"Kalau sudah besar nanti, kamu cocok jadi penyiar radio" ucap salah seorang sepupuku kala itu.
Entah apa yang ada dibenaknya hingga dia berani mewariskan amanah seperti itu yang jujur membuatku tersenyum lebar dan sedikit membingungkanku. Karena kala itu tak terbesit sedikitpun dalam pikiranku untuk menjadi seorang penyiar radio.
Ternyata, takdir dan nasib tipis sekali perbedaannya, musibah gempa dan tsunami merubah alur perjalanan hidupku, meninggalkan sejenak bangku kuliah untuk mencari peruntungan diluar hingga bekerja dengan beberapa lembaga sosial lokal maupun luar negeri untuk membantu masyarakat Aceh yang sedang ditimpa bencana maha dahsyat itu.
Perjalanan hidupku pun semakin mengerucut ke satu bidang yang kolerasinya sesuai dengan apa yang pernah diucap sepupuku beberapa tahun silam. Bergabung dengan sebuah lembaga yang eksis didunia jaringan radio komunitas yang berasal dari Pulau Jawa, kami diberi tanggungjawab sebagai fasilitator didaerah sasaran program dengan sebuah target yaitu berdirinya radio komunitas di Kecamatan.
Menjadi penyiar ototidak adalah pencapaian terbesarku diprogram tersebut. Karena dihampir semua radio yang dilaunching, aku diberi tugas untuk mengajarkan penyiar baru diradio komunitas tersebut. Padahal ilmu tentang siaran terutama radio baru kudapat bak air mengalir selama program itu berlangsung. Karena guru terhebatku kala itu hanya satu, mendengar radio dan meniru apa yang mereka lakukan. Sesederhana itu!!!
Setelah misi atau program diradio komunitas selesai yang ditandai dengan berdirinya beberapa radio komunitas di Kabupaten Pidie, aku pun mulai mengepakkan sayap dengan bermimpi menjadi penyiar profesional dan terkenal.
Bak gayung bersambut, kebiasaan mendengar radio dihandphone saban hari kulakukan diwaktu-waktu tertentu mengantarkanku kesalah satu radio swasta ternama di Pidie, Megaphone FM. Jika anda pendengar radio sejati, tentu nama itu tak asing lagi ditelinga.
Dengan menggunakan panggilan Reza Acoi sebagai nama di udara, profesi baru sebagai penyiar radio pun secara bertahap dan dibimbing oleh beberapa penyiar senior. Nama Acoi kupilih agar terdengar unik dan berbeda dengan tetap menggunakan Reza yang merupakan nama asliku. Acoi adalah nama yang disemat secara spontanitas oleh seorang teman kuliahku dulu, kebetulan nama kami sama sehingga dia menambahkan Acoi untuk membedakannya.
Menjadi penyiar bukan untuk sekedar menyalurkan hobby semata, karena dimedia itulah saya berkembang menjadi lebih baik secara mental dan karaktek. Dimana, profesi itu memberiku kesempatan untuk memperluas wawasan tentang ilmu penyiaran radio dan menjalin silaturrahmi dengan para pendengar setiaku, dan tentunya dikenal dimana-mana.
Salam,
MJ @rezaacoi
Cita-cita yang sampe sekarang engga kesampean... Jadi penyiar😥😥😥😥. I love cuap cuap😊😊😊
Cita-cita tak pernah mati...terus berusaha dan yakin. @dapoerheba
That jroeh mantap
Thanks @irwandi
Menyoe bagian mat mix, hana dua di kota sigli..nyan ka kupateh..
Hahahahaaa....awai mat mic..jinoe mat mic cit hai @hericopter
Penghipnotis warga pidie..hahaha
Hahahahaaa....skrg sudaah tidak bisa lagi menghipnotis..