Malam ini, saya terdampar di pesisir Aceh Utara. Menikmati malam di Dayah Nurussalam di Gampong Mampre. Perbatasan Kecamatan Syamtalira Aron dan Tanah Pasir.
Diajak oleh salah seorang teman yang menjadi pengajar disitu, kami mengantar makanan untuk anak dayah yang mondok. Pria yang mengajak saya itu adalah salah satu keluarga dari keluarga saya yang terkena musibah. Bingung? Memang itu tujuannya.
Dayah ini mulai bergeliat. Meski didominasi bangunan lama berkonstruksi kayu, sudah ada puluhan santri-santriwan dan santriwati yang mondok. Beberapa bilik baru permanen juga sedang dibangun. Sebelumnya seluruh bilik santri terbuat dari papan yang kini mulai lapuk “dimakan” waktu.
Cerita punya cerita, ternyata Dayah ini juga masih ada hubungannya dengan Bupati Cek Mad. Pak bupati bertetangga gampong dengan dayah tersebut. Dia berjanji tahun ini akan dibantu.
Kami melewatkan malam ini dengan segelas kopi dengan ditemani kwaci. Menu yang persis sama seperti ngopi di Banda Aceh. Rupanya selera kami sama. Walau tertaut jarak dan waktu, kami baru sadar kalau punya citarasa yang sama.
Perbincangan mengalir kemana-mana. Misalnya saja seorang diantara mereka, sebut saja Waled menyatakan bahwa mereka (Tgk-red) lebih dihargai jika diundang ke kampung tetangga. Kalau di kampung sendiri malah tak dihargai. Sepertinya ini lebih tepatnya curhat sang Waled.
Lalu lawan bicaranya menjawab, “pane na dihargai di gampong droe, ka beh di teupu asoe pruet,” jawabnya ketus.
Saya tak paham apa yang terjadi, sambil menggigit kwaci saya hanya tersenyum. Sepertinya orang ini punya sentimen dengan pria yang kami sebut Waled tadi.
Saya pun mencoba masuk dalam perbincangan tak tentu arah ini. “Memang nyan adat geu tanyoe untuk ta peu mulia jamee. Teuma yang urueng gampong droe teuh gara-gara istilah nyan ka hana le ta peu mulia, sebab ken jamee.”
Sebuah jawaban seadanya dari seorang tamu yang tak diundang. Tentu itu jawaban yang tak memihak ke siapapun. Diplomatis.
Selang berapa lama kami pun pamit. Membawa pulang galeng, dan rantang dalam keadaan soh alias kosong.
Sebenarnya alasan saya pamit karena Moto GP di sirkuit Losail Qatar akan segera dimulai. Menonton Rossi di atas kuda besi berpacu dengan tegangan tinggi, eh maksudnya berpacu dalam kecepatan tinggi.
Tak apalah Dek Ros tak juara tapi berhasil naik podium.
Posisi tiga bukan prestasi jelek dan saya respek. Coba lagi Dek Ros di balapan berikutnya.
Malam kian larut. Sudah dinihari dan mata serasa ingin segera terpejam. Karena semalam pun tak tidur. Perjalanan dari Kutaraja selepas subuh tadi cukup melelahkan. Menumpang L-300, saya sempat sekali dioper setelah terjadi kecelakaan kecil di daerah Lampisang. Mobil ini memilih tak melanjutkan perjalanan karena harus mengobati seorang nenek yang tak sengaja ia senggol.
Kupi dan Kwaci memang selalu bersatu di meja diskusi. Kemanapun saya pergi sepertinya mereka selalu bertemu. Entah jodoh atau janjian saya tak tahu pasti. Namun sepertinya mereka punya slogan, “kupi kwaci bersatu tak bisa dikalahkan.”
Haba seuk keudeh lom. Ara, 19 Maret dinihari.
memang mampu.... hahhahah
Memang mampu ust, ka lon pateh haha
Congratulations @cutlem! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the total payout received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Kek Ros ka brat that tuha 😂 di ikot thon nyo yak peungen cucoe sagai
Membimbing dan mendidik cucoe haha
Dek Ros nyan lage Bambang Pamungkas
Hana jih han meriah keu seumangat sagai
Nak geurangsang lapangan
Ken, ponaryo astaman jih. Kwkw
Ngon dek rose, pue mayang.
Tepung beras Rose...😁😂
Pasangan legendaris kupi, gudang garam mirah @cutlem!
Atau kana konsensus laen?
Congratulations @cutlem! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP