Pernahkah anda merasa putus asa ? Rasa putus asa yang amat sangat atau rasa putus asa yang menyiksa ? Sehingga perasaan putus asa tersebut berhasil menutup segala ruang anda untuk melihat cahaya yang ada diluar sana?
Menurutku, banyak hal yang bisa membuat siapa saja akan masuk ke dalam posisi dimana ia akan mengalami rasa keputusasaan. Tetapi, untuk perasaan putus asa karena kesalahan demi kesalahan yang pernah dilakukan, memang tidak akan pernah ada obatnya, kecuali orang yang mengalaminya memiliki jiwa kesatria. Namun, sayangnya, sikap kesatria itu hanya ada di negeri-negeri yang dididik dengan marwah seperti Jepang, China, Korea Selatan dan lainnya, yang merupakan contoh dari negeri yang hidup dengan prinsip jiwa kesatria. Tanya kenapa ? Karena, cobalah lihat disaat setiap kali mereka melakukan kesalahan dan diketahui oleh publik, maka pada hari itu pula mereka akan menjelma menjadi seorang kesatria. Karena hanya sikap itu yang mampu menyelamatkan anak cucunya, anggota kelompoknya, bahkan marwah negerinya.
Menjelma sebagai kesatria disini dalam arti kata, mereka tidak lagi membela diri, apalagi sampai membangun apologi, ataupun untuk meminta maaf sekalipun. Karena bagi mereka, permintaan maaf yang paling terhormat adalah dengan cara mundur. Tetapi, bagi sebagian kesatria, mereka menganggap jika cara tersebut sama saja halnya, jika ia sudah memotong rantai kesalahan sehingga seluruh kesalahan yang ada, hanya akan menjadi miliknya sendiri. Sementara, dilain sisi kesempatan kedua yang ada, dipahami mereka para anggotanya, keluarganya dan negerinya, sebagai awal baru untuk mulai berbenah. Sedangkan kesatrianya tersebut memilih menjadi penanggung semua beban atas kesalahan. Karena dia tidak ingin jika dirinya hanya menjadi beban nantinya bagi yang lain, karena ia sadar jika sesungguhnya kesalahan itu bukanlah untuk dibagi-bagi.
Begitulah para kesatria disana membangun tradisi untuk memajukan dirinya, dan juga memajukan negerinya dengan cara siap mundur bila terjebak dalam kesalahan, terlebih lagi jika kesalahan itu terus berulang-ulang. Saya sendiri sangat tertegun saat membaca sepenggal kisah tentang cara mereka para kesatria dalam memberikan contoh kapada seluruh orang disekelilingnya. Bahkan sampai-sampai sikap itu diwariskan lewat bermacam ragam kreativitas termasuk dalam bentuk game, cerita animasi, komik, ataupun tulisan sederhana.
Aku sering putus asa, lalu ku mencoba menyambung lagi asa itu.
Ngen pu ka sambong 😂😅
Jika tumbuhnya suatu kesadaran dalam diri bahwa hidup ini hanya bersifat sementara, ada awal yang diikuti pertumbuhan, kemudian proses penuaan dan akhirnya mati.
Tidak tertutup kemungkinan jiwa sebagaimana dalam tanya anda akan muncul.
ya saya juga pernah merasakannya, tapi dengan kita sabar maka semua itu akan sirna