Tumbuhnya jiwa kemunafikan dalam diri Abdullah bin Ubay bin Salul itu prosesnya sederhana saja. Dia dikenal mulia di kalangan masyarakat Yatsrib. Bahkan ia digadang-gadang menjadi pemimpin Yatsrib. Namun tak disangkanya, terjadilah peristiwa Hijrah umat Islam dari Makkah ke Yatsrib (Madinah), yang tentu turut serta pula Rasulullah.
Alhasil, masyarakat Madinah menjadikan Rasulullah sebagai pemimpin mereka. Batallah Abdullah bin Ubay bin Salul menjadi pemimpin, bahkan cenderung ditinggalkan. Sebab mayoritas masyarakat Madinah pun lebih tertarik dengan ajaran yang dibawa Rasulullah.
Abdullah bin Ubay bin Salul marah, jelas. Tapi melawan juga tak mungkin. Sebab semua telah menyatakan Rasulullah sebagai pemimpin. Kalau ia melawan, maka hanya akan sendirian. Dan itu lebih tak menguntungkannya.
Sehingga, pilihannya adalah mengaku masuk Islam, namun hatinya tetap menyimpan kedengkian kepada Rasulullah. Dan inilah jiwa kemunafikan.
Hingga suatu ketika Rasulullah memerangi Bani Musthaliq di lembah al Maryasi. Singkatnya, di lembah itu sempat terjadi perselisihan antara Jahjah bin Mas’ud (penuntun kuda Umar bin Khaththab dari Bani Ghifar) dengan Sanan bin Wadr al Juhaini (sekutu Bani Auf bin al Khazraj). Perselisihan memanas, dan masing-masing menyeru kepada kaumnya. Sanan kepada kaum Anshar, dan Jahjah kepada kaum Muhajirin.
Apa yang dilakukan Abdullah bin Ubay bin Salul melihat perselisihan itu? “Beraninya mereka melakukan itu! Mereka telah mengusir dan menempati tanah milik kita.” Itu komentar Abdullah bin Ubay bin Salul. Tidak cukup itu, ia tambahkan, “Demi Allah, kalau kita kembali ke Madinah, orang-orang hina itu akan mengusir penduduknya yang mulia.”
Kemudian Abdullah bin Ubay bin Salul juga menemui beberapa orang dengan nada provokatif, “Ini gara-gara tindakan kalian. Kalian telah bagi-bagi tanah dan harta kekayaan kalian. Demi Allah, kalau kalian tidak berbuat demikian, tentu mereka akan mencari tanah pelarian lain.”
Tapi, begitu Zaid bin Arqam menyampaikan yang dikatakan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul tersebut kepada Rasulullah, sontak Abdullah bin Ubay bin Salul bersumpah kalau ia tak mengatakannya. Begitulah kemunafikan.
Dan, itulah yang akan selalu mereka lakukan terhadap umat Islam. Berusaha menciptakan permusuhan dalam tubuh umat, agar barisan umat berantakan.
Adakah kita dapatkan yang demikian pada hari ini?
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by khairilafdhal from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.