(ENGLISH)
Have you ever traveled by using minibus transport (L300) ?? This time I will tell you the experience of my fellow women who experienced an unpleasant experience when returning home using a minibus (L300). Transportation minibus L300 is very much operated in aceh and is often used by aceh people to travel far. These buses operate between cities and between provinces.
Thursday afternoon after all about lectures I plan to go home to visit my parents, and even then If the task does not hinder. After I and my friend finished packing we went straight to where we used to wait for public transport towards the field. After a long wait for an L300 minibus to stop in front of us and the driver (assistant driver) from the minibus came down and asked us where we were going? "MiniBus kernet: hoe neuk jak dek?" (I want to go to the deck?), I replied "Long u aceh tamiang ngen lon nyo et idi rayeuk bang" (I went to Aceh Tamiang, my friend to idi rayeuk bang). After we finish bidding fare, we are welcome to go up by kernet.
I get a seat in the second row seat behind the driver, while in the seat near the window there is a passenger is a middle-aged man who seems to be heading into the field, my best friend get the back seat beside the mothers who want to return home.
The car continued the journey and I sat quietly, listening to music from my smartphone looking at the father next to me he was glancing up at me strangely, I ignored him. But after a while when I almost fell asleep I felt someone touch my thighs, I was surprised and I saw the father had turned his face out the car window, with a sense of anxiety I tried to stay awake so the father did not dare to disturb me. Even if he still dare to bother me I will shout, because passengers in the car including crowded, almost no empty bench is left. However, somehow the father could do so.
When the journey almost got to idi rayeuk city, I sent a short message to my friend that I chose to go down with him and I told him not to ask why later I tell you, I wrote. Upon entering the idi rayeuk terminal we got off and walked directly to my best friend's house, the home of my best friend not far from the terminal. And on the way, I explained to my friend what I experienced in the minibus, the shudder and the fear that he felt after I told my story, and we also agreed to the future we will not use public transportation minibus L300 again.
My subject from the story above is my class female FRIEND who experienced unpleasant things in the minibus ...
The story above is a review of the personal experience of my classmates, which I try to tell you all.... The message of the above story is always wary when we travel by public transport, it's good we do not travel alone, better in between or accompanied by relatives who are used to traveling far, in order to avoid things that are not in want.
I still have much to learn in terms of writing, please do not hesitate to comment for the introspection of the author, in producing the work of the next work
(INDONESIA)
Pernahkah anda berpergian dengan menggunakan transportasi minibus (L300)?? Kali ini saya akan menceritakan pengalaman dari kawan perempuan saya yang mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ketika pulang dengan menggunakan minibus (L300). Transportasi minibus L300 sangat banyak beroperasi di aceh dan sering digunakan oleh masyarakat aceh untuk bepergian jauh. Bus ini beroperasi antar kota maupun antar provinsi.
Kamis sore selepas semua tentang perkuliahan aku berencana pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi orang tuaku, itupun Bila tugas tidak menghalangi. Setelah aku dan sahabatku selesai berkemas kami langsung menuju ke tempat biasa kami menunggu angkutan umum yang menuju ke arah medan. Setelah cukup lama menunggu akhirnya sebuah minibus L300 berhenti di depan kami dan kernet(asisten supir) dari minibus tersebut turun serta menanyakan kepada kami mau kemana ? "kernet MiniBus: hoe neuk jak dek?" (mau kemana dek?), Aku pun menjawabnya "Long u aceh tamiang ngen lon nyo et idi rayeuk bang"(saya ke Aceh Tamiang, kawan saya sampai idi rayeuk bang). Setelah kami selesai menawar ongkos, kami dipersilahkan naik oleh kernet tersebut.
Aku mendapatkan tempat duduk di kursi deretan kedua di belakang supir, sedangkan di kursi dekat jendela sudah ada yang penumpang yaitu seorang lelaki paruh baya yang sepertinya akan menuju ke medan, sahabatku mendapatkan tempat duduk paling belakang disamping ibu-ibu yang hendak pulang ke kampungnya.
Mobil melanjutkan perjalanan dan akupun duduk dengan tenang, sambil mendengar musik dari smartphone aku melihat ke bapak di sebelahku dia sedang melirik ke atasku dengan aneh, aku tidak menghiraukannya. namun selang beberapa lama saat aku hampir tertidur aku merasa ada yang menyentuh paha ku, aku terkejut dan aku melihat bapak itu sudah mempalingkan mukanya ke luar jendela mobil, dengan perasaan was-was aku berusaha tetap terjaga agar bapak itu tidak berani menggangguku. Jikapun dia masih berani menggangguku aku akan berteriak, karena penumpang dalam mobil tersebut termasuk ramai, hampir tidak ada bangku kosong yang tersisa. Namun, entah bagaimana bapak tersebut bisa berbuat demikian.
Ketika perjalan hampir sampai ke kota idi rayeuk, aku mengirim sebuah pesan singkat kepada sahabat ku bahwa aku memilih turun bersamanya dan aku bilang supaya jangan tanya kenapa nanti aku ceritakan, tulisku. Setelah memasuki terminal idi rayeuk kami turun dan langsung berjalan kaki ke rumah sahabatku, rumah dari sahabatku tidak jauh dari terminal. Dan dalam Perjalanan aku menjelaskan kepada sahabatku apa yang aku alami didalam minibus tadi, merinding sekaligus takut itu yang dia rasakan setelah aku menceritakan kisahku, dan kami pun sepakat untuk kedepannya kami tidak akan menggunakan jasa angkutan Umum minibus L300 lagi.
Subjek aku dari cerita diatas adalah KAWAN perempuan kelasKu yang mengalami hal yang tidak menyenangkan di dalam minibus…
cerita diatas adalah review dari pengalaman pribadi kawan kelasku, yang coba aku ceritakan kepada kalian semua…. Pesan dari cerita diatas adalah selalu waspada ketika kita bepergian dengan angkutan umum, ada baiknya kita tidak melakukan perjalanan seorang diri, lebih baik di antar atau ditemani oleh saudara yang sudah biasa melakukan perjalanan jauh, guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Masih banyak yang harus saya pelajari dalam hal menulis, mohon jangan segan-segan berkomentar demi introspeksi dari penulis, dalam menghasilkan karya karya selanjutnya
Written by mahathiruddin
Resteem & Follow Me @mahathiruddin
Thank You Very Much
SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
Congratulations @mahathiruddin! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Berita yang sangat menarik kwan.
Sangat bermanfaat.
Sesuai dengan keinginan.. Salam dari abu
Terimaksih
Salam hangat abu
Harus hati hati memang. Kasian :)
Yab memang harus demikian ☺
tetap hati-hati gan kejahatan ada karena kesempatan terima kasih atas informasi nya @mahathiruddin
terimakasih kembali @yandaalpiansyah