TAMASYA DIBUNGKUS STUDI BANDING?

in #tamasya7 years ago

Studi banding meski kerap diprotes masyarakat karena urgensinya tak jelas sementara uang daerah terkuras, tapi tetap dilakonkan oleh orang-orang yang mengklaim dirinya wakil rakyat.

Informasi miris tersebut kembali kuterima pagi ini Sabtu, 19 Agustus 2017 sekira pukul 8 pagi saat sedang mojok di sebuah warung pojok di desaku.

Dikabarkan oleh sebuah media online lokal bahwa sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen dalam waktu dekat ini akan melakukan tamasya eh... kunjungan kerja (Kunker) ke Pulau Jawa.

Meski sering mendapatkan kecaman terkait studi banding yang dilakukan anggota dewan, tapi mereka seakan bebal, tanpa mau tahu dan tak tahu malu, yang penting upaya jalan-jalan ini tak boleh gagal. Heran saya, apakah mereka terbuat dari batu?
Dikabarkan lagi para anggota dewan yang terhormat itu yang akan melakukan kanker eh...kunker tergabung dalam beberapa komisi yang ada di DPRK Bireuen.

Nah, anehnya terkait dengan dengan rencana studi banding ini wartawan yang mencoba menanyakan pada Sekretaris Dewan yang disingkat Sekwan Husaini, terkesan enggan memberikan jawaban, ada sejumlah pertayaan yang dilontarkan tak diperoleh jawab, memang pak Sekwan ini seakan menganut falsafah tak semua tanya punya jawab. Terkait ke provinsi dan kabupaten/kota mana di Pulau Jawa yang akan dikunjungi pak dewan pak Sekwan menyarankan wartawan agar jangan menanyankan perihal soal Kunker ini kepada dirinya.

“Jangan tanyakan pada saya, tanyakan saja sama para wakil ketua," elak Pak Sekwan.

Lalu Wakil Ketua DPRK Bireuen Athaillah Saleh yang ditanyakan mengiyakan jika tidak lama lagi akan ada Kunker ke luar daerah, tapi terkait lokasi dan dalam rangka apa mereka studi banding, Politisi PPP ini tak mampu memberi jawaban.

“Lokasinya kemana belum saya ketahui, nanti setelah rapat baru diketahui,” katanya.

Tetapi jika tidak salah kabar yang saya terima dari sumber di internal DPRK Bireuen seperti komisi C akan melaksanakan Kunker ke salah satu rumah sakit di Bandung untuk melihat pengelolaan rumah sakit tersebut baik itu mengenai pengelolaan parkir maupun bentuk layanan yang diberikan agar kemudian nanti bisa diterapkan di Rumah Sakit dr Fauziah Bireuen.

Sedangkan untuk beberapa komisi lain belum diperoleh informasi, tujuan serta lokasi studi banding yang akan mereka kunjungi.
Jadi kesimpulannya studi banding yang akan dilakukan tidak jelas, katakanlah seperti studi banding yang akan dilakukan Komisi C, timbul pertanyaan, seberapa ribetkah pengelolaan parkir sampai harus melakukan studi banding segala? Lagian dalam studi banding itu tentu menggunakan uang daerah, ini sangat boros anggaran. Adakah manfaat yang diperoleh dari studi banding ini? Jawabannya ada pada anda semua. Atau jangan-jangan studi banding ini hanya upaya untuk bertamasya gratis menggunakan uang daerah? Hom lah.[]

Sort:  

Congratulations @hamdaniwartawan! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published your First Post
You made your First Comment

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Teruslah menulis. Hehee

Terimakasih rekan...

Saya noted yg ini :
wartawan yang mencoba menanyakan pada Sekretaris Dewan yang disingkat Sekwan Husaini, terkesan enggan memberikan jawaban, ada sejumlah pertayaan yang dilontarkan tak diperoleh jawab, memang pak Sekwan ini seakan menganut falsafah tak semua tanya punya jawab. Terkait ke provinsi dan kabupaten/kota mana di Pulau Jawa yang akan dikunjungi pak dewan pak Sekwan menyarankan wartawan agar jangan menanyankan perihal soal Kunker ini kepada dirinya..

Ada apa ini ???