“ Bang malam besok kita keluar jalan-jalan ya” ! reina kangen kali udah lama kita gk ketemuan ! “ sebuah pesan yang masuk dari SMS ke handphone Redi, “iya na malam besok kita keluar abg juga kangen” , balas redi dengan hati yang senang , pergilah kedua insan yang sedang mermadu kasih esok malamnya ,” reina lapar kita makan dulu ya?” Tanya redi ke reina,” iya bang” , kita makan di tempat biasa aja, acara makan malam pun berjalan seperti biasanya, tiba dimana saat reina meminta sesuatu yang tidak di duga oleh redi ,” bang reina besok mau ke meulaboh boleh enggak ? soalnya reina disuruh berobat sama mamak sebulan kesana ” sambil menatap redi mengharap membolehkannya, jadi ngapain jauh kali, di sinikan banyak pengobatan alternatif lain! “Tegas redi “ “iya tapi di sana ada kawan mamak orang pintar yang bisa nyembuhin sakit reina, mamak gak mau liat reina tiap malam sakit-sakitan kayak orang kemasukan setan” kata reina memberi alasan , “yasudah kalau itu maunya reina, abg bisa bilang apa! “ redi dengan hati yang berat melepaskannya pergi sebulan jauh darinya,” abg jangan khawatir , reina pasti pulang kok, lagian pun kita bisa nelponan tiap malam!” , tambah reina meyakikan redi

Tiga minggu sudah berlalu di mana reina berada di meulaboh, komunikasi keduanya tetap berjalan dan tiba dimana ketika redi menghubungi reina tidak ada balasan lagi selama dua minggu lebih redi dengan perasaan di aduk oleh kelisahan yang sama perasaan sama ia rasakan ketika reina ingin pergi kesana, suatu malam redi dengan tidak sengaja membuka Facebook dengan tujuan ingin memuaskan mata yang saat ini hanya reina yang ada di dalam pikiran, betapa terkejutnya redi melihat reina yang sedang berfoto mesra dengan seorang lelaki , hancur bak batu yang di hantam oleh seribu tombak intan, mata yang awalnya ingin melepaskan rindu ingin melihat malah menjadi bencana, datanglah sebuah kabar mengerikan dari reina esoknya, “ bang maaf, reina di sini udah jumpa seseorang yang mungkin sebulan lagi akan menjadi suami reina” bergetar pegangan ketika redi membacanya, sesak rasanya dada, tak tau harus berbuat apa , ingin menangis tetapi tak bisa karena rasa sakit yang begitu mendalam , pikiran meracau kemana-mana teringat masa dimana semuanya masih indah berakhir seketika tanpa terduga, bunga yang telah di semai, di pagar, di sirami dan di jaganya selama 4 tahun kini telah siap di petik dan di nikmati harumnya oleh orang lain dan hanya menyisakan tangkai berduri baginya

images (1).jpeg

“tega reina khianat sama abg , 4 tahun berlalu hubungan kita jalin , kenangan penuh memori begitu mudah reina lupakan dalam waktu sebulan” balasan percuma redi yang tidak berarti lagi di mata wanita yang pernah ia harapkan menjadi tujuan hidupnya kini berbalik menjadi pisau bermata dua yang menikamnya

Jatuh semangat hidup redi berbulan-bulan daging tubuh menampakan bentuk tulang , pikiran yang hampir hilang di ujung kesadaran yang membuatnya hampir tidak lagi normal, luka di hati yang teramat sakit tapi tak berdarah , segala upaya di lakukan agar luka itu hilang tetapi selalu datang hingga ia terjatuh di atas ranjang terkulai berantakan akibat sakit yang mendalam

hingga tiba datang sebuah nasihat dari seorang perempuan yang mungkin hanya tinggal satu yang masih dia percayai “ kembalilah kepada Allah, berkeluh kesahlah kepadanya , curhatkanlah semua masalah mu, dan mulailah mendirikan sholat 5 waktu nak” kata ibunya sambil mengusap-usap kepala anaknya yang di penuhi rambut berantakan , dan ikut merasakan kepedihan anaknya sampai air mata sang ibu ikut mengalir dan terjatuh melihat sang buah hatinya hancur akibat pengkhianatan cinta di ujung jalan