Selamat siang sahabat Steemian, terimakasih telah mengunjungi blog saya dan selamat melanjutkan kisah Mr.Feminim yang telah tampil 5 episode sebelumnya, bagi yang belum membaca.. Bisa mengikuti semua episode dengan meng-click link tautan dibawah.
"ah ya ,,selamat malam nona " balas lee
"Emm ,,jadi... apa yang ingin anda kata kan" tanya Shanaya
Lee tampak berpikir ,, dia harus bisa membujuk Shanaya untuk setuju .
"yah , baiklah ,, langsung saja pada tujuanku .. em jadi begini .. nona sangat menginginkan adik nona sembuh bukan? dan dokter meminta nona untuk membawa nya ke singapore.. aku punya penawaran bagus untuk nona,, aku akan membiayai semua pengobatan adik nona, bahkan aku akan memberikan dua kali lipat sebagai imbalan untuk nona,, jika nona mau membantuku "
jelas lee
"membantu tuan?? maksudnya bekerja untuk tuan ?"
"Emm yah ,,boleh dibilang seperti itu "
" kata kan,, kata kan apa yang harus aku lakukan ?" tanya Shanaya bersemangat
Lee terdiam sejenak.. Dia benar benar berharap perempuan itu mau berpura-pura menjadi istrinya
"menikah kontrak dengan ku " kata lee tenang
Shanaya membulatkan matanya . Dia benar benar terkejut
"apa tuan sudah gila ! " pekik Shanaya
"aku bukan perempuan murahan,, aku masih punya harga diri " lanjut Shanaya
Lee mengerti apa maksud Shanaya
"hey tunggu nona,, duduklah kembali ,, jangan salah paham ,, menikah kontrak denganku ,,bukan berarti nona harus tidur denganku ,, nona cukup berpura-pura menjadi istriku ,,ikut aku ke korea sementara adik mu akan dirawat disingapore"
Shanaya duduk terdiam , dia tak tahu harus menjawab apa . Ini kesempatan untuk nya menyembuhkan kayla ,,tapi....
"aku beri waktu nona sampai besok,, hubungi aku apa pun keputusanmu ,, aku permisi" kata lee lalu segera meninggalkan tempat
Sementara Shanaya masih terpaku dalam duduknya ,, sebuah tangan menggenggam tangannya .
Rocky tampak berlutut didepan nya, tersenyum mencoba menguatkan Shanaya
"semoga kau tidak salah dalam mengambil keputusan,,, ehmm"
kata Rocky lalu pergi menghampiri lee yang telah menunggu
Semalaman Shanaya tak dapat tidur . Dia benar-benar bingung ,, dia tak pernah lakukan ini sebelumnya. Apa lagi dia harus pergi jauh dari kayla meskipun tak selamanya .
Tapi kesempatan yang sama tak akan datang dua kali .
.
.
Keesokan hari Shanaya bermaksud untuk memberi jawaban . Dia akan menemui lee di hotel tempatnya menginap . Lee yang meminta nya karena lee tak dapat keluar hari itu . Pekerjaannya sangat banyak menjelang fashion show yang akan di gelar beberapa hari lagi .
.
.
Shanaya berjalan pelan,, saat hampir sampai dipintu kamar lee. Perempuan itu tampak ragu-ragu mengetuk pintu lee. Berkali-kali dia menurunkan tangan nya,, terasa berat,, tapi ini sudah keputusannya .
Lee membuka pintu, dia mempersilahkan Shanaya masuk .
Rocky yang sedari tadi sibuk berbincang dengan do hyun tampak memperhatikan kehadiran Shanaya.
Perempuan itu duduk disebuah sofa dan lee menyuguhkan minuman pada nya .
Sementara itu Rocky tampak berdiri gelisah di belakang mereka dengan jarak yang cukup jauh . Pria itu membolak balik halaman majalah yang dia pegang tanpa fokus pada objek didalam nya.
"jadi apa keputusan nona ?" tanya lee tanpa basa-basi.
Shanaya tampak terdiam sejenak. Dia masih begitu ragu untuk membuka mulut nya . Berkali kali dia menghela nafas mencoba menyingkirkan rasa takut yang menyelimuti nya.
"ehm,, tentang tawaran itu. . aku .. "
Shanaya terdiam kembali
Lee tak sabar menunggu jawaban dr Shanaya.
Sementara itu Rocky menatap Shanaya dengan kecemasan di wajah nya .
"tentang tawaran itu aku... aku menyetujuinya " kata Shanaya
Lee tersenyum senang,, terasa beban berat tekah hilang dari dirinya .
Sementara itu Rocky yang terkejut tanpa sengaja menjatuhkan majalah di tangannya . Dia benar-benar merasa kecewa dan terluka dengan keputusan itu .
"hey kau baik-baik saja " tanya do hyun
pada rocky
"ah ,,iyah ,,,, aku baik-baik saja " kata Rocky sambil berjongkok mengambil majalah yang terjatuh,, setelah menaruhnya rocky segera pergi dari sana
"aku akan ke kamarku, ada yang harus ku kerjakan " pamit rocky
Rocky segera berjalan cepat menuju kamar nya.
Pria itu segera menutup pintu kamarnya . Dan terdiam di sana . Tatapannya tiba-tiba tertuju pada sweater pemberian Shanaya.
Rocky mengambil nya lalu duduk di bed bersprei abu-abu yang berada tepat di belakangnya .
Rocky terdiam sambil tangan nya menyusuri sweater itu . Mata pria itu tiba-tiba ber air ,, rasa nya sakit mendengar keputusan Shanaya . Rocky menangis dengan suara isakan yang tertahan . Dia tak mengerti kenapa perasaannya bisa sehancur itu
Kesepakatan telah di buat dan di setujui kedua belah pihak . Meskipun sebenarnya Shanaya masih merasa ragu dengan keputusannya ,,tapi dia hanya bisa berdoa semoga jalan yang dia ambil tidak salah .
Fashion show telah di gelar,, Lee tampak bersemangat menyambut tepuk tangan riuh saat diri nya tampil di penghujung acara . Hari yang sangat melelahkan namun menyenangkan untuk lee.
Sedangkan Shanaya melalui hari-hari nya dengan rasa cemas atas keputusannya .
"semoga ini yang terbaik " ucap Shanaya pelan sambil mengemasi beberapa barang milik nya
Beberapa hari lagi Shanaya akan ikut lee ke korea . Setelah mengurus semua keberangkatan adik nya ke singapore Shanaya akan langsung brangkat .
.
.
Shanaya akan tinggal selama dua hari di singapore untuk menemani adiknya, dan untuk selanjutnya Shanaya membayar seseorang untuk menjaga adiknya disana .
.
.
Hari itu telah tiba ,, Shanaya brangkat menuju korea . Di dalam pesawat Shanaya selalu berdoa ,,semoga Tuhan memberinya kelancaran dalam menjalankan sandiwara itu.
Pesawat telah mendarat di salah satu bandara korea. Udara korea yg telah lama tak Shanaya rasakan . Dulu waktu dia masih kecil ayah nya pernah mengajaknya beserta ibunya untuk menetap di korea selama beberapa waktu karena tugas kerja ayahnya .
"welcome korea " kata Shanaya sambil merasakan suhu yang cukup berbeda dengan indonesia.
Lee menjemput Shanaya ke bandara . Mereka akan menuju kediaman keluarga lee . Dalam perjalanan lee banyak bercerita tentang kadaan keluarga dan rumah nya. Dia juga menjelaskan beberapa hal agar Shanaya lebih mudah beradaptasi dan dapat menjalankan misinya dengan baik .
Mobil lee telah tiba di rumah nya ,, sebuah bangunan dengan gaya klasik . Terlihat nyaman dan tenang .
Shanaya benar-benar gugup ,, perempuan itu turun dari mobil. Sementara itu lee tampak membawakan koper Shanaya .
Lee berjalan menuju rumahnya .
Sementara Shanaya masih berdiri terpaku di dekat mobil yang terparkir .
Bersambung...!!