Hai sahabat @stemian semoga selalu dalam keadaan sehat. Dengan bermodal sehat kita bisa melakukan hal apapaun yang positif dan harus kita syukuri atas nikmat yang diberikan oleh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Bayangkan saja, jika kita merasa pusing kepala atau bahkan sakit gigi mungkin tidak bisa menikmati sepenuh nya pemadangan alam yang begitu indah nan mempesona.
Selagi di pulau adonara serasa ada yang kurang jika tidak singgah di pantai watutena yang sudah tersohor di manca negara. Dari larantuka pulau adonara sangat jelas terlihat, untuk melakukan penyebrangan bisa menggunakan perahu motor yang setiap hari hilir mudik. Sedikit bersabar menunggu penumpang lain dan ABK menaikan sepedah motor dan barang lain.
Setelah tiba di pelabuhan penyebarangan, melanjutkan perjalanan darat ke Adonara Timur karena ada keperluan pekerjaan. Alhamdulillah pekerjaan berjalan lancar, lanjut kita pesiar- pesiar ke pantai watu tena. Dari penginapan sekitar 20 menit menuju lokasi wisata dengan ojek motor sekitar dua puluh ribu rupiah sudah sampai lokasi. Tapi perlu diingat karena hari biasa, dilokasi tidak ada ojek jadi musti diminta menunggu atau pilihan lain jalan kaki pulang menuju penginapan.
Sesampai dilokasi wisata pantai watu tena, suasana tampak lengang hanya saya dan tukang ojek (Bang Jek )saja. Dan tidak ada warung atau orang berjualan. Sangat disayangkan tempat begitu indah dan eskotis ini tidak ada yang berjulan, beruntung membawa sebotol air mineral kemasan 600 ml, cukup untuk membasahi tenggorokan yang sudah kering dan berbagi dengan Bang Jek.
Pantainya lumayan bersih, karena info Bang Jek tidak ada yang merawat secara khusus, airnya jernih, pantai pasirnya putih berkilaun terkena matahari. Uniknya pantai ini terdapat bebatuan besar berwarna hitam, untuk menaiknya harus ekstra hati hati-hati karena bebatuan agak tajam dan disarankan menggunakan alas kaki atau sepatu.
Bisa juga sedikit mendaki bukit melihat pantai sebelah yang merupakan bagian dari pantai watu tena. Pemandangannya sangat menakjubkan walau terik matahari begitu menyengat seolah sirna oleh kemolekan pantai ini.
Satu jam lewat lima belas menit menyusri pantai, mendaki bukit dan menaiki batu karang terasa singkat, saya harus beranjak pergi karena waktu cek out hotel jam dua belas dan akan melanjutkan ke pulau Lembata. Di pulau Lembata infonya terdapat pantai bean dengan warna pasir kemerahan dan di desa Lamalera yang terkenal dengan pemburu ikan paus. Semoga bisa singgah dan menikmati keindahan alamnya.
Sempat dokumentasi newbie menggunakan handphone XiomiPrime :
Very beautiful pictures of nature in this post.
Thank you @pode
Sepi banget bos... Haha tapi q lebih suka yg sepi gt
iya, karena hari biasa infonya kalo hari libur banyak yang datang disini dan ada yang julan juga
Keren mas fotonya.
Makasih kang @yonsmulyono
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by bandrek17 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.