Dear steemian semoga sehat selalu dan keep positif thingking ya.
Nah kai ini saya bercerita pengalaman menyusuri sungai tamiang menuju desa Tampur paloh, salah satu desa yang berada diujung hulu sungai Tamiang.
Photo by Eka wandri | Gampong Meulidi di Aceh Timur, salah satu pelosok negeri yang masih bertahan dengan apa adanya. Setiap sudut senyum anak-anak begitu asik disini, karena mereka adalah penerus bangsa. Hal yang saya sukai ketika menyusuri daerah pedalaman adalah senyum tulus dari setiap warga yang saya temui.
Perjalanan menyusuri Sungai Tamiang ini menggingatkan saya perjalanan seperti di film hollywod, menyusuri hutan Amazon di Amarika sana. Perjalanan yang penuh dengan andrenalin bagi yang suka petualang.
Ini merupakan daerah yang benar-benar unik yang saya temukan selama #exploreaceh. Daerah yang pemerintahan nya ini adalah kawasan Aceh Timur, Masuk menuju Tampur paloh serta kawasan lain nya via jalur darat Pemkab Aceh Tamiang dan Bahasa mayoritas disana Adalah Bahasa Gayo sebab etnis Gayo banyak disana.
Perahu kami menyusuri sungai Tamiang dengan kecepatan 20km/jam, bunyi mesin dong-pheng seolah merobek gendang telinga, yup sepanjang perjalanan masin tak henti bernyanyi. Sesekali gas full bila melewati arus yang kuat, batu kodok salah satu nya. Tuli tak sampai tapi ya bagitulah.
Photo by Serambi Indonesia | ini adalah salah satu trasportasi menuju desa tampur paloh serta beberapa desa lain nya.
Tahun 2006 banjir besar pernah singgah di desa tampur paloh, semua rumah warga hanyut, pohon besar yang tumbang dibawa arus, warga menggungsi ke Bukit. Korban jiwa tak ada namun harta dan kebun habis hasil nya di bawa ke hilir sungai tamiang.
Perjalanan saya membuat film dokumenter tentang perjuangan guru SM3T ( sarjana mendidik di derah terluar, terdepan dan tertinggal) yang mengabdi di daerah pelosok ini.
Sebuah kebanggan bisa menyaksikan pengabdian guru-guru disini demi mencerdaskan anak bangsa, bahkan ada yang kehilangan nyawa beberapa guru yang hendak mengajar setelah balik dari tamiang, terbalik boat ketika arus datang. :(
Tapi bagi kamu yang hobby berpetualang desa ini layak kamu kunjungi, beribu jenis burung, satwa serta keanekaragaman hayati masih ada disini. Pejalan sunyi ini adalah tempat mu, asik dan nyanyian burung serta kabut pagi menunggu mu.
Salam @fahrijoely
bek tuwoe kalon2 atra kamoe kawom lemah beh, @fahrijoely
Nyan guree katroh hai, siap rata lungkik takalen nyoe hai bang @munaa ☕️😁
bek tuwoe neu vote kamoe leumah sigoe2...
post yang menarik, tolong bantu upvote dan folback saya terima kasih kawan.
Terima kasih sudah berkunjung :)
hanya lewat sungaikah jalur menuju desa tersebut ? tidak ada jalan antar desa ?
Ada, cuma ya begitu nasib nya. Pemerintah Aceh tamiang mna mau buat jalan bagi warga aceh timur. Jalan nya tak beraspal ketika hujan tiba ya .,,,,:(
Pengalaman yang tak ternilai maknanya ya, Bang Fahri. Kerenliiii...
Seniorlah lebih hayeu lom, bisa hawhaw lebih luas jangkauan nya:)
wah menarik sekali..
semoga semakin sering mengunjungi pedalaman-pedalaman di wilayah lain ya..
Ini jalur sungai yang lewatin Bukit Katak kan? Yang pernah kejadiaan naas guru SM3T tahun 2012 silam..
Iya, batuk katak bukan bukit batak. Hehe yup ibu @ihansunrise :)
Bereh that, jadi pengen kesana bg 😂