​Aceh Jaya dan Segala Keindahan yang Tersembunyi di dalam nya

in #travel6 years ago

image

Alam di Aceh itu indah kalau saja kita mau menikmati dan bersyukur atas lukisan yang diciptakan oleh sang Maestro kehidupan. Anggap saja sebagai wujud rasa syukur, saya bekerja mencari uang hanya untuk menghamburkannya dengan cara menikmati keindahan tersebut.

Kalau ada yang bertanya kenapa saya bisa jalan kemanapun yang saya mau, jawaban yang bisa disampaikan hanyalah karena jalan-jalan tersebut merupakan pekerjaan saya, dan hobi saya adalah bekerja. Jadi tak perlu heran kenapa saya bisa berada di tempat berbeda dalam waktu berdekatan.

Kali ini saya ingin sedikit berbagi tentang perjalanan ke Sampoiniet, Aceh Jaya. Perjalanan kali ini sangat menguras ternaga dan emosi, bahkan kesan yang tertinggal masih sangat jelas terekam dalam benak saya.

Seperti biasa, hari sabtu atau minggu adalah waktu yang tepat untuk merencanakan jalan-jalan, karena harus mencocokkan waktu dengan yang memiliki aktivitas rutin setiap harinya. Minggu pagi itu kami memilih lokasi titik kumpul di Warung Kopi Taufik, Simpang Dodik. Setelah menjemput Heru di Lampineng saya langsung menuju kesana, waktu pertemuan sesuai kesepakatan adalah setengah 7 pagi. Memang harus sepagi itu, karena jarak tempuh ke tempat tujuan adalah 3 jam, belum lagi hitungan waktu untuk istirahat, berhubung kami mengendarai motor jadi sudah terbayanglah seberapa pegalnya badan yang akan dirasakan nantinya.

Setiap janji untuk bertemu, saya menjadi orang yang paling awal sampai di tempat berkumpul, masih ada beberapa teman lagi yang harus ditunggu karena yang berangkat ada 10 orang dengan mengendarai 6 motor namun beruntung kali ini hanya menunggu 15 menit saja untuk memastikan semua telah berada di titik kumpul.

image

image

Tak lama setelahnya motor pun mulai dipacu, saya yang menjadi penumpang berhubung motor dikendarai oleh Heru, punya banyak kesempatan untuk meliarkan mata melihat sekeliling, menikmati indahnya laut disebelah kanan, dan takjub memandangi pegunungan yang berdiri kokoh di sebelah kiri. Tujuan utama kami saat itu adalah CRU Sampoiniet, yang terletak di Aceh jaya.

Setelah beberapa kali berhenti untuk melepas lelah, akhirnya kami sampai di tempat tersebut, sayang nya si empu CRU sedang tidak di tempat. Penghuni CRU tersebut adalah beberapa ekor gajah, namun ketika kami berada disana ternyata gajah tersebut sedang jatahnya untuk mandi dan mencari makan di hutan yang terletak di belakang CRU. Disana kami hanya bisa mengobrol dengan penjaga yang lagi bertugas sekalian bertanya untuk kemungkinan camping disana.

Bagi saya CRU cukup nyaman untuk ditempati, kalau siang, tapi kalau malam saya tak yakin, pasti gelap dan menyeramkan. Maklum saya penakut walaupun terlihat berani, karena sesungguhnya di dalam keberanian itu terdapat “sok” yang tak kasat mata.

Di tempat ini banyak spot foto yang bila kita jeli mencarinya, bisa menjadi objek untuk koleksi foto kita, lumayan lah untuk stok sebulan bila ingin di posting di sosial media.

image

image

Selagi ingat, untuk mencapai ke CRU, dari kota Calangnya butuh waktu sekitar 1 jam lagi, karena harus masuk ke dalam. Kondisi jalan nya sangat mulus, sampai-sampai batu dan lubang yang ada terlihat seperti lukisan 3D, punggung saya terasa pegal dan mata berkunang-kunang dibuatnya. Ini serius bukan iklan obat, butuh kesabaran ekstra untuk mencapai tempat ini, jadi usahakan bila ingin pergi dengan mengendarai motor kemanapun tujuan kita olahraga lah minimal satu minggu sebelumnya, kecuali kalian kemari dengan mengendarai mobil off-road.

Menunggu bukanlah perkara mudah, apalagi menunggu kepastian. Si gajah tak kunjung datang, jadi kami melanjutkan perjalanan menuju sungai Ceuraceu yang tak jauh dari CRU tersebut. Bayangkan! Disana kita seperti berada taman kupu-kupu, ada aliran sungai yang tak terlalu dalam, airnya dingin, bahkan bisa menyeberang. Di seberang sungai tersebut terdapat pepohonan hijau, mungkin setelahnya hanya hutan yang dihuni oleh hewan-hewan liar namun tak mengganggu kalau tak diganggu.

Disana masih sangat alami, kebiasaan saya kalau menemui sungai adalah mencuci muka di sana dan meminum sedikit airnya serta membatin agar suatu saat bisa kembali lagi, biasanya sugesti tersebut ampuh. Saran saya bila kalian ingin meminum air sungai, pastikan airnya bersih dan jernih serta tidak terdapat anak pacat. Jangan dibayangin anak pacatnya, nanti geli sendiri.

Ketika berada disana rasanya ingin menceburkan diri saja, tapi ini bukanlah tujuan akhir kami, karena tujuan terakhir adalah Sungai Krueng Ayoen. Jadi niat untuk mandi tak terlaksana, tak apalah setidaknya saya sudah puas merasakan dinginnya air tersebut yang menyegarkan muka dan kerongkongan.

image

image

image

image

Salam,

@fararizky

Sort:  

Ternyata Sampoiniet tidak hanya ada di Aceh Utara ya, di Ajay (Aceh Jaya) pun ada.

Iya.. Bnyk nama tempat yang sama di tempat berbeda.

Sip

Apanya yg sip? Gak minta dikawani jalan2 lg? Haha

Gak dulu. Nanti lagi. 🤓

Bagus pemandangannya

Airnya bersih, pingin nyemplung

Liat ftonya jadi haus wisata neh! 😁👍