seorang anak lahir dari keluarga yang memiliki 2 keturunan jawa dan sunda sejak kecil anak itu penuh dengan kebahagian.
Menginjak usia 6 tahun anak itu dikabari ayahnya telah tiada, anak itu pun di bawa kerumah kakek nya yang tinggal di pedusunan ibunya yang hanya lulusan SD tak bisa membiayainya di sinilah awal mula seorang anak janda itu hidup dengan kedaan tak mampu.
sekolahnya pun di sekolahkan oleh kakek nya dia jalani hari demi hari pulang skolah mungut sampah demi dirinya bisa buat bekel sekolahnya sore hari ngambil air buat mandinya mengaji untuk bekal imannya.
kakek pun bilang ,hidup itu perih dan keras nak mandirilah, berusahalah untuk hidup walau sekarang kau tak mengerti arti hidup ini suatu saat kau akan mengerti apa yang ku katakan sekarang .
Anak tersebut terus menjalani kehidupannya selayaknya anak laim disekitarnya.
Seiring waktu mereka tumbuh dan menjadi sosok pemuda yang gagah dan sehat. Hingga suatu hari, mereka harus merelakan kepergian orang terkasihnya yang telah membesarkan mereka hingga memiliki ilmu pendidikan agama dan dunia.
Setelah memberi penghomatan terakhir dengan berbagai hal yang dianjurkan agama dan adat didaerahnya tersebut, kemudian anak itu berbekal kejujuran..pergilah ia meninggalkan desa yang sangat dicintainya untuk pergi merantau demi mengubah nasib.
Setelah berjalan cukup jauh, ia mulai kekurangan perbekalannya, arah dan tujuannya pun masih belum terpikir olehnya sehingga tiada tujuan pasti kemana arah yang ingin dilangkahinya..
Dan tiba-tiba.. Bersambung......!!!