Kopi pagi merupakan suatu kewajiban yang harus dinikmati oleh sebagian masyarakat, terkhusus Aceh, sebelum memulai aktivitas yang super padat. Sebut saja beberapa warung kopi yang terletak di daerah pusat kota Banda Aceh selalu dibanjiri pengunjung dari semua golongan ba'da shalat shubuh.
Menikmati kopi (ngopi) pagi sembari membaca koran adalah salah satu cara pemanasan dalam meningkatkan kinerja otak untuk menerima serta mencerna beberapa isu/berita hangat sebelum otak bekerja sungguhan sesuai dengan pekerjaan yang digeluti masing-masing.
Berbagai berita tertera dalam sebuah media (koran) ada berita baik juga berita buruk, dan ada juga berita baik yang diterima dengan buruk. Hehe
Ngopi pagi juga merupakan ajang mempererat silaturrahmi bagi beberapa golongan masyarakat, sebut saja ada kerabat atau tetangga sehari-harinya tidak sempat bertegur sapa dikarenakan pekerjaan serta keibukannya masing-masing, melalui rutinitas ngopi pagi inilah hal yang tidak sempat di atas terjalin.
Pun bagi saya selaku kawula muda, ngopi pagi merupakan suatu permintaan tubuh, mau atau tidak harus dipenuhi, sesuai kata mutiara yang selalu dilafalkan oleh seorang kawan (juga diciptakan sendiri dengan makna yg tidak jelas) "dilarang berfikir sebelum ngopi", saya mengartikan kalimat tersebut sebagai suatu ajakan untuk meneguk secangkir kopi yang lantas saya iyakan dengan syarat minum gratis. Haha
📷 by : @izan.aulia
Satu hal lagi, menikmati secangkir kopi Aceh (kupi sareng) plus sebatang rokok, juga sembari mengeja sepatah-dua patah kata dari media ( media cetak maupun media sosial) nikmatnya tidak terbantahkan.
Timbul beberapa pertanyaan, kenapa harus kopi? Mengapa tidak air putih saja? - karena pahitnya kopi merupakan ajang peringatan kepada kita agar tidak terlena dengan manisnya kehidupan. Hahaha
Sekian...
intinya kopi yang menemani hari harimu ya..
nyoe meunan rakan
salam tan steemit Aceh.
Hahaha
Kureung leubeh 😂
Bad news is good news. Begitu adiktumnya.
Hana meufom bg @lontuanisme. Haha