Perempuan bercermin pada rembulan
Menyapu sepi dalam takaran malam
Bahunya tersimpan seluruh bintang
dan kunang kunang di redup mata
Kaki pelan merambati jelaga pematang
Hati menanak luka yang kian mawar
Apa yang kau tunggu disana rembulan?
Menunggu kerlip gemintang?
Apa kidung angin malam?
Atau mimpi para bidadari ?
Sejak senja menjadi jembatan
bagi siang pada malam
Aku menunggu pagi, wahai perempuan
Tahukah kamu ?
Jika jingga menerka nerka
dan pagi menduga duga
Sedang cinta menyentuh keduanya
Ada yang dikekalkan oleh waktu
Cinta dipeluk patah; rindu termakan cemburu ; badai terbuai kidung semi
Jika kau merasa suram di kedalaman malam
Naik bersamaku dan tunggu pagi menjelang
Perempuan dan rembulan berpeluk dalam diam