L300 yang kutumpangi baru saja masuk kota Matangglumpangdua, tatkala baru saja melewati pangkalan bahan bakar Paya Meuneng, si sopir berujar, "Itu yang sebelah kanan, ada warung kopi baru buka beberapa waktu lalu, suasananya lumayan nyaman, kopinya juga enak dan harganya tak terlalu melukai kantong." Lalu aku mengamati arah telunjuknya. Benar adanya, sepanjang deretan toko hanya paling ujung yang buka dua muka, di selasarnya tertata beberapa meja, masing-masing didampingi empat kursi, terjalin dari rotan.
Aku hendak bertanya apakah ia punya saham di sana atau ia salah satu kerabat dekat tauke kedai kopi yang bernama MK itu. Cara promonya lengkap betul. Namun, urung kutanyakan, sebab kebosananku sudah diubun-ubun mendengar dia berceloteh panjang lebar, entah apa. Aku tidak ingat sama sekali. Sejak angkutan L300 bergerak meninggalkan kota Kutaraja, mulutnya sudah mulai sulit diam. Satu dua ons kata yang keluar dari mulutku, dibalasnya berton-ton kata. Andai bisa ditimbang dan dijual, aku yakin dia sudah kaya dengan omongannya itu.
Dalam perjalanan kami sempat berhenti, mampir menenggak segelas air gilingan tebu.
Sebenarnya, aku sudah menunjukkan sikap jenuh memperagakan sikap nonverbal. Semisal membuang pandang ke luar jendela di sisi kiriku. Berlama-lama menatap bukit-bukit jauh disana dan bentangan sawah yang terlewati. Sesekali aku menguap tak ngantuk sambil menggaruk kepala tak gatal. Masih saja ia menjadi penceramah tunggal. Jika saja ia bukan kawan akrabku semenjak main layangan dan playstation dari masa ingusan. Bukan tak mungkin aku akan melompat dari mobil dan mencari tumpangan lain.
riwang lagi ke Banda Aceh. Padahal aku hanya memindahkan barang sahaja. Kutaraja tetaplah menjadi tujuan selanjutnya, dikala aku mengidap suntuk stadium empat selama di kampung nanti.Memang, ia sekampung denganku, makanya aku tahu belaka ia punya mulut besar. Kata "maklum" sudah kuemban beberapa hari sebelum aku menghubunginya. Bersebab aku punya barang bawaan dua kardus yang lumayan berat dan satu gitar. Makanya, ayah satu anak itu menjadi pilihan untuk kuminta bantu membawa pulang barang-barangku itu, lagipula ia juga sekalian pulang ke rumahnya di kota yang sama denganku, kota sate. Waktu aku berkemas-kemas malam sebelumnya. Orang-orang di @kanotbu mengira aku benar-benar ingin menetap di kampung dan tak
Hari sudah sore, kala si sopir menunjuk kedai kopi promosinya. Beberapa menit setelahnya, ia masih saja berceloteh, sampai L300 berhenti tepat di depan rumahku. Malamnya, saat hendak mencari kopi. Aku teringat kedai MK yang di sebut si sopir. Jika benar ia punya hubungan dengan pemilik kedai, berarti ia sudah berhasil menjalankan strategi marketingnya. Postingan ini kutulis saat mengisi salah satu meja di MK bersama @dekya11.
Seperti kata si sopir suasana MK lumayan nyaman, kopinya juga enak dan harganya tak terlalu melukai kantong. Heran juga, kenapa dia tak menyebut bahwa pramusaji MK, semuanya perempuan dan cantik-cantik. Barangkali strategi kejutan. Bisa jadi juga dia memang tak tahu apa-apa dan tak ada hubungan sama sekali sama tauke kedai. Entahlah, aku juga tidak berniat lagi bertanya-tanya. Berton-ton celotehnya sudah cukup membuatku bosan.
Karena malam sudah pindah ke dini hari, pramusaji perempuan entah kemana.
Waoww..oleh-oleh "Bersebab aku punya barang bawaan dua kardus yang lumayan berat dan satu gitar." oleh dan olah :) wah hana sempat lon mereumpok ngon droekeuh
Meuteu-öh kan oleh² saboh kotak, padahai perkakas lama di daur kembali. Haha. Lon riwang eunteuk ta rumpok keukayi.
Lemari belum terangkat, berarti akan kembali.. ha ha
Nyan khusus teukubah preh ready mato @only.home untuk angkot pindah. haha
Bit keuh, ube na dum petinggi nanggroe asai ka di meudawa, meu awai2 jak u MK. Alasan jak peuteupat gugatan, rupajih wab na awak ba kupi tari2 hinan.
Pue roeh haba..
Meuhan hana so jak bak MK, haha
air tebu si mulut besar memang mantap ketika di seduh
Segarnya meusap-sap lam dada.
Meukuboh kuboh sang bak geucang panah bang supir nyan.. Hehehe
Lon baca tulisan droe neuh, terpengaruh teuh untuk tajak bak warung kupi nyan..
Meunyoe roeh meujak, berarti strategi marketing droe neuh berhasil.. Heheheh
Haha, jeut neu singgah sigeu-geu, mita suasana baro.
memang promosi terbaik dan termurah adalah dari mulut ke mulut
Setuju sekali bung @sugank
Muedeh tiket harus pre nyan, geulantoe deungo haba supe. Apalagi awak saboh gampong. Tuwoe neupasang foto nak taturi.
Sempat di cang kisah udep dih, han itheun ate talake tiket pre. Haha. Sengaja ta hiddenkan nyan. :D
😂😂Paragraf kedua lucu bgt bang @zeds
Sige2 payah taduk keunan ham bekle bk peusangan, he he