Tarawih, Kaset Lama yang Terus Diputar

in #story7 years ago (edited)

Memasuki puasa ke 25, Alhamdulillah malamnya saya bisa mencium sajadah di mesjid kampung halaman.
Seperti biasanya, penyakit turun temurun tarawihan yang terus berlanjut hingga saat ini yaitu meramaikan pada sepuluh pertama dan berlanjut dengan berbondong-bondong meninggalkan pada malam selanjutnya.

image

Miris!! Apakah ini sudah menjadi adat masyarakat? Dari berbagai wilayah pun melakukan hal serupa, seolah-olah di malam Ramadhan sama seperti malam-malam biasanya, padahal jika masyarakat mau mendalami apa kelebihan pada bulan Ramadhan sungguh mereka tidak akan pernah absen untuk tarawihan. Yang selalu berhadir ke mesjid pun hanya orang itu-itu saja, didominasi oleh para orang tua ( ya 80 % mereka lah ), kemanakah pemuda? Kenapa minim sekali yang berhadir untuk beribadah? Yah, beribadah bukan untuk diumbar, mungkin mereka beribadah dirumah agar tidak ada yang tahu. Ironinya para pemuda lebih sering menghabiskan waktu untuk bercanda tawa, nangkring sana sini bahkan tiduran tidak keluar rumah dengan dalih kelelahan karena seharian berpuasa dan kerja. Yang lebih parah ada tipe manusia lebih memilih untuk bermain game daripada beribadah, phobia akan mesjid, didoktrin akan pentingnya push rank, lalu tarawih mereka abai. Di era teknologi yang super canggih, bagi mereka yang uptodate mungkin semuanya sudah serba online, bahkan tarawih online sekalipun. Entahlah, saya melek akan teknologi semacam itu.

image

Dari serangkaian problema yang terjadi, ada sedikit kegusaran yaitu tidak ada minat dari re-generasi untuk mengindahkan mesjid, tidak ada anak-anak yang shalat atau berpura-pura shalat bahkan tidur-tiduran sekalipun dibelakang jamaah, apakah mereka telah diperangi oleh kecanggihan teknologi? Atau tidak ada ajakan dari orangtua untuk mengindahkan mesjid? Saya teringat bagaimana dulu usaha orangtua agar kami tertarik ke mesjid, diiming-imingi serta dihadiahi sesuatu agar kami mau kemesjid hingga menjadi kebiasaan tanpa harus diperintahkan lagi.
Kita berharap kaset lama tersebut terus diputar tanpa henti agar kaset tersebut cepat rusak dan diganti dengan kaset yang terbaik.