Perseteruan Lutung dan Kera

in #story7 years ago

Seekor lutung yang bingung duduk merenung di dahan sindur tepi gunung. Ia terlanjur resah dengan undangan yang tiba untuknya dari pasukan kera rimba. Adapun undangan itu datang bersebab ia terlanjur sombong berujar kepada seekor monyet tentang kelebihannya.
image

"Tidak ada satu pun di antara kalian yang melebihi tingkat kehormatan kami. Mulai sekarang kami tekankan, lutung adalah kasta tertinggi di kelas mamalia," ujar lutung dengan kesombongan luar biasa.

Para monyet yang tidak begitu siap bahan untuk melawan, terdiam. Namun salah satu di antara mereka segera mencari cara menghakimi kesombongan para lutung celaka. Setelah duduk sepakat dengan berbagai bijak mufakat, diputuskanlah untuk melaporkan kesombongan para lutung kepada pasukan kera yang menurut mereka mahir bersulam kata. Lagi pula mereka mengenal para kera sebagai hewan yang cepat tersulut amarahnya.

Kera dapat kabar dan benar saja, mereka marah besar. Segera ditugaskan ahli surat menulis undangan, segera diutus salah satu yang tercepat larinya untuk mengantar. Setelah lunas, barulah strategi dipersiapkan.

Hari yang ditentukan tiba. Para mamalia memadati arena yang telah disiapkan sebagai ruang pembuktian siapa pemilik kasta tertinggi di kelas mereka. Para lutung tiba dengan kegagahan yang dipaksakan. Lengkap pasukan.

Acara dimulai. Seekor simpanse tua naik mimbar memberikan sambutan. Orang utan sebagai host. Sedangkan gorila duduk sebagai pengadil dan pengambil keputusan. Kera dan lutung dipersilakan menuju ruang perdebatan.

"Baiklah," kata orang utan, "siapakah yang akan memulai memberikan pembuktian bahwa golongan mereka yang terbaik di kelas mamalia?"

Dengan sikap bijaksana kera mempersilakan lutung memulai. Alasannya, karena lutunglah yang sudah menjadi penyebab munculnya ini tikai. Lutung tersenyum sinis dan meremehkan. Dia mulai memaparkan.
image

"Saudara kami sekalian. Tidak panjang lebar. Apakah saudara pernah mendengar kisah lutung kasarung? Betapa hebatnya lutung. Dari kami muncul ilham dan inspirasi kepada tukang kisah yang merenung. Mereka buat karya besar mengandalkan nama kami. Karya yang penuh kearifan lokal."

"Tentu saja ada yang dari kalian jadi ilham karya, tapi mereka tidak nasionalis, berguna bagi orang luar, tidak tradisionil, mereka tidak cinta tanah air. Kamilah, para lutung yang telah dan selalu mencintai kampung tempat bernaung. Sungguh kami telah sangat berguna bagi nusa dan bangsa. Sekian dan itu saja," tutup lutung yang disambut bahana tepuk tangan hadirin yang ada. Tepuk tangan itu memenuhi seisi rimba.

Ditanya adakah alasan tambahan sebagai penguatan, sang lutung menggeleng penuh kesombongan. Menurutnya, itu satu alasan saja sudah menunjukkan segala kelebihan mereka. Maka orang utan pun memberikan kesempatan kera untuk menunjukkan bukti-bukti dan alasan mengapa mereka layak berada di kasta tertinggi.

Kera maju. Tatapan semua mata hadirin antara berharap dan ragu. Ketika ia berdehem, sekalian hadirin menghela napasnya.

"Baiklah, hadirin sekalian. Kera berdiri di sini sekali sebagai penantang. Kami yakin menang," ucap kera sebagai pembukaan. Semua tepuk tangan.

"Jika mereka mengandalkan diri sebagai ilham, mestinya kami juga punya. Kalian pernah dengar Kera Sakti dan Monkey King? Oh, baiklah, itu bukan kearifan lokal dan tidak nasionalis. Sekarang kami tunjukkan betapa kera lebih banyak menjadi ilham bagi manusia. Lutung hanya ilham cerita. Kera telah menjadi ilham terhadap kekayaan kata-kata."

"Mana buktinya?" serang seekor lutung di sudut utara.
image

Dengan tenang kera menjawab, "tolong diingat dan dicatat. Jika ketenaran adalah patokan kasta, maka kami sudah menang dari awal, saudara-saudara. Buktinya, di kamus besar bahasa Indonesia tercatat nama kera puluhan kali, sedangkan lutung hanya sekali. Tidak percaya? Ini buktinya. Kata pertama tentu saja 'kera', itu pasti. Selanjutnya coba bandingkan. Di KBBI ada kata 'kerabat' tidak ada 'lutungbat', ada 'keramat' tidak ada 'lutungmat', ada 'keras' tidak ada 'lutungs', ada 'keramas' tidak ada 'lutungmas', ada 'kerap' tidak ada 'lutungp', ada 'kerajaan' tidak ada 'lutungjaan', ada 'kerajinan' tidak ada 'lutungjinan', ada 'keranjang' tidak ada 'lutungjan', ada 'kerah' tidak ada 'lutungh', ada 'kerak' tidak ada 'lutungk', ada 'keracunan' tidak ada 'lutungcunan', ada 'kerang' tidak ada 'lutungng', ada 'kerasukan' tidak ada 'lutungsukan'. Perlu tambahan? Beli KBBI. Baca sendiri. Itu saja sudah cukup menyatakan pada hadirin sekalian bahwa kami lebih populer. Nama kami lebih banyak disebutkan. Wait, memangnya sepopuler apa lutung kasarung? Hanya segelintir orang saja yang tahu," tutup kera.

Tepuk tangan hadirin membahana. Kera turun mimbar perdebatan dengan rasa kemenangan. Para lutung ternganga. Mereka kehabisan kata-kata. Palu diketuk oleh gorila yang bijaksana sambil tertawa.
image

Sort:  

AHAHAHAHA

HIDUP ITU KERAS JENDRAL !!

Hidup itu Lutungs, Kapiten!
Ahahhaha

Gak cocok, gak ada unsur kata "KERA"-nya !!
😂😅

Berarti lutung dinyatakan kalah. Ahahhahahhaa

Hahahahhahahahahha

Saya yakin, para lutung tidak akan tinggal diam. Mereka pasti mencari cara agar apa yang di jelaskan oleh kera sebagai ocehan tak berdasar. Yakinlah, lutung akan meminta dukungan dari "binatang" lain utk mempertahankan kesombongannya. Auoooooo.....tarzan pun berayun.

Preh ile, Tarzan itamong lam golongan toh? Nyan aneuk sineuk hana jelas sagai.
Aahhahahahhaa

Semoga tarzan hana ditameng lam golongan domba....krn seulawet ini lee domba ka tersesat. Hana meuho woe lee krn ka leupah jak.

Lon agak bak hana meuho peukeu le, jadeh keunan ipeusadeu droe. Asai na kawom ile.
Ahahahhahhahaa

Lutung itu sejenis binatang yang jago cet cet cowet kanda @rezaacoy. He doesn't need any spectators to support him...hahahahahaahaha

Kera juara bersilat lidah, dan pada ujung kisah menghadiahkan keranda untuk lutung, sebagai simbol kesombongan telah mati. kwkwk

Ternyata, dalam dawa dawi, cukup bahan penting sekali. Ahahhahaa

Hahahahaahahahahaha, hahahahahahahahaha, hahahahahahahah

Kerahahahhahahahhahahhahahhaa

Kera bisa menjadi kerajaan, tapi lutung tidak ada lutungjaan, pap.!..hhe
Lheuh keu kera kali nyoe..he

Ata lutung hana meupu jak keun-keun leubeh droe. Nyan ka troh lawan, hana pat mumat. Ahahahhahaha

Tetap lutung bisa bela diri,
Dari sudut tepi jendela lutung betina bangkit,
Berbicara hanya satu ucapan saja
"Lutungang!"

Ahahhahahhaha
Padahai jisambong bacut teuk, abang.
"Kaleuh lon keun bek jak, kajak cit!"

Pesan dari sang Lutung adalah: "Lu tunggu aja balasan gue".... indahnya dunia tatkala direspon oleh idola..hahahahahahahaha