Hai, Steemit!
Assalamualaikum.
Hari ini aku mau menyuarakan isi hati. Sebagai Penulis, aku di sini menempatkan diri sebagai orang yang bimbang dan ragu. Beberapa hari yang lalu, aku diminta menjadi juri pada sebuah lomba pendidikan di kotaku. Aku diminta menjadi juri lomba menulis puisi. Tentu saja, ini memang bidangku. Dapat kupastikan aku spesialis dan profesional dalam hal ini. Banyak peserta mewakili sekolah masing masing datang untuk ikut lomba. Wajah mereka tampak sayu, lemas, tak bersemangat. Aku penasaran awalnya. Panitia memintaku bersiap sementara mereka mengiring para peserta lomba untuk masuk ke dalam ruangan tempat lomba akan dilaksanakan. Setelah peserta masuk, barulah aku memasuki ruangan dan langsung duduk dikursi yang disediakan panitia untuk juri. Panitia membuka lomba dengan mengucapkan salam dan memimpin peserta untuk berdoa, lalu mengumumkan tata tertib lomba serta membacakan kembali isi dari petunjuk teknis lomba. Pada saat itu, tampak raut wajah mereka terkejut ketika panitia mengumumkan bahwa tema lomba kali ini adalah "PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MORALITAS ANAK BANGSA DALAM ERA MODERNISASI".
Salah satu peserta mengacungkan tangan sebagai tanda interupsi. Setelah panitia mempersilahkan si Anak untuk berbicara, keluarlah kalimat yang membuatku gantian terkejut. Ia mengatakan bahwa gurunya tidak memberitahu bahwa lomba hari ini memiliki tema khusus dan lombanya adalah menulis puisi. Gurunya hanya mengatakan ia hanya perlu mengarang bebas dalam lomba ini. "Tulis saja apa yang mau kamu tulis. Mengarang saja seperti tugas karangan bebas di kelas," begitulah ia menirukan perkataan gurunya. Dan ia baru dipilih mewakili sekolah tadi pagi sesaat setelah apel pagi di sekolah! Dan yang membuat saya lebih terkejut lagi, setelah anak itu berbicara peserta lainnya juga meng-iyakan pertanda kejadian yang mereka alami adalah sama! Akhirnya, satu ruangan ribut dan panitia kalang kabut menenangkan semua peserta yang mulai ricuh. Aku masi terkejut, mulutku masih menganga sedikit dan alisku masi berkerut.
Setelah rasa terkejutku hilang, aku memanggil salah seorang panitia yang masih sibuk menenangkan para peserta yang mulai menyalahkan pihak panitia yang membuat lomba yang terkesan mendadak. Kutanya, padanya setelah ia datang menghampiriku, dan saat itu tiba tiba seisi ruangan senyap tanpa suara. aku bertanya apakah Dinas yang menyelenggarakan acara ini sudah membuat sosialisasi ke sekolah sekolah yang menjadi target peserta? Lalu, kalau sudah, kapan sosialisasinya?
Jawabannya, membuatku kembali terkejut! Bahwa sosialisasi untuk lomba ini sudah dilakukan sejak 1 bulan yang lalu! Bahkan sosialisasi dilakukan dengan memanggil dan mengumpulkan semua Kepala Sekolah dalam sebuah forum untuk memberitahukan agenda lomba ini. Dinas terkait sebagai panitia meminta Kepala Sekolah tersebut mempersiapkan anak didiknya yang berkompeten, dan ada dana khusus yang di berikan untuk persiapan lomba oleh Dinas kepada seluruh sekolah yang ikut lomba tersebut!
Aku masih terkejut. Suasana dalam ruangan kembali gaduh. Kali ini mereka menyalahkan pihak sekolahnya dan panitia mengubah mata lomba menulis puisi menjadi lomba mengarang. Aku masih melongo.
Hi, Steemit!
Assalamualaikum.
Today I want to voice my heart. As a writer, I am here to place myself as a doubters and doubters. A few days ago, I was asked to be a jury on an education contest in my town. I was asked to be a jury writing poetry contest. Of course, this is my line. I can make sure I'm a specialist and professional in this regard. Many participants represent each school coming to join the race. Their faces looked wistful, limp, lackluster. I was curious at first. The committee asked me to prepare as they led the contestants to enter the room where the race would be held. After the participants entered, I entered the room and sat down in the chair provided by the committee for the jury. The committee opened the race by saying greetings and leading the participants to pray, then announced the rules of the race and read back the contents of the technical guidelines of the race. At that time, they looked surprised when the committee announced that the theme of this race is "DEVELOPMENT OF EDUCATION MORALITY CHILDREN IN THE ERA MODERNIZATION".
One of the participants raised his hand as a sign of interruption. After the committee invited the Child to speak, came the sentence that made me turn surprised. He said that his teacher did not tell him that today's race has a special theme and the race is writing poetry. His teacher just said he only needed to make up freely in this race. "Just write down what you want to write, make it up like a free class job," he mimicked his teacher. And he was chosen to represent the school this morning just after the morning apple at school! And what makes me even more shocked, after the boy talks the other participants also assume the sign of the event they are experiencing is the same! Finally, a hazy room and frenzied committee soothed all the participants who started chaos. I was surprised, my mouth was still open and my eyebrows furrowed.
After my shock disappeared, I called one of the organizers who were still busy calming the participants who started to blame the committee who made the race a sudden impression. I asked him after he came to me, and by then the whole room was silent silently. I asked whether the Dinas who organized this event had made a socialization to the target school? Then, when is it, when is the socialization?
The answer, shocked me again! That socialization for this race has been done since 1 month ago! Even the socialization is done by calling and gathering all the Principals in a forum to inform the agenda of this race. The relevant office as a committee asks the Principal to prepare his competent students, and there is a special fund that is given for the preparation of the competition by the Service to all schools participating in the competition!
I'm still surprised. The atmosphere in the back room was noisy. This time they blame the school and the committee changed the eyes of poetry writing contest into a writing contest. I'm still gawking.