BEBERAPA saat mata saya nyaris tak berkedip. Saya membaca dengan seksama pernyataan yang disampaikan Mbak Nana via akun instagramnya, perihal dia akan lengser dari media yang selama ini telah membesarkan namanya sekaligus telah bekerja keras untuk membesarkan media tersebut sejak awal didirikan.
Dia, Najwa Shihab wartawan dan presenter senior Metro TV adalah sosok jurnalis tangguh yang masuk dalam daftar jurnalis idola saya. Walau kesempatan bertemu secara tatap muka dengan beliau terbilang jarang, namun saya pernah beberapa tahun menjadi bagian dari media ini dan menjadi bawahannya di daerah.
Karena itu, saya tahu persis bagaimana kualitas seorang Najwa. Beribu atau bahkan berjuta pujian menghampirinya selama ini atas apa yang telah Ia tunjukkan melalui karya karyanya. Program yang digagas dan dijalankannya sendiri sebagtai pembawa acara, Mata Najwa juga menjadi program unggulan di media ini dengan memenangkan beberapa kali award sebagai program siaran berkualitas dan disukai pemirsa.
Saya pribadi, selain menyukai program yang hebat ini, sekaligus juga mengagumi sosok yang berperan besar di dalamnya.
Namun tak dinyana, episode yang telah tayang beberapa waktu yang lalu,Eksklusif Bersama Novel Baswedan adalah tayangan terakhir karya Mbak Nana dan Tim Mata Najwa. Setelah itu, tak ada lagi paket baru untuk Mata Najwa, meski akan ada kompilasi tayangan dari beberapa tayangan sebelumnya yang diangap penting untuk ditayangkan kembali hingga akhir Agustus. Tayangan perpisahan itu dinamai dengan Catatan Tanpa Titik.
Sesungguhnya ada rasa khawatir di dada saya, setelah Mbak Nana pergi. Karena selama ini, yang saya tahu, beliau juga adalah Wakil Pemimpin Redaksi di stasiun televisi berita pertama di Indonesia ini. Setelah beliau tiada, ada kerisauan di dada saya bila berita-berita yang keluar dari ‘saluran biru’ ini semakin jauh dari harapan pribadi saya dan jauh dari nilai-nilai jurnalisme.
Saya khawatir nantinya, siara-siaran mereka hanya menjadi alat propaganda politik, karena pemilik media ini adalah seorang politisi dan pendiri sebuah partai besar.
Karena ke depan, dalam waktu dekat, panggung politik nasional akan kembali gaduh. Pesta demokrasi akan kembali berlangsung untuk pemilihan anggota legislatif di tingkat pusat, provsinsi dan kabupaten/kota. Setelah itu juga akan berlangsung pemilihan presiden. Nah, dengan dua agenda besar ini, pasti semua kekuatan yang mereka miliki partai dan kelompoknya, termasuk media tentunya, akan dilibatkan di dalamnya.
Saban hari kita akan disajikan dengan wajah orator-orator politik yang berorasi panjang lebar dengan jargon-jargon yang sudah mulai bosan di telinga kita. Bayangkan bila tak ada lagi pakem, bila tak ada lagi sensor, bila tak ada filter dan bila tak ada lagi tokoh hebat untuk mengawal itu semua. Seperti apakah berita itu akan tersaji?
Selamat jalan Mbak Nana. Semoga pilihan besar mu ini, menjadi jembatan yang akan membawa mu menyeberangi ke tempat yang lebih luas lagi untuk mu berkarya bagi negeri.
Salam rindu dari tanah yang jauh di ujung barat.
Photo property: Najwa Shihab (Instagram)
SOME when my eyes barely blink. I read carefully the statement Mbak Nana by instagram account, about she will step down from the media that has been raising his name at the same time has been working hard to raise the media since its inception.
She, Najwa Shihab journalist and Metro TV senior presenter is a formidable journalist on the list of my idol journalists. Although the opportunity to meet face to face with him spelled out rare, but I had a few years become part of this media and became his subordinates in the area.
Therefore, I know exactly how the quality of a Najwa. A thousand or even millions of compliments approached him all this time for what He has demonstrated through his work. The program that was initiated and run by itself as the host, Mata Najwa also became the flagship program in this media by winning several awards as a quality broadcast program and be as favorite programe by viewers.
I personally, in addition to loving this great program, as well as admire the figure who plays a major role in it.
But unexpectedly, the episode that has aired some time ago, Exclusive Joint Novel Baswedan is the last impressions of Mbak Nana and Tim Mata Najwa. After that, there is no new package for Najwa's Eyes, although there will be a compilation of impressions from some of the previous shows that are considered important to be aired back until the end of August. The parting impression was named With No Point Notes.
Actually there is a sense of worry in my chest, after Mbak Nana go. Because all this time, as I know, he is also the Vice Chief Editor in the first news station in Indonesia. After he was gone, there was anxiety in my chest when the news coming out of this 'blue channel' was further away from my personal expectations and away from journalism values.
I am afraid that later, their broadcasts will only become a tool of political propaganda, because the owner of this media is a politician and founder of a major party.
Because in the near future, in the near future, the national political scene will again be noisy. The democratic party will again take place for the election of legislative members at the central, provincial and district / city levels. After that there will also be presidential election. Now, with these two great agendas, surely all the forces they have in the party and the group, including the media, will be involved in it.
Every day we will be presented with the faces of political orators who berorasi length with jargon-jargon that has begun to get bored in our ears. Imagine if there is no more grip, if no more censors, if there is no filter and if there is no longer a great figure to escort it all. As to whether the news will be presented?
Happy way Mbak Nana. May your great choice be a bridge that will take you across to a larger place for you to work for the country.
Greetings longing from the far land at the western end.
Every day we will be presented with the faces of political orators who berorasi length with jargon-jargon that has begun to get bored in our ears. Imagine if there is no more grip, if no more censors, if there is no filter and if there is no longer a great figure to escort it all. As to whether the news will be presented?
berorasi dan jargon masih dalam bahasa
Majwa Shahib: "Terima kasih Mas @zainalbakri yang begitu peduli sama saya sehingga sampai menulis di blog Steemit. Saya doakan semoga banyak yang upvote, demi Mas Zainal, bukan saya. Saya bayangkan, seandainya wajah saya mirip @yahqan, entah Mas Zainal mau menulis atau tidak, hehehehe (saya bercanda, bukan perundungan yaaa...)
Saya harus jujur dalam kesempatan ini, untuk menghormati Mas Zainal dan para followernya di Steemit. Saya memilih mundur dengan berat hati, sebab tidak mudah meninggalkan media yang sudah membesarkan nama saya. Tapi, keputusan berat harus saya ambil untuk memelihara akal sehal. Agar tetap waras, saya harus pergi...
Benar, Eksklusif Bersama Novel Baswedan yang menjadi latar belakangnya, Mas Zainal. Ada sejumlah petinggi di negeri ini yang menekan pemilik media tempat saya bekerja. Dan pemilik itu, yang Mas Zainal pernah cium tangannya itu, juga terganggu kenyamanannya dengan acara itu. Jadi, untuk menjaga akal sehat itulah, saya memilih keluar.... Begitu (Banyak kale itunya).
Di mana saya bekerja setelah ini? Benar, seperti yang ada dalam kepala Mas Zainal, saya akan membuka akun Steemit. Tapi sebelum itu, Mas Zainal upvote dulu curahan hati saya ini.
Salam buat Mas Zainal, Muach...Muach... Muach...
Majwa Shahib.
Haaaaaah.
terimakasih pak @zainalbakri atas berita yang anda unggah,
kami sebagai anak bangsa bisa membuka mata dan melihat lebih jauh kedepan tentang negri kita
terimaksih postingannya pak @zainalbakri
Terima kasih kembali @kachful sudah singgah dan meninggalkan kesan yang indah. salam kenal.
saya kebetulan pekerja media dan pernah juga bekerja di media yang sama dengan najwa. apa yang saya tulis semata mata pandangan pribadi saya.
sekali lagi tks atas tanggapannya. ikuti terus unggahan yang lain di blog ini.
saleum
@zainalbakri
Foto berdua itu sepertinya di balik momen "ngangkang style"? hhe
iya benar.
Siaran Mata Najwa bagi saya merupakan acara yang sangat saya sukai.
Karena acaranya bisa jadi referensi bagi saya.
Dengan ciri khas mbak nana waktu tertawa terbahak-bahak.
Dan berita yang ditanyangkan selalu berkualitas.
Jarang kita temukan pembawa acara seperti mbak nana yang tampil apa adanya.
betul sekali @amryksr
saya penggemar setia program Mata Najwa, apabila saya tidak sempat nonton secara live, maka saya download tayangannya di youtube. tentunya setiap materi dan ulasan yang disampaikan pun sangat menarik untuk diikuti. pada tahun 2017 ini, ada 2 hal yang bagi saya sangat menarik, yaitu tanyangan dengan berjudul "Cerita dari dua sahabat" dan "Ekslusif Bersama Novel Basweda", tentunya mbak Nana mempunyai cara sendiri dalam menyajikannya.. semoga nantinya akan ada program yang seperti ini lagi.
Sebagai penggemar mbak nana.. Doa kami juga sama seperti @zainalbakri 👐
"Semoga pilihan besar mu ini, menjadi jembatan yang akan membawa mu menyeberangi ke tempat yang lebih luas lagi untuk mu berkarya bagi negeri. Amin
Salah satun tontonan yang mampu memberikan pencerahan, saya yakin bukan hanya kita tapi mungkin semua merasa kehilangan ketika Najwa tidak lagi di metro TV, terelebih mungkin mas @zainalbakri. Nyan Bek sampe Grop lam krueng....
pada suatu siang menjelang sore, jakarta masih begitu terik. di pelataran studio baru metro tv di kedoya, jakarta saya dan beberapa tamu lainnya akan kembali ke hotel dan besok pagi balik ke aceh. mbak nana dengan suara menawan berkata, "bang zainal nggak tinggal dulu?"
scene nyan kental that manteng lam ingatan lon @jaff hehehe. berharap dipertemukan kembali pada tempat yg berbeda..cantik, cerdas dan santun....
Satu lagi bang @zainalbakri, tegas dalam memandu mata najwa, siapapun narasumbernya.
benar. i do agree @jaff
Congratulations @zainalbakri! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP