Try if we are worshiped in this world in front of a prominent president or giraffe, we must feel at the top. Praise science testers more than that. Because they are praised in the presence of a noble one.
Coba kalau kita di dunia ini disanjung-sanjung di hadapan presiden atau tokok terkemuka, kita pasti merasa seperti berada di atas. Pujian bagi penuntut ilmu lebih dari itu. Karena mereka disanjung-sanjung di hadapan makhluk yang mulia.
From Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, the Prophet SAW said, Allah SWT:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda, Allah SWT:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِى فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُ
"I am in accordance with the congregation of my servant to Me. I am with him when he remembers Me. If he remembers Me in him, I will remember it in Me. If he remembers Me in a collection, then I will mention him in a better assemblage than that "(Muslim, 2675).
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku. Aku bersamanya kala ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, maka aku akan menyebut-nyebutnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu.” (HR. Muslim, no. 2675).
We do not want to get the peace of mind and virtue as mentioned in the above hadith. Try to reach it in the syar'i scholar assemblies, not the coffee shop assemblies, not the assemblies filled with futility.
Tak inginkah kita mendapatkan ketenangan jiwa dan keutamaan seperti dikemukakan dalam hadits di atas. Cobalah meraihnya dalam majelis ilmu syar’i, bukan pada majelis warung kopi, bukan majelis yang penuh dengan kesia-siaan.
May Allah SWT bless our time and age in goodness.
Semoga Allah SWT memberkahi waktu dan umur kita dalam kebaikan.
Uda saya vote dan Follow bg. Jgn lupa Follow dan vote balik bg hhe @fedrihidayat