Assalamu'alaikum WR.WB
Hallo teman teman semua.. kali ini saya akan memperkenalkan tarian khas aceh yaitu tarian ranup lampuan. Sebelum masuk apa itu tarian ranup lampuan , saya ingin memberitahukan kepada teman teman semua bahwa saya adalah seorang penari dari UKM SANGGAR SENI di kampus saya POLITEKIK NEGERI LHOKSEUMAWE , dan apabila teman teman melihat gambar/photo dari topik ini disitu ada saya di ujung kiri menggunakan pakaian tari berwarna ungu hehe....
Oke baiklah kita langsung saja masuk ke pembahasan , APA ITU TARIAN RANUP LAMPUAN?
Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Aceh. Tarian ini termasuk tarian penyambutan yang biasanya dibawakan oleh penari wanita dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima masyarakat. Tari Ranup Lampuan merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Aceh, dan sering ditampilkan untuk menyambut para tamu terhormat maupun acara penyambutan adat lainnya.
Sejarah Tari Ranup Lampuan
Tari Ranup Lampuan pertama kali diciptakan pada tahun 1959 oleh salah satu seniman terkenal dari Aceh yang bernama Yusrizal. Nama Tari Ranup Lampuan ini diambil dari kata “Ranup” dan “Lampuan”. Kata Ranup sendiri dalam bahasa Aceh berarti “Sirih”, sedangkan Puan adalah tempat/wadah sirih khas Aceh. Konon, tarian ini diangkat dari kebiasaan adat masyarakat Aceh dalam menyambut tamu terhormat dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima mereka.
Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Ranup Lampuan telah mengalami perjalanan beberapa perubahan hingga menjadi seperti bentuk yang sekarang ini. Tarian ini awalnya dibawakan oleh beberapa penari wanita dengan diiringi musik orkestra atau band. Pada tahun 1959 Tari Ranup Lampuan dimodifikasi dengan menambahkan 3 orang penari pria, yang terdiri dari 2 orang pengawal menggunakan pedang dan satu orang pemegang vandel.
Namun sekitar tahun 1966 tarian ini kemudian didiubah lagi ke bentuknya yang semula. Hal ini dilakukan sesuai dengan saran dari para tetua adat, yaitu dengan menampilkan para penari wanita saja. Selain itu perubahan durasi juga dilakukan karena dirasa terlalu panjang, sehingga tarian ini mulai mengalami pemadatan.
Pengembangan Tari Ranup Lampuan ini tidak berhenti begitu saja, pada tahun 1972 tarian ini mengalami perubahan lagi, yaitu pada musik pengiringnya. Iringan musik yang awalnya merupakan musik orkestra atau band kemudian diganti dengan alat musik tradisional seperti serune kale, gendrang, dan rampa’i agar kesan tradisionalnya lebih terasa. Setelah berbagai perubahan tersebut, kemudian menjadi bentuknya yang sekarang.
Pertunjukan Tari Ranup Lampuan
Tari Ranup Lampuan biasanya dibawakan oleh para penari wanita. Jumlah penari tersebut biasanya terdiri dari 5-7 orang penari. Dalam pertunjukannya, para penari dibalut dengan busana tradisional yang cantik serta membawa puan dan sirih yang nantinya akan disuguhkan kepada para tamu. Dengan diiringi oleh alunan musik tradisional, mereka menari dengan gerakannya yang khas di hadapan para tamu dan penonton.
Gerakan dalam Tari Ranup Lampuan ini biasanya didominasi oleh gerakan lemah lembut yang melambangkan kesopanan dan ketulusan para penari. Apabila di perhatikan secara seksama, setiap gerakan pada tarian ini memiliki makna khusus di dalamnya. Gerakan gerakan tersebut seperti gerakan salam sembah, memetik sirih, membersihkan sirih, meyapukan kapur, memberi gambir serta pinang dan yang terakhir adalah menyuguhkan sirih kepada para tamu.
Pengiring Tari Ranup Lampuan
Tari Ranup Lampuan awalnya diiringi oleh musik orkestra atau band. Namun setelah tahun 1972 musik pengiring Tari Ranup Lampuan ini diubah dengan menggunakan alat musik tradisonal Aceh seperti sarune kale, genderang dan rampa’i. Hal ini dilakukan agar terkesan lebih tradisional dan mewakili kesenian tradisional Aceh. Untuk irama yang dimainkan saat mengiringi tarian ini tentunya juga disesuaikan dengan gerakan para penari.
Kostum Tari Ranup Lampuan
Kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Ranup Lampuan ini biasanya adalah busana tradisional acah. Untuk busana yang digunakan para penari biasanya baju lengan panjang dan celana panjang. Pada bagian pinggang menggunakan kain sarong atau kain sonket khas Aceh dan sabuk sebagai pemanis. Sedangkan pada bagian kepala menggunakan kerudung yang dihias dengan bunga-bunga dan kain selendang yang menjutai ke bawah.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://www.negerikuindonesia.com/2015/12/tari-ranup-lampuan-tarian-tradisional.html