan terus terjaga sepanjang malam. Menjebak diri sendiri dalam pikiran-pikiran liar yang tak bertuan.

Waktu Tak Bisa Berhenti, Tapi Waktu Bisa Mengobati

pexels-photo-271818.jpeg
Source
Perasaan berat seperti itu akan terus menghantui malam kita, bila diri ini tidak segera melenyapkannya. Maka sebelum tidur, buanglah semua perasaan berat di hati ini. Sebab bagaimanapun sulitnya cerita yang kita lalui hari ini, waktu tetap tidak akan berhenti. Ia akan terus bergerak. Menggerus jatah usai kita.

Namun percayalah, seiring berjalannya waktu sebenarnya di sanalah penawar segala luka. Waktu memang tidak bisa berhenti, tapi waktu sejatinya bisa mengobati.

Maka sebelum tidur, redakanlah semua gemuruh perasaan di hati kita. Sepahit apapun itu, percayalah semua akan mengurai bersama cerita-cerita baru yang akan kita lalui esok.

Berikan hak bagi tubuh kita untuk istirahat di waktu malam. Jangan bebani lagi keletihan setelah seharian kita menjalani hidup. Malam harus menjadi saat-saat terbaik bagi kita. Saat hati kita kembali terasa lapang. Tak ada lagi beban yang mengganjal. Kalaupun ada, cobalah untuk tersenyum sebagai wujud syukur kita telah melewatinya.

Maka Malam, benar-benar harus menjadi saat terbaik diri kita. Agar tidur kita menjadi lebih berkualitas. Kita terlelap bersama perasaan yang lapang, lalu larut dalam mimpi-mimpi yang menenangkan.

Oleh sebab itu, agama ini mengajarkan, agar kita memaafkan semua kesalahan orang lain sebelum tidur. Membuang jauh-jauh, apa saja yang menjadi beban dalam tidur kita, sehingga kita pun bisa terlelap dengan jiwa yang tenang.

Di balik Gulita Malam, Ada Lembaran Baru yang Harus Kita Sambut

pexels-photo-414144.jpeg Source

Apapun itu, semua kekacauan dalam hati ini harus segera usai saat kita memutuskan untuk tidur. Saat kepala telah kita rebahkan di atas bantal, yang tersisa cukuplah perasaan letih secara fisik. Bukan beban secara emosional.

Karena esok, ada cerita baru yang harus segera kita sambut. Setelah Tuhan menyingkap gulita malam ini, maka ada segenap kesempatan baik yang diberikannya untuk kita. Demi menyambut kesempatan itu, sudah sepantasnyalah kita menyiapkan diri.

Maka malam ini, sebelum kita memutuskan untuk tidur. Segera redakan gemuruh di hati ini. Buang jauh-jauh semua perasaan berat di hati kita. Biarkan diri ini kembali tenang, demi menyambut cerita baru yang Tuhan berikan esok.

Mulai malam ini, cobalah kita latih diri kita. Sebelum tidur, buang semua perasaan berat di hati ini!

Sort:  

lanjut bang bruu...!!! wajib di coba ni tips mantab👍

Terima kasih Bang :D

Wahai kepala, istirahatlah.
Wahai pikiran, istirahatlah.
Wahai tangan, istirahatlah.
Wahai pundak, istirahatlah.
Wahai pinggang, istirahatlah.
Wahai kaki, istirahatlah.