Darah Yang Terbagi

Aku ingin bercerita!
Tentang sebuah keluarga yang menurutku sangat luar biasa!

Berangkat dari darah yang sama yang mengalir didalam nadi mereka. Keluarga yang kulihat sudah tak lagi lengkap. Ya, mereka tak sempat untuk memiliki foto keluarga yang lengkap. Inilah dia, keenam buah hati Bapak Saifuddin dan Ibu Zahriah. Meski Tuhan hanya menitipkan sedikit waktu untuk mereka hidup bersama, namun aku sangat takjub dengan anak-anak dua sosok yang sekarang sudah berada di surga.

Aku dengar Ayahnya pergi saat si bungsu berumur 6 tahun. Kemudia Ibunya pun ikut dipanggil Tuhan saat sibungsu berumur 12 tahun. Mereka sungguh luar biasa. Terlahir dari keluarga yang sederhana, tanpa Ayah dan Ibu, tapi mereka mampu mandiri dan hidup dengan tangan dan kaki sendiri. Masing2 berjuang untuk kelangsungan hidupnya. Tidak ada yang putus sekolah. Aku dengar semuanya mendapatkan beasiswa full dalam menjalankan pendidikan. Tidak hanya itu! Mereka juga berprestasi baik akademik maupun non-akademik.

Sesekali, aku sering sedih jika mengingat kisah kehidupan mereka. Dimana tidak dapat menghadirkan soaok Ayah sebagai wali nikahnya. Tidak ada sosok ibu yang meneteskan air mata mengantar gadisnya dipinang orang. Tapi ketika melihat kekompakan mereka, kau justru akan iri. Bagaimana tidak? Mereka selalu akur dan saling mendukung. Dan katanya dari keempat perempuan ini hanya sisa 1 yang masih menjadi 'anak gadis ayah' yaitu si bungsu.

Aku pernah juga mendengar cerita, bahwa banyak orang yang kagum dengan keluarga ini. Ternyata bukan hanya aku. Mereka pernah bercerita padaku bahwa hal yang paling mereka sesali adalah tidak sempat untuk membahagiakan orang tua mereka. Tapi mereka juga yakin, walaupun raga sudah tak lagi di Bumi, orang tua mereka tetap mengawasi dan sangat bangga dengan anak2nya. Aku juga percaya itu. Bagaimana dengan mu?

Sekarang aku mengerti. Orang tuanya tidak meninggalkan harta yang berlimpah. Karna mereka tau bahwa anak2nya akan menjadikan satu sama lain sebagai harta yang paling berharga.
Bukan begitu?