Terinspirasi dari sebuah film yang berjudul "Al-Qur'an".
Dimana salah satu peserta yang mengikuti lomba hafiz Al-Qur'an tersebut adalah seorang perempuan yang berusia 10 tahun.
Namanya adalah Rida yang berasal dari Maladewa. Gadis kecil berkacamata ini tak di pandang sebelah mata di daerahnya. Karena ia berhasil mendapat juara di lomba yang di adakan di Mesir pada saat itu.
Ia sendiri tak menyangka akan kemenangannya, karena harus bersaing dengan hafiz di seluruh dunia.
Namun karena kegigihan dan ketekunannya belajar menjadi hafizah kini ia bisa unjuk gigi.
Setelah kemenangannya ia kembali ke Maladewa dan disambut oleh warga sekitar.
Selama perjalanan ia menjadi hafizah sang ayah lah yang selalu membimbingnya.
Pada suatu sore ia duduk di di tepi pantai bersama ayahnya. Ayahnya mengatakan akan memberi pendidikan terhadap Rida. Namun hal tersebut tak dapat ditemukan di Maladewa. Sehingga ayahnya berinisiatif pindah ke Yaman dan mempelajari ilmu agama disana.
Ia bertekad kuat bahwa anak perempuannya ini harus menimba ilmu, terlebih lagi ilmu agama.
Ia bertekad bahwa Rida harus menjadi orang yang terdidik. Walaupun kelak ia hanya akan menjadi ibu rumah tangga ia harus berpendidikan.
Karena "laki-laki itu sendiri dan perempuan itu sebuah negeri".
Di lihat secara biologi juga membenarkan akan perempuan yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas pula.
Bagaimana seorang perempuan memberikan kasih sayang kepada buah hati dengan tulus sejak di dalam kandungan hingga ia menjadi seorang manusia yang berguna.
Mungkin inilah anggapan yang cocok disandingkan dengan kata "wanita itu sebuah negeri" yang mampu mengayomi anak dan suami serta keluarganya selama ia mampu melakukannya.
Berdeda dengan seorang laki-laki dimana secara genetik kecerdasan yang ia miliki tidak berpengaruh terhadap kecerdasan anaknya.
Kalheuh lon upvote beuh. Upvote balek hehe
Keren filosofi laki² dan perempuan yg dipaparkan
👍