Mengenalnya sejak bulan Desember melalui foto dan cerita dari sang kakak, saya telah mengaguminya sejak saat itu. Intan, begitu nama panggilannya sehari-hari. Sebuah nama yang tiap waktu semakin bersinar dari dasar hatiku.
Layaknya "intan" yang tidak mudah ditemukan, saya mengalami kesulitan dalam mendekatinya. Saat itu dia sedang menuntut ilmu di Dayah Mudi Samalanga, sehingga hampir tiap hari saya menanyakan kepada kakanya yang satu kerja dengan saya "Kapan dia pulang, kak?". Kakaknya hanya menjawab "sabar".
Dan akhirnya diapun pulang pada bulan Maret yang lalu. Saya senang dan ingin sekali langsung berkenalan dengannya, tapi sayangnya saya tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya karena dia adalah orang yang sangat terjaga, dia hanyalah anak rumahan yang tidak mudah mendapatkan izin dari orang tuanya untuk keluar rumah, apalagi untuk berjumpa dengan laki-laki. Tetapi syukurlah saya masih bisa berkomunikasi dengannya melalui media sosial, meskipun harus membatasi waktu.
Dua minggu yang lalu, saya mencoba memberanikan diri untuk datang ke rumahnya. Badan saya gemetar, kaki saya seakan tidak kuat lagi menahan berat badan saya ini seperti biasa. Saya mencoba bertemu dengan orang tuanya untuk menjelaskan maksud kedatangan saya ke rumah mereka.
Saya menjadi gagap tiba-tiba, tangan kanan saya meremas tangan kiri saya, dan terkadang tangan kiri juga membalas meremas tangan kanan saya. Hati saya gemetar, asam lambung saya seakan naik ke ulu hati yang membuat saya susah untuk bernafas dan berkata.
Syukurlah saya dapat menyelesaikan pembicaraan saya dengan orang tuanya (Ibu) malam itu, dan saya mendapat izin untuk melangkah ke tahap berikutnya. Jantung saya berdetak semakin kencang dari biasanya, ingin saya meneriakkan "yes,, yes,, yes" untuk melampiaskan kegembiraan saya itu. Namun niat tersebut saya urungkan demi menjaga image didepannya dan keluarganya.
Hari Minggu tanggal 15 April 2018 kemarin, melalui tangan ibunda tercinta, saya telah membuktikan komitmen saya untuk hidup bersama seorang wanita bernama Intan ini dengan memakaikan cincin di jari manisnya. Tidak ada kalimat yang dapat saya tuliskan untuk menggambarkan kegembiraan hati saya karena tela memilikinya, meskipun baru sebagai tunanganya saja.
Melalui postingan ini, saya @zakir43 meminta doa teman-teman semua agar cita-cita saya melangkah ke tahap berikutnya akan berjalan dengan lancar. Dan semoga, niat suci saya ini akan di ridhoi oleh Sang Maha Cinta. Aamiin.
bereh..😁😁
Semoga langgeng dan mendapat ridza-NYA
Trimakasih bro
Sama2 sodara ku
Semoga berkah dan selalu diberikan kemudahan sampai menuju pelaminan.amin.
Aamiin..
Terimakasih doa baiknya..
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by zakir43 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Hahaha