Hari ini adalah hari terakhir Ujian Tahriri (Ujian Tulisan) untuk semester genap. Selanjutnya pada tanggal 26 Mei 2018 - 31 Mei 2018 mendatang kami akan menghadapi Ujian Syafahi (Ujian Lisan). Berarti pada tanggal tersebut kami menjalani dua ibadah sekaligus, yaitu ibadah puasa dan ibadah ujian.
Walaupun berat, mau tidak mau, suka tidak suka, kami harus menghadapinya secara jantan. Apalagi ujian ini adalah penentu kenaikan kelas. Kami harus kuat, karena kami tak ingin pengorbanan orang tua kami sia-sia.
Pada sesi nasehat, ust. Dr. Hamdani Khalifah, MA selaku direktur Pesantren Modern Misbahul Ulum (PMMU) mengatakan bahwa ujian adalah ibadah. Bukan mengejar nilai. Jadi tidak benar bahwa ujian itu hanya untuk mengejar nilai untuk menghiasi rapor semata. Lebih dari itu, ujian adalah termasuk ibadah. Karena ujian adalah ibadah, kita harus melakukannya dengan jujur dan ikhlas. Jangan menyontek atau pun membawa konsep.
Jika kita melakukan berbagai jenis kecurangan, itu berarti kita telah melakukan apa yang dibisikkan syetan. Artinya kita melakukan ibadah dengan tidak jujur dan ikhlas. Ibadah adalah tugas yang suci.
Selanjutnya ust. Hamdani juga menyampaikan kepada seluruh santri untuk tidak melupakan jasa-jasa guru. Jangan pernah melupakan jasa-jasa guru ketika sudah tamat. Kepatuhan murid terhadap gurunya tidak hanya sebatas pagar pesantren. Kapan pun dan di mana pun, kita harus tetap mengingat jasa-jasa guru.
Special thanks to my teacher @fahmitya who has given me the pictures.
Follow me, @maisarahma04