China, 2008
Dengan langkah tergesa, saya melangkah meninggalkan apartemen yang saya tinggali selama kurang lebih setengah bulan di Chengdu, Sichuan, China. Ibu petugas kebersihan kantor berbaik hati membawakan koper dan berjalan cepat di depan saya. Dia tahu saya harus cepat sampai ke pinggir jalan agar cepat pula naik taksi dan mengejar pesawat pulang ke Indonesia. Maklum, di kota itu taksi sedikit jumlahnya jadi kalau ada yang lewat biasanya sudah terisi penumpang.
Lama sekali kami menunggu sampai hampir putus asa.
Untunglah, saya masih mujur. Di tengah rasa putus asa yang mendera, sebuah taksi kosong lewat di depan kami. Setelah taksi berhenti, dengan cekatan ibu tadi memasukkan koper ke dalam bagasi. Saya bilang "Thank you", lalu dia melangkah pergi
Karena saya sama sekali buta bahasa China, jadi selama di sana saya harus bawa contekan alamat kantor dan kalimat-kalimat sederhana dalam tulisan China karena ada juga sopir taksi yang tidak mengerti huruf latin. Sejujurnya nih, bagi saya, tulisan bahasa China, Jepang, Thailand, India, Korea, dan sejenisnya agak susah saya terima karena kok bisa ya tulisan coret- coret (yang kadang mirip gubugnya Pizza Hut, atau mirip pagar bambu) itu bisa punya makna. Duh, stres deh pokoknya kalau lihat tulisan macam ini.
Nah, saat naik taksi untuk pulang ke Indonesia, saya juga membekali diri dengan potongan kertas bertuliskan Chengdu Airport, beserta alamatnya, dalam Bahasa Inggris dan tulisan China.
Begitu masuk taksi, saya menunjukkan kertas contekan tadi. Tapi pak supir kelihatan bingung, lalu mulai menyerocos dalam Bahasa China yang tak saya mengerti sama sekali. Sesekali dia mengangkat tangannya. Mungkin maksudnya dia tak tahu.
Langsung saja saya terserang panik karena itu contekan sudah mengandung tulisan China, dan ada gambar pesawat terbangnya. Lalu saya keluar taksi dan bilang "I want to go to the airport”. Dia tidak mengerti. Saya bilang lagi"I need to fly, and I need to go to airport," sambil saya bentangkan kedua tangan dan meliukkan badan menirukan pesawat terbang, juga saya tunjuk langit di atas sana. Oh, dia masih menyerocos saja dan seolah - olah mau kabur meninggalkan saya dan menyuruh saya mengambil koper saya lagi. Saya benar-benar putus asa dan membayangkan saya ketinggalan pesawat.
Lalu saya teringat ibu petugas kebersihan tadi. Saya menolehkan kepala, only to be disappointed dia sudah jalan jauh. Saya mau teriak panggil dia...oh, shoot! Saya benar-benar lupa namanya....nama-nama China, sama saja dengan tulisannya, membuat saya frustasi. Saya berusaha keras mengingat namanya. Cuma sekali saya melihat namanya waktu buat kontraknya dia, tapi tidak ingat persis ejaan, apalagi bunyinya...aduh siapa sih namanya, Gong Li bukan, Lucy Liu bukan, Akiong bukan, Lim Swie King apalagi, Gulian? ah itu kan nama propinsi...aduh, gawat....
Untunglah ada keajaiban terjadi. Di tengah keputusasaaan itu, ibu itu menoleh!!!
Dengan serta merta saya melambaikan tangan dan memberi isyarat meminta dia balik. Setelah dia balik, saya tunjukkan ke dia kertas contekan. Lalu dia berbicara dengan bapak sopir itu lalu si bapak manggut-manggut tanda mengerti.
Wuih, leganya akhirnya saya berhasil sampai di bandara dengan selamat dan tidak terlambat. Hmm...saya jadi berpikir kenapa bapak sopir itu tidak mengerti contekan yang saya berikan ya. Mungkinkah dia buta huruf? Lalu, kenapa dia juga tidak mengerti bahasa Tarzan saya ya? Hmm...it is still a mistery!
NB: Ternyata nama ibu itu adalah Liu Quijiong. Bacanya gimana? hahaha saya menyeraah...
Biasanya, ketika bahasa buntu. Bahasa terbaik adalah bahasa isyarat. Jika itu juga tak mempan, mungkin, hanya mukjizat lah sebagai keajaiban. Alhamdulillahnha kak @horazwiwik gak kenapa-kenapa.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya, saya bisa berkunjung dan komentar di rumah kakak. Beberapa kali, saya tak ingin memaksakan diri untuk berkomentar di kolom postingan bahasa Inggris kakak, lantaran saya masih sangat tertatih-tatih dalam berbahasa Inggris.
Saya tau, dan berterimakasih banyak, kak Wiwik, kerap mampir ke postingan saya; @lontuanisme. Hanya saja, kerap tak ennak hati melanda saya. Untuk nge-vote kakak, apalah daya, 00.0 persen. Kemarin, sempat 00.1 persen. Hehe. Tentu, kak wiwik tak pernah ambil pusing mengenai soal itu.
Di atas segalanya, terima kasih banyak kak. Dan salam kenal, saya Ichsan Maulana, pemilik akun @lontuanisme. Aceh.
MasyaAlloh, paragraf pertama @lontuanisme itu adalah inti dari tulisan saya. Memanglah, kalo dah jago nulis kayak @lontuanisme ini, langsung bisa mengambil intisarinya padahal itu implisit. Bereh, bereh!
Wkwkwk, kalo saya nulis postinga bhs inggris, biasanya ada juga versi indonesia kok, kecuali utk postingan translation krn memang format harus bhs inggris saja. Soal vote ga usah dipikirin, nilai vote saya juga ngga seberapa. semoga @lontuanisme segera dimampukan supaya ngga kelamaan 0.00 nya hahaha....(dulu saya juga begitu hehehe).
eh, mau ikutan giveaway yang saya buat ngga? kalo tertarik sih, hadiahnya tas belanja Steemit. ini linknya kalo mo ikutan
https://steemit.com/giveaway/@horazwiwik/giveaway-free-steemit-grocery-bag-or-gratis-tas-belanja-steemit-ikutan-yuuk
Wah, info menarik. Insya Allah, akan dicoba. Semoga, Ichsan nya gak masuk angin. Hehe. Mana tau, dapat rezeki. Rezeki anak (terduga) shaleh. Wkwk
masuk angin jg gpp, yg penting engkol dulu hahaha...
wkwkwk...semoga (terbukti) shaleh...amin.
Haha. Untuk yang terakhir, jangan terlalu dipercaya kali, kak. 😂
Mantap luar biasa
makasih ya @imranpase
Tarzan juga mnusia kak. Ajak2 dia ke kota 😂😂
hahaha, udah diajak sama Jane tuh, @zulfan88...
Mngkin saja tarzan pgin berpoligami 😀😀😀😀
wkwkwkwk...
Haha sangat berkesan ya kk 😂
iya @nisarunnisah88, ini pengalaman yg ga bakal saya lupa seumur hidup deh.
Untung buk "li kejang" menoleh kebelakang....
😅😅😅
itulah namanya keajaiban ....Alloh masih sayang sama sy, @indazu hehehe....hahahha li kejang....boleh boleh boleh....:D
Hahaha memang ruwet banget kalau sudah berkunjung ke negara yang bahasanya sulit sekali... antara tulisan dan cara mengucapkannya berbeda ya... saya biasanya langsung saja tembak, dengan panggilan sesuka saya dengan alasan tak sanggup mengucap yang benar. wkwkwk
a good excuse, mbak @mariska.lubis hehehe...