Merasa senang ( Lega, gembira, kenyang ) karena sudah terpenuhi hasrat hatinya.
Itu adalah makna dari kata puas, yang mungkin memang sudah sejak lama tersimpan di memori pembaca, penulis kira perlu menstimulus kembali sesuatu yang di ulang-ulang akan mudah, seperti kata pepatah "Ala bisa karena biasa".
Lalu bagaiaman dengan Batin??.
Batin adalah sesuatu terdapat di dalam hati, sesuatu yang menyangkut jiwa.
Kepuasan batin tentu bersifat relatif sekali, lain lubuk lain pula ikan nya, aktor lapangan hijau misalnya, dia akan merasa puas jiwanya, puas batinnya apabila lawannya sudah terkalahkan.
Lain lagi dengan aktris dan aktor di dunia perfileman misalnya, dia akan sangat puas apabila film nya mendapat hadiah silet award, atau lebih tinggi klasnya lagi mendapat hadiah yang wow, seperti hadiah nobel.
Bagi para politikus ( bukan Poli Tikus ), merasa dirinya merdeka lega jiwanya, senang hatinya, bukan Kenyang perutnya apabila kader dari partainya meraih kedudukan pada setiap lima tahun sekali yakni Pemilihan Kepala Daerah ( PILKADA ) atau Pemilihan Umum ( PEMILU ).
Sedikit penulis akan berbagi prihal kepuasan batin ini, sudah tak jarang jika kita mau membuka sedikit saja pola pikir cara pandang atau menganalisa dengan agak sedikit tajam di kehidupan sekeliling.
Kehidupan yang senantiasa di ukur secara material seolah mendewakan yang namanya Uang itu sudah di anggap menjadi sangat lumrah sekali.
Jika penulis melihat kehidupan yang masih di komado oleh paham kapitalis ini, saya punya ramalan ( tentu bukan ramalan Dilan kepada milea atau bukan juga ramalan mama loren tentang kiamat, karena saya agak geli mendengarnya ) tapi penulis mengalisa bagaimana nanti masyarakat hidup seperti tumbuhan teratai yakni akar mengantung, daun lebat, banyak tapi sedikit saja di terpa gelombang dia akan luluh lantak, tak karuan, berpisah belah.
Nah, sudah sangat jelas sekali hal ini tidak akan berdampak fositip jika masih saja kokoh, kuat, keras bahkan kasar dengan pola pikir yang sejak dari dahulu pola pikir ini tidak di ubah.
Maka kepuasan batin yang di maksud juga tidak di ukur oleh materi uang dan sebangsanya, karena kepuasan batin yang perlu diketahui tidak ternilai secara finansial.
#selamat malam.
25 Januari 2018
@sadramunawar
Tulisan yang enak dibaca. Luar biasa manjend👏
Terima Kasih bang @mohdasril ,
kepuasan batin, Tidak ada orang yang bisa menilai apakah keinginan kita sudah terpenuhi atau belum, kecuali oleh kita sendiri.
Bener pak @teukurival,
Makanya kepauasan itu juga bersifat relatif
Saya tidak puas jika salam saya tidak sampai ke situm, salam buat si Tum ya.
Segera di sampaikan kanda, hehe
saya juga tum loh, ketum komisariat Fisip Unimal Lhokseumawe hehe 😀
Menulis adalah cara indah untuk mengekpresikan kepuasan batin :D
Betul pedeh bang, apalagi nulis ben mari mangan cecah agur 😁
Torehkan dengan setiap tinta yang kita miliki..
Siap bang,,
Yakin Usaha Sampai 😊
Dengan steemit adalah salah satu mencari kepuasan batin. Ke beta ya kire2.
Betul bang, itu bagi steemians hehe 😅
Keren.....
Berizin dan Terima Kasih bang