Di sebuah sudut daerah yang tidak layak di sebut sebagai daerah yang menjadi perkotaan,.bagaimana tidak di tengah zaman yang seharusnya terbuka informasi kepada khalayak ramai, eh ini malah tertutup serapat-rapatnya, ya sebut saja Nihilnya formasi CPNS yang saya kira bukan hal yang tidak patut di banggakan dan tertutupnya informasi akan orang yang di pentingkan pada perhelatan pesta rakyat nanti. Hingga sederet masalah yang berkerut kening dan panas dingin badan kita tau ini problema.
Tidak selesai itu, muncul lagi hal lain, hingga yang sedang berlangsung kini adalah Festival panen kopi yang esensi kabar dan suara-suara serta info dari rekan sejawat saya mengatakan.
"Ini bukan Festival untuk petani bang" Katanya pada ku
Mendengar itu, saya kaget namun saya coba setenang mungkin mengontrol emosi dan menggapi yang dia katakan,
"Lah, lalu untuk siapa dinda, bukannya ini adalah pestanya rakyat kita, yang dominan penghasil kopi, dimana kopi yang di ekspor yang jumlahnya Triliunan Rupiah" Ucapku coba menanggapi
"Abang mah di rantau, apa yang abang tau, rakyat kecil tetap saja jadi rakyat kecil bang, mereka para pejabat yang berpesta pora di atas sana bang" Jelasnya.
"Baiklah dinda, Terima kasih atas penjelasannya, nanti saya akan coba hubungi kawan-kawan lain" Saya tutup telpon dari saudara saya.
Dari percakapan di atas kita dapat simpulkan sendiri, apa dan bagaimana.
Masihkah teriak merdeka?
Diam-diam mungkin bisa
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Welcome