Assalamuaalaikum sahabat steemians semua yang selalu sehat bersteemit dimana pun berada.
Sepertinya kebiasaan masyarakat Aceh dulu akan fatanisme terhadap makhluk-mahkluk mitologi sangat banyak untuk dibahas. Disini saya akan dua lagi yang mahkluk mitologi ini tidak jauh beerbeda dengan Baluem Beude.
Dua mahkluk mitologi ini sangat sering memakan korban, mereka itu adalah : “Sanee dan Euntei ie ’’.
Mungkin mahkluk ini agak asing dipendengaran kita, tetapi bagi mereka masyarakat Aceh dulu, itu sudah menjadi pembahasan umum saat ditempat tongkrongan, saling mencerita kisah mistik. Seperti yang saya bilang pada postingan kemaren, masyarakat aceh dulu sangat fanatic terhadap makhluk mitologi.
Ada yang bertanya kenapa suka sekali membahas cerita yang berbau mistik. Alasan saya membuat cerita-cerita mistik ini, karena saya lihat anak zaman sekarang tidak banyak yang tau tentang cerita zaman dulu sebelum mereka lahir, baik yang berbau mistik ataupun tidak, kita tidak boleh melupakannya begitu saja, disini saya mencoba menceritakan kembali agar tidak ditelan zaman.
Bahkan bukan hanya soal yang mistik saja, kalau misalnya kita tanyakan apa saja adat-adat orang aceh yang sudah dari dulu ada, pasti tidak banyak yang mereka tau, mungkin jika ada kesempatan nanti saya akan membahas soal adat istiadat masyrakat Aceh yang dulu maupun yang sekarang, supaya kita semua menjaga adat istiadat agar tidak hilang, karena kalau hilang adat, tidak tau harus mencari kemana.
Kembali lagi ke pokok, yaitu “Sanee dan Euntei ie ’’.
''Sanee``
(ilustrasi)
‘’Sanee’’ merupakan sosok jin yang dipercayai oleh masyarakat Aceh dulu ia tinggal atau hinggap di sebatang kayu usang, yang bersarang biasanya di dalam sungai-sungai mati atau pun di rawa-rawa.
Ia tidak bisa kita bedakan mana yang kayu tidak di hinggap dia atau yang tidak. Bagaimana seseorang itu bisa menjadi korbannya. Begini, jika seseorang menyentuh batang kayu tersebut yang telah dihinggapi Sanee, dia akan merasakan sakit dalam tulang seperti ditusuk jarum atau ditusuk jari. Mahkluk mitologi ini sangat jahat.
''Euntei ie''
(ilustrasi)
‘’Euntei ie ’’ adalah mahkluk gaib alias mahkluk mitologi yang mana kepercyaan masyarakat Aceh dulu, rupanya itu seperti sebuah api, atau kadang menyerupai seseorang yang tidak punya telinga.
Kalau jin ini kelihatan, dan biasanya kata orang Aceh ia biasa ada laut lepas. Tandanya jika ada Euntei ie ini, maka sebuah kapal yang sedang berlayar akan masuk air kedalamnya. Pengelaknya (kalau dalam bahasa Aceh disebut Tangkai), tiang kapal harus diikat dengan tali ijok (taloe djok). Dan ketika berlayar di malam hari, dilarang keras bagi setiap kru kapal untuk tidak memakai topi, kopiah.
Banyak sekali kepercayaan masyarakat Aceh dulu terhadap hal-hal mistik, namun saya akan membahas nya disini, agar tidak hilang, sebagaimana mestinya kita tidak boleh melupakan sejarah nenekmoyang kita dulu, Karena merekalah kita ada sekarang.
Jadi kesimpulannya jika ada yang bertanya apakah sekarang ini masih ada hal-hal itu, saya tidak bisa menjawab dengan pasti karena sekarang ini desa-desa sudah pacah atau sudah bersih dari semak-semak, rawa-rawa yang dulu gak dihuni sekrang sudah banyak bangunan.
Tetapi yang namanya jin itu tetap ada, maka oleh sebab itu kita harus berhati-hati jika pergi ke sebuah tempat yang mungkin tidak pernah dijamah oleh manusia manapun atau jarang orang datang.
Sebelum memasuki suatu tempat seperti itu, sebaiknya kita memberi salam terlebih dahulu, karena itu lebih baik untuk menjaga kita dari kemaslahatan syaitan.
Oke. Sahabat steemians semuanya selamat beraktifitas saja semuanya semoga lancar tanpa ada kendala, ditengah kesibukannya steemians semua. Tetap semangat dalam menjalankannya. Sukses selalu buat semuanya. Salam steemians.
Wassalam @alhidayat.
Kita semua berlindung kepada Allah, dari godaan dan gangguan golongan jin dan manusia (QS. Al Falaq)
Iya benar bang. Amin.
Sangat bermanfaat bang artikel nya
Thank.
terlepas itu mitos atau bukan saya telah mempunyai tambahan cerita untuk anak lelaki saya besok jika ia ingin saya mendongengkan cerita untuknya. teurimong geunaseh @alhidayat
Bang @hanakarutansubra Terimakasih atas dukungannya, dengan begitu saya sangat bersemangat untuk menulis lagi cerita-cerita seperti itu.